Informasi Terpercaya Masa Kini

Sosok Abdul Ghani Kasuba Eks Gubernur Maluku Utara,Disebut Habiskan Rp3 M Ngamar dengan Para Wanita

0 7

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM – Mengenal sosok Abdul Ghani Kasuba alias AGK, eks Gubernur Maluku Utara yang tersandung kasus korupsi.

Dalam perkara pokoknya, Abdul Gani didakwa menerima suap dan gratifikasi dengan nilai Rp 109,7 miliar.

Abdul Gani diduga menerima uang panas Rp 99,8 miliar dan 30 ribu dollar Amerika Serikat (AS) terkait proyek infrastruktur hingga suap jual beli jabatan.

Uang itu diterima melalui transfer perbankan maupun secara tunai.

Di balik kasus itu, muncul fakta baru AGK menghabiskan Rp3 Miliar untuk membayar sejumlah wanita.

Abdul Ghani Kasuba merupakan Gubernur Maluku Utara periode 2014 hingga 2023.

Abdul Ghani sebelumnya menjabat sebagai Wakil Gubernur Maluku Utara dari 2008 hingga 2013.

Baca juga: Sehari Bisa 3 Gadis, Abdul Ghani Eks Gubernur Maluku Utara Bayar Rp 10 Sampai 50 Juta Ngamar Wanita

Abdul Ghani berasal dari suku Tobeli yang lahir di Bibinoi, Halmahera Selatan, Maluku Utara pada 21 Desember 1951.

Saat kecil, Abdul Ghani menempuh pendidikan di Madrasah Diniyah awaliyah (M.D.A) Alkhairat Palu (setingkat SD).

Kemudian ia meneruskan pendidikannya ke Madrasah lanjutan Alkhairat Pusat Palu Madrasah (setingkat SMP).

Setelah lulus, ia melanjutkan sekolah ke Madrasah lanjutan Alkhairat Pusat Palu (Madrasah Mualimin) yang setara dengan SMA.

Di tingkat perguruan tinggi, Abdul Gani memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya ke Universitas Islam Madinah, Arab Saudi.

Dia menjadi penganut Islam dari suku Tobelo pertama yang menuntut ilmu ke luar negeri.

Setelah lulus dari Universitas Islam Madinah, Arab Saudi, Abdul Gani kembali ke tanah kelahiran dan bekerja sebagai kepala Inspeksi di Yayasan Al-Khaairat pada 1983-1990.

Dia juga aktif di bidang dakwah sehingga dilirik oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Abdul Gani juga pernah menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua Majelis Ulama Provinsi Maluku Utara pada 1994-1999.

Dikutip dari Kompas.id, karier politiknya dimulai pada saat pemilu legislatif 2004 di mana PKS mengajaknya untuk maju sebagai calon legislatif mewakili provinsi Maluku Utara.

Meski sempat ragu, Abdul Gani akhirnya setuju maju sebagai calon legislatif pada pemilu 2004. Dia mem-branding dirinya sebagai “Mualaf Politik” karena keberaniannya keluar dari dunia dakwah menuju dunia politik.

Berikut riwayat karier Abdul Gani di dunia politik:

Anggota DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera 2004-2007.

Wakil Kepala Daerah Provinsi Maluku Utara 2008-2012.

Gubernur Maluku Utara 2014–2019.

Gubernur Maluku Utara periode 2019–2024

Terjerat OTT

Pada penghujung tahun 2023, Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba terjerat kegiatan operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Abdul Gani Kasuba (AGK) dan belasan orang lainnya diamankan terkait dengan kasus dugaan jual beli jabatan.

Adapun penangkapan Abdul Ghani tersebut dibenarkan oleh Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri.

“Benar, Gubernur Maluku Utara dan beberapa pejabat lainnya serta pihak swasta,” ujarnya, dilansir dari Kompas.com, Selasa (19/12/2023).

Sementara itu, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan mereka ditangkap lantaran diduga melakukan jual beli jabatan.

“Diduga dalam tindak pidana korupsi lelang jabatan dan proyek pengadaan barang dan jasa,” katanya, Senin.

Tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berhasil menangkap tersangka penyuap Gubernur Maluku Utara (nonoaktif), Abdul Gani Kasuba (AGK) pada Selasa (16/7/2024) malam.

Bayar Rp 10 Sampai 50 Juta Ngamar Wanita

Diketahui jika Mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba (AGK) dituding menyewa sejumlah wanita dengan tarif puluhan juta dikuak dalam sidang lanjutan kasus suap dan jual beli jabatan menjeratnya di Pengadilan Negeri Ternatem, Kamis lalu (18/7/2024).

Fakta tersebut diungkap oleh Eliya Gabrina Bachmid selaku anggota DPRD Halmahera Selatan sekaligus kontraktor yang kerap diminta AGK untuk dicarikan wanita.

Melansir dari Tribunternate, Eliya juga bertugas mengantar dan menemani wanita yang jumlahnya sudah puluhan orang untuk bertemu AGK.

Wanita yang umumnya gadis-gadis muda itu menemui AGK di kamar hotel.

AGK berduaan dengan wanita-wanita tersebut di kamar hotel.

Eliya juga mengakui, dari tiga perempuan tidak bertemu dengan AGK secara bersamaan.

Bahkan ia mendapatkan panggilan akrab sebagai Om Haji oleh AGK.

Namun pertemuan dilakukan secara berganti-ganti.

“Saya paling temani dari lobby hotel sampai ke kamar. Di kamar saya langsung keluar dan biarkan perempuan itu bersama-sama dengan AGK. Didalam kamar, paling lama 1 sampai 2 jam,” akunya.

”Di kamar itu berdua om haji (AGK) dengan perempuan selama satu sampai dua jam. Saya tunggu di luar. Jadi tidak tahu apa yang dibuat di dalam kamar,” kata Eliya kepada majelis hakim.

Setelah pertemuan AGK dengan wanita yang diantar Eliya di kamar tersebut, Eliya diminta AGK untuk memberikan uang kepada wanita yang berduaan dengan AGK.

”Nilainya bervariasi. Mulai Rp 10-50 juta. Jadi ada perempuan yang dikasih 10 juta dan seterusnya sampai 50 juta. Om haji (AGK) yang minta bantu untuk mencari perempuan. Jadi saya bawakan ke om,” ungkapnya.

Eliya mengaku total uang yang dikeluarkan hanya untuk membayar wanita itu nilainya mencapai Rp3 miliar.

Bisa Bertemu 3 Gadis Sehari

Eliya bilang sehari AGK bisa bertemu dengan tiga wanita cantik.

Ada beberapa hotel yang digunakan AGK untuk bertemu dengan para wanita cantik ini.

Di antaranya di Hotel Bidakara dan Swiss-Belhotel Jakarta, serta Hotel Bela di Ternate.

Saat akan mengantar wanita pesanan AGK, Eliya lebih dulu menghubungi ajudan maupun langsung ke AGK dengan memakai kode “Ayu” maupun “Cinta”.

Setelah direspons, barulah Eliya menuju ke hotel bersama wanita yang akan dipertemukan dengan AGK.

Eliya juga mengungkapkan bahwa sering menggunakan uang pribadinya terlebih dahulu untuk memberikan ke perempuan yang dipesan AGK.

Setelah itu, barulah AGK mengganti uang Eliya.

”Saya bawa perempuan tersebut ke om haji (AGK) agar supaya memudahkan pencairan proyek,” akunya setelah beberapa kali ditanya oleh JPU terkait motivasi membawakan perempuan kepada AGK lalu berduaan di kamar.

Padahal Eliya memiliki hubungan keluarga dengan AGK.

Anak Kandung Sebut Fitnah

Disisi lain, Nurul Izza Kasuba, putri Abdul Gani Kasuba membantah kesaksian Eliya Gabrina Bachmid terhadap ayahnya dalam sidang Pengadilan Tipikor Ternate.

Menurut Nurul, dirinya bakal kumpulkan keluarga untuk bahas keterangan tersebut sebab baginya ketenangan Eliya Gabrina Bachmid dianggap fitnah terhadap ayah kandungnya.

“Di keluarga kami itu, pacaran saja tidak boleh. Jadi ini fitnah yang disampaikan oleh saksi Eliya Gabrina Bachmid,” jelas Nurul Izzah Kasuba saat diwawancarai usai sidang terdakwa Ramdhan Ibrahim.

Nurul mengaku, keterangan Eliya dihadapan mejelis hakim bahwa pernah datang ke hotel menemani tiga perempuan bertemu dengan AGK, dianggap tidak benar.

“Karena saya (Nurul) tahu betul kalau Eliya datang hanya sekali dan itu bersama anaknya.

Jadi ini fitnah yang disampaikan Eliya. Sebagai anak kandung saya sangat tidak terima,” tegas Nurul dengan nada marah.

Terkait fitnah yang disampaikan saksi Eliya, lanjut Nurul, akan dibahas oleh pihak keluarga secara bersama-sama.

“Kalau mau menindaklanjuti keterangan saksi ke ranah hukum atau melaporkan dia (Eliya), kita akan bicarakan di keluarga dulu karena saya anak bungsu belum bisa mengambil keputusan sampai di situ,”tegasnya.

Nurul mengaku sangat kecewa dengan keterangan saksi bernama Eliya. Karena bagi saya (Nurul) saksi sangat munafik. Apalagi mencemari nama baik orang tuanya.

“Sekalipun dia itu marga Bachmid. Jadi marga Bachmid itu banyak. Jadi saya harap kita sampaikan berita sesuai dengan yang sebenarnya. Apalagi jasa bapak saya (AGK) di Maluku Utara sudah puluhan tahun,”pungkasnya.

Bahkan Nurul mengaku Eliya bukan keluarga dekatnya.

“Saya tidak berkeluarga dekat dengan dia. Jadi ini fitnahnya Masya Allah sekali, saya tidak terima sebagai anak kandung,” ucap Nurul.

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

(*)

Baca juga berita lainnya di Google News

Leave a comment