NASIB 9 Guru SD di Nias Tak Mengajar 1 Bulan Sampai Muridnya Telantar,Kini Terancam Sanksi Disiplin
TRIBUN-MEDAN.COM – Beginilah nasib sembilan guru SD di Nias yang sudah tak mengajar selama satu bulan.
Baru-baru ini curhatan siswa SD di Nias yang mengeluh terkait gurunya tidak ada datang mengajar di sekolah nyaris sebulan viral di media sosial.
Terkini nasib sembilan guru yang diantaranya berstatus ASN, PPPK dan tidak tetap itupun terancam sanksi.
Kepala Dinas Pendidikan Nias, Kharisman Halawa, mengatakan telah turun tangan dan sedang dalam proses pemeriksaan terhadap seluruh guru yang mengajar.
Di sana terdapat 3 guru berstatus aparatur sipil negara (ASN), 2 guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), dan 4 orang guru tidak tetap.
Bila terbukti lalai, mereka akan diberi sanksi disiplin sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“Hukumannya disiplin PNS, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 94 tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil,” kata Kharisman dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (18/1/2025).
Baca juga: VIRAL Detik-detik Mendikti Saintek Satryo Soemantri Tampar dan Pecat Pegawai Gegara Air WC Mati
Sebelumnya sebuah video keluhan siswa SD di Kabupaten Nias, Sumatera Utara terkait gurunya tidak ada yang mengajar di sekolah.
Dimana dalam video tersebut, siswa SD negeri itu mengungkap bahwa tak ada guru yang mengajar di sekolahnya.
Bahkan para siswa yang semangat datang ke sekolah itu sudah nyaris satu bulan tak belajar.
Diketahui sekolah tersebut bernama SDN No 078481 Uluna’ai Hiligo’o Laowo Hilimbaruzo Idanogawo, Kabupaten Nias, Sumatera Utara.
Dalam video yang dibagikan akun TikTok @Risman_lase_, terlihat seorang siswa SD merekam suasana di SDN tersebut.
Sekolah yang masih beralaskan tanah itu terlihat hanya dihuni beberapa murid saja.
Diungkap sang murid, para guru sudah lama tidak datang ke sekolah.
“Halo bapak ibu, ini sekolah, ini keadaan gurunya, tidak ada, gurunya sama sekali tidak ada,” ungkap sang siswa SD perekam, dilansir Tribun-medan.com dari TribunnewsBogor.com, Jumat (17/1/2025).
Bergerak ke arah ruangan sebelah ruang kelas, sang siswa memperlihatkan kondisi ruang guru.
Dalam rekaman tersebut tampak ruang guru tidak ada siapapun.
Di ruang guru tersebut hanya terdapat berkas usang yang diletakkan di lemari.
“Ini kantor, gurunya tidak ada sama sekali, satu orang pun,” ujar sang siswa.
Sambil merekam, siswa SD tersebut bertanya ke rekannya terkait kondisi sekolah.
Siswa SD itu lantas curhat soal keadaan miris kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut yang bak mati suri.
Sebab diakui sang murid, para guru sama sekali tidak pernah datang ke sekolah hampir satu bulan.
“Gimana keadaan guru kalian?” tanya siswa SD.
“Keadaan guru kami tidak ada satu pun, cuma sering-sering tidak ada mereka pun, satu hari aja pun tidak ada, satu pun guru tidak ada,” ujar murid yang lainnya.
Tak hanya itu, sang siswa juga mengurai kebobrokan sang guru.
Yakni para guru hanya datang ke sekolah untuk membunyikan lonceng saja lalu pergi lagi.
Hal tersebut seolah memberi harapan palsu bagi para murid yang semangat bersekolah.
“Kalau datang guru kan, dipukul lonceng, padahal saya enggak dikasih pelajaran, cuma dipukul lonceng, udah pergi mereka. Udah satu bulan aja enggak ada mereka. Senin, Selasa, Rabu tidak ada. Sedikit lagi satu bulan, tidak ada mereka. Seperti itu sekolah kami,” kata siswa SD.
Melalui video singkat itu, sang murid juga membagikan kondisi ruang kelas yang berantakan.
Tak seperti sekolah negeri lain di kota-kota besar, SD tersebut tampak dipenuhi debu dengan fasilitas sederhana.
Bahkan papan tulis di sekolah tersebut juga masih menggunakan papan tulis kapur.
Kendati demikian, sekolah tersebut berdiri kokoh dengan atap dan bangunan yang utuh.
“Ini gais, ini anak sekolah. Ini anak sekolahnya tidak ada, karena malas guru,” ujar sang siswa SD.
Baca juga: ISI Rekaman Durasi 42 Detik Suara Diduga Menteri Dikti Satryo Marah di Rumah Dinas, Tampar Pegawai?
Jalan Kaki Lewat Hutan dan Seberangi 13 Sungai
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Nias, Kharisman Halawa mengatakan sekolah tersebut berada di salah satu dusun terisolir yang berjarak 8,5 kilometer dari desa induk.
Untuk dapat ke dusun tersebut, hanya dapat diakses dengan jalan kaki dan menyeberangi 13 kali sungai dengan waktu tempuh 2 jam.
“Merupakan salah satu dusun terisolir yang jaraknya 8.5 Km dari desa Induk dan hanya dapat diakses dengan jalan kaki yang berbatuan dan menyeberangi 13 kali Sungai Na’ai dengan waktu tempuh selama 2 jam,” kata Kharisman Halawa dalam keterangannya yang dilihat di akun media sosial resmi Pemkab Nias, Minggu (19/1/2025).
Ada akses lain yang bisa ditempuh para guru selain menyeberangi sungai, yakni dengan melewati kecamatan lain.
Dengan berjalan kaki sejauh 4 kilometer melewati bukit terjal dan jalan tanah.
“Selain itu, untuk menuju sekolah tersebut dapat juga diakses melalui Desa Soroma’asi Kecamatan Ulugawo dengan melalui 4 Km jalan perkerasan batu dengan kontur berbukit-bukit terjal dan juga ditempuh jalan tanah sejauh 4 Km,” ungkapnya.
Adapun jumlah siswa di SD Negeri itu 62 orang dan berasal dari Dusun III.
Di sekolah itu disebut belum ada rumah dinas guru serta jaringan listrik.
“Wilayah Dusun III tersebut didiami oleh 315 jiwa penduduk (80 kepala keluarga) dengan jumlah siswa SDN 078481 Uluna’ai Hiligo’o sebanyak 62 orang, dan semuanya merupakan penduduk dari Dusun III Desa Laowo Hilimbaruzo dan di sekolah tersebut belum ada rumah dinas guru serta jaringan listrik,” jelasnya.
Sementara para guru yang mengajar disebut tinggal di luar Dusun III selama ini dan setiap hari berjalan kaki ke sekolah melewati sungai.
Para guru disebut kerap tidak bisa pergi ke sekolah karena sungai banjir dan sudah terjadi beberapa bulan terakhir.
“Para guru yang mengajar di sekolah tersebut berada diluar Dusun III Desa Laowo Hilimbaruzo dan tiap harinya pergi ke sekolah dengan jalan kaki dan melewati sungai sehingga apabila curah hujan tinggi para guru sering tertahan di jalan. karena sungai banjir, dan beberapa bulan terakhir ini curah hujan di wilayah Kabupaten Nias cukup tinggi sehingga membuat guru-guru mengalami kendala ke sekolah atau kadang sampai sekolah sudah siang,”pungkasnya.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan