Informasi Terpercaya Masa Kini

Apa Arti Clingy Girlfriend Istilah Viral TikTok? Sifat Seorang Pacar Berdampak Buruk dalam Hubungan

0 35

TRIBUNTRENDS.COM – Pernahkah kamu mendengar kata clingy girlfriend, Tribunners?

Kata clingy girlfriend ini kerap muncul di TikTok atau di tongkrongan.

Apa arti sebenarnya dari kata clingy girlfriend ini?

Istilah “clingy girlfriend” salah satu istilah gaul viral di media sosial.

Kata ini bisa dibilang bahasa pergaulan modern di media sosial.

Pada artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang “clingy girlfriend”, mulai dari pengertian, tanda-tandanya, hingga dampak yang ditimbulkannya dalam sebuah hubungan.

Baca juga: Apa Arti CrowdStrike, Istilah Viral di TikTok? Kata Ini Kerap Dipakai Warganet di Berbagai Medsos

Clingy girlfriend merujuk pada seorang perempuan dalam hubungan yang menunjukkan ketergantungan berlebihan dan kebutuhan emosional ekstrim terhadap pasangannya.

Sifat ini dapat memanifestasikan dalam berbagai bentuk, seperti berikut ini!

– Keinginan konstan untuk bersama pasangan: Clingy girlfriend selalu ingin menghabiskan waktu bersama pasangannya, bahkan saat pasangannya membutuhkan waktu untuk diri sendiri atau aktivitas lain.

– Kebutuhan afirmasi dan perhatian yang berlebihan: Mereka terus menerus membutuhkan validasi dan pujian dari pasangannya, dan merasa cemas atau insecure jika tidak mendapatkannya.

– Kecemburuan dan posesif: Clingy girlfriend mudah cemburu pada interaksi pasangannya dengan orang lain, dan menunjukkan sikap posesif untuk mengontrol dan membatasi pergaulan pasangannya.

– Komunikasi yang intens dan berlebihan: Mereka sering mengirim pesan atau menelepon pasangannya secara berlebihan, bahkan saat pasangannya sedang sibuk atau membutuhkan waktu tenang.

– Ketidakmampuan untuk mandiri: Clingy girlfriend merasa kesulitan untuk melakukan aktivitas sendiri tanpa bantuan atau ditemani pasangannya.

Baca juga: Apa Arti Penyihir Pasir? Berikut Jawaban Teka-teki Makanan MPLS 2024 Jenjang SD/ SMP/ SMK/ SMA

Perlu diingat bahwa sifat clingy tidak selalu merupakan tanda cinta yang berlebihan.

Justru, sifat ini dapat menunjukkan ketidakpercayaan diri, rasa cemas yang berlebihan, dan ketidakamanan dalam hubungan. Hal ini dapat memicu perselisihan, ketidaknyamanan, dan stres bagi kedua belah pihak.

Jika Anda merasa pasangan Anda menunjukkan tanda-tanda clingy girlfriend, penting untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur.

Jelaskan kekhawatiran Anda dengan tenang dan hindari nada menuduh. Ajak pasangan Anda untuk mencari solusi bersama, seperti:

– Menyepakati batasan waktu dan ruang pribadi: Penting untuk memiliki waktu sendiri dan bersama teman atau keluarga.

– Meningkatkan komunikasi yang sehat: Berkomunikasi secara terbuka dan jujur tentang kebutuhan dan perasaan masing-masing.

– Membangun kepercayaan diri: Bantu pasangan Anda untuk meningkatkan rasa percaya diri dan kemandiriannya.

– Mencari bantuan profesional: Jika diperlukan, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari terapis atau konselor yang berpengalaman dalam menangani masalah hubungan.

Memahami arti clingy girlfriend dan dampaknya dalam hubungan dapat membantu Anda untuk membangun hubungan yang lebih sehat dan seimbang.

Ingatlah bahwa komunikasi yang terbuka dan jujur serta saling menghormati merupakan kunci utama dalam membangun hubungan yang langgeng dan bahagia.*)

Apa Arti Hoarding Disorder, Istilah Viral di TikTok? Kata Ini Kerap Dipakai Netizen di Medsos

Inilah arti kata hoarding disorder yang viral di TikTok, kata ini muncul di media sosial, sering digunakan warganet.

Kata ini juga dijumpai di berbagai media sosial lainnya seperti di Instagram, Facebook hingga Twitter. 

Lalu apa arti dari kata viral hoarding disorder ini? Simak penjelasannya.

Baca juga: Apa Arti Pace Istilah Viral TikTok? Penting saat Lari, Sering Muncul di Aplikasi Olahraga, Buat Apa?

Belakangan ini sebuah video viral di media sosial menunjukkan seorang ibu kos yang menggrebek penghuni kamar kosnya yang mengidap hoarding disorder.

Video penggrebekan tersebut diunggah di akun Tiktok @siskavizar pada Senin (15/7/2024).

Dalam video itu terlihat sang ibu kos dan penjaga kos membuka paksa kamar yang dihuni oleh dua orang, saat pintu dibuka paksa, terlihat pemandangan tidak menyenangkan, kamarnya dipenuhi dengan sampah dan barang-barang yang berserakan.

Mulai dari lemari, kasur, hingga lantai kamar itu dipenuhi dengan tumpukan barang yang tercampur dengan sampah.

Tentu saja ibu kos langsung terkejut dan meminta dua orang penghuni kos itu untuk segera membereskan kamar dan meninggalkan tempat tersebut.

Berdasarkan informasi yang beredar, kedua penghuni kamar tersebut diduga mengidap gangguan mental yang disebut hoarding disorder.

Lantas, apa itu hoarding disorder? Simak berikut ini adalah pengertiannya, penyebab, dan cara menanganinya.

Pengertian Hoarding Disorder

Melansir NHS, Hoarding Disorder ini merupakan gangguan mental di mana penderitanya senang menyimpan atau menumpuk barang tidak berguna secara berlebihan.

Penderita hoarding disorder ini tidak hanya sekadar menumpuk barang dan berbeda dengan orang yang mengoleksi barang.

Pasalnya, barang yang mereka tumpuk itu akan mengganggu kehidupan sehari-hari karena mengakibatkan kekacauan, seperti banyak kecoa berkeliaran, serta ruangan menjadi bau dan kotor.

Melansir Childmind, kebiasaan menumpuk barang terjadi karena penderita memiliki keterikatan emosional dengan barang tersebut. Jika ada orang yang membersihkan atau merapikannya, mereka bisa merasa terganggu.

Pada penderita hoarding disorder, barang yang mereka simpan seringkali tidak berharga. Bahkan, barang tersebut terlihat seperti sampah. Barang yang ditimbun juga tak pernah ditata rapi seringkali menyebabkan masalah kebersihan dan terlihat jorok.

Penyebab Hoarding Disorder

Melansir Cleveland Clinic, penyebab hoarding disorder tidak diketahui secara pasti, namun banyak ahli berpendapat bahwa kondisi ini disebabkan oleh ketidakmampuan otak untuk melakukan beberapa hal, seperti:

1. Kemampuan melakukan perencanaan

2. Kemampuan memecahkan masalah

3. Kemampuan belajar visuospasial dan mengingat

4. Perhatian yang terus-menerus

5. Working memory atau memori kerja otak

6. Kemampuan untuk menyusun atau mengatur sesuatu

Namun selain itu, beberapa masalah kesehatan mental juga kerap dikaitkan dengan gangguan kesehatan mental lainnya, seperti:

1. Gangguan kepribadian obsesif kompulsif atau obsessive-compulsive personality disorder (OCPD)

2. Gangguan obsesif kompulsif atau obsessive-compulsive disorder (OCD)

3. Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas atau attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD)

4. Depresi

5. Demensia

6. Skizofrenia

7. Gangguan Kecemasan

Meskipun penyebab hoarding disorder tidak diketahui secara pasti, beberapa faktor risiko bisa memicu terjadinya gangguan kesehatan mental ini.

Disarikan dari Cleveland Clinic dan Healthline, ada beberapa faktor risiko penyebab hoarding disorder, seperti:

  1. Memiliki kerabat yang mengidap hoarding disorder
  2. Mengalami cedera otak
  3. Mengalami peristiwa traumatis
  4. Memiliki kebiasaan untuk berbelanja secara impulsif
  5. Tidak dapat menolak barang-barang gratis, seperti kupon dan selebaran
  6. Memiliki kebiasaan menggunakan obat-obatan terlarang atau minum-minuman beralkohol secara berlebihan
  7. Mengidap sindrom Prader-Willi yang merupakan kelainan genetik serta berdampak pada kondisi fisik, mental, dan perilaku penderita
  8. Tinggal sendirian
  9. Tumbuh di rumah atau lingkungan yang berantakan
  10. Mengalami masa kecil yang sulit

Meskipun begitu, hoarding disorder dapat dialami oleh siapa saja, termasuk pada anak-anak serta remaja di usia kurang dari 20 tahun.

Kondisi ini dapat mengganggu kegiatan sehari-hari, namun umumnya bertambah serius ketika penderita memasuki usia lebih dari 30 tahun.

Seperti gangguan kesehatan mental lainnya, hoarding disorder tidak dapat disembuhkan secara total. Namun, pengobatan dan perawatan secara medis dapat mengurangi gejala yang dialami.

Untuk itu, kamu diimbau untuk segera mencari bantuan medis ketika mengalami atau memiliki kerabat yang memiliki gejala hoarding disorder agar bisa melakukan pengobatan dan perawatan yang diperlukan.

(TribunTrends.com/ TribunPekanbaru.com/ Sonora)

Leave a comment