Informasi Terpercaya Masa Kini

Kisah Nelayan Gorontalo Tangkap Ikan Purba Coelacanth, “Fosil Hidup” yang Langka

0 2

GORONTALO, KOMPAS.com – Seorang nelayan asal Desa Imana, Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, bernama Oskar Kaluku (60), menemukan seekor ikan purba Coelacanth di perairan utara Gorontalo.

Ikan tersebut memiliki panjang sekitar 1 meter dan berat 41 kilogram.

Kepala Desa Imana, Isnain Talaban, menjelaskan bahwa Oskar menangkap ikan tersebut saat melaut belum lama ini.

Oskar, yang melaut bersama saudaranya, Husain Kaluku, menggunakan perahu kayu kecil untuk menangkap ikan seperti biasanya.

Namun tiba-toba saja, ikan Coelacanth itu mendekat ke perahu Oskar. 

“Ikan ini yang mendekati perahu, lalu Oskar menangkapnya dengan gancu,” ujar Isnain pada Rabu (22/1/2025).

Baca juga: Mengenal Coelacanth, Ikan Purba yang Masih Hidup di Perairan Indonesia

Berbeda dari biasanya, Oskar pulang lebih awal setelah menangkap ikan besar yang bentuknya tidak biasa itu.

Ia kemudian meletakkan ikan tersebut di depan rumah Husain untuk dijual.

Penemuan ikan ini langsung menarik perhatian warga karena bentuknya yang unik, terutama sirip yang menyerupai kaki.

Banyak warga mengambil foto dan video ikan tersebut, lalu mengunggahnya ke media sosial.

“Unggahan ikan ini di media sosial hingga informasinya sampai ke salah satu dosen di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado. Setelah mereka telusuri dan berkomunikasi, ikan tersebut dibawa ke Manado,” ungkap Isnain.

Isnain mengaku tidak mengetahui nama lokal ikan tersebut karena bentuknya sangat jarang terlihat oleh nelayan setempat.

Baca juga: Ramai Penampakan Coelacanth di Gorontalo, Ikan Purba yang Hidup Sebelum Zaman Dinosaurus

Ikan Coelacanth termasuk jenis Latimeria menadoensis, berbeda dengan Latimeria chalumnae yang ditemukan di perairan Kepulauan Komoro, Afrika Timur.

Coelacanth dianggap sebagai “fosil hidup” karena awalnya hanya diketahui dari fosil sebelum ditemukan hidup di laut.

Ikan ini hidup di kedalaman lebih dari 100 meter dalam cerukan atau gua vulkanik dan aktif pada malam hari.

Di Indonesia, penemuan Coelacanth pertama kali menggemparkan dunia pada 1997 di Pasar Jengki, Manado.

Penemuan Coelacanth oleh Oskar Kaluku ini kembali membuktikan bahwa perairan Indonesia menjadi salah satu habitat alami ikan purba yang masih bertahan hingga saat ini.

Leave a comment