BNI Targetkan Kredit Tumbuh 10%, Fokus Segmen Korporasi dan Konsumer
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 8% hingga 10% pada 2025. Target tersebut akan didorong oleh segmen kredit korporasi dan konsumer. BNI optimis bahwa kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), terutama untuk barang mewah, tidak akan mempengaruhi pertumbuhan kredit konsumer mereka.
“Pertumbuhan di segmen korporasi (targetnya) sekitar 10% sampai 12%, sama halnya dengan di kredit konsumer, jadi dua-duanya memiliki target pertumbuhan yang sama,” kata Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini dalam konferensi pers laporan kinerja BNI, Rabu (22/1).
Ia mengatakan, segmen korporasi memiliki prospek yang positif seperti di sektor komunikasi, infrastruktur sampai industri. Target tersebut, kata Novita, sejalan untuk mendukung program pemerintah untuk pemerataan pembangunan dan kemajuan industri.
Sementara BNI memiliki tiga besaran yakni di sektor konsumer. Ia menyampaikan credit payroll dengan produk kredit flexi dan kredit mortgage alias hipotek.
Baca juga:
- BNI Prediksi Suku Bunga BI Akan Kembali Turun pada Semester II 2025
- Laba BNI Capai Rp 21,46 Triliun pada 2024, Penyaluran Kredit Melonjak
- BI Pangkas Suku Bunga Acuan, Begini Respons BCA, Mandiri, dan BNI
“Meski ada kenaikan PPN khususnya untuk yang barang mewah, dengan strategi kami di diferensiasi produk-produk konsumen kami optimis bisa mencapai target yang diharapkan,” tegasnya.
Sebagai catatan, BNI membukukan penyaluran kredit yang naik 11,6% secara tahunan menjadi Rp 775,87 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 695,09 triliun. Pertumbuhan kredit ini didorong oleh segmen korporasi, tumbuh 17,6% dan konsumer yang meningkat 14,5%.
Perusahaan anak juga mencatatkan pertumbuhan kredit signifikan sebesar 79,7% secara tahunan dengan profitabilitas tetap terjaga.
Adapun, ekspansi kredit diikuti dengan penguatan kualitas aset. Hal ini tercermin dari rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) yang turun menjadi 2%.
“Meskipun kualitas aset kami kuat, BNI tetap berhati-hati dan bertumbuh secara konservatif di tengah ketidakpastian global,” tutur Novita..
BNI Catat Laba Rp 21,46 Triliun Sepanjang 2024
BBNI mencatatkan laba sebesar Rp 21,46 triliun sepanjang 2024. Laba BNI naik 2,64% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 20,9 triliun. Melansir dari laporan kinerja BNI, pendapatan bunga bersih bank pelat merah tersebut mencapai Rp 40,48 triliun.
Angka tersebut turun 1,92% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 41,27 triliun. Penurunan ini disebabkan beban bunga yang dicatatkan oleh BNI sebesar Rp 26,10 triliun. Angkanya meningkat 29,24% dibandingkan Desember 2023 yakni Rp 26,10 triliun.
Adapun pendapatan premi dan hasil investasi BNI sebesar Rp 6,74 triliun, turun dibandingkan sebelumnya yakni Rp 6,85 triliun. Sementara penyaluran kredit mencapai Rp 775,87 triliun sepanjang 2024.
Penyaluran kredit BNI meningkat 11,62%. Kredit macet atau non performing loan (NPL) net menjadi sebesar 0,74%. Sementara itu NPL gross turun yakni 1,97%. Total Aset BNI menguat 3,95% menjadi Rp 1.124,80 triliun hingga akhir 2024 dibandingkan sebelum Rp 1.086,66 triliun.