Informasi Terpercaya Masa Kini

Netanyahu Ungkap Kesepakatan Pembebasan Sandera Disetujui, Gencatan Senjata dengan Hamas Lanjut?

0 3

TEL AVIV, KOMPAS.TV – Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan kesepakatan pembebasan sandera dengan Hamas telah disetujui.

Netanyahu sebelumnya menunda pengambilan suara kabinet pemerintahannya untuk kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Ia menuduh Hamas telah mencari perubahan kesepakatan di menit terakhir.

Baca Juga: Peringatan Erdogan ke Israel, Serukan Tel Aviv Tak Langgar Gencatan Senjata Gaza

Pada Jumat (17/1/2025), Kantor PM Israel mengatakan bahwa Netanyahu telah diinformasikan oleh tim negosasi bahwa kesepakatan untuk pembebasan sandera telah tercapai.

Kantor PM Israel juga menambahkan bahwa kabinet keamanan akan berkumpul untuk meratifikasi kesepakatan itu malam nanti waktu setempat, sebelum mendapat persetujuan dari seluruh pemerintahan.

Keluarga dari para sandera Israel yang ditahan juga sudah diinformasikan terkait hal itu.

Hal itu pun membuat gencatan senjata yang sebelumnya sempat ditakutkan bakal pupus karena sikap Netanyahu, yang tak akan menerima gencatan senjata jika Hamas tak mengikuti syarat-syarat mereka, berpeluang kembali dijalankan seperti rencana awal.

Perwakilan dari Israel, Hamas, Amerika Serikat, dan Qatar telah secara resmi menandatangani kesepakatan di Doha.

Para mediator dari AS dan Qatar mengungkapkan kesepakatan gencatan senjata telah diumumkan Rabu (15/1/2025).

Ketika itu, Netanyahu mengatakan detail terakhir kesepakatan tengah dikerjakan.

Netanyahu kemudian menunda pemilihan suara kabinet untuk menyetujui kesepakatan tersebut.

Ia menuduh Hamas mencoba memeras konsesi pada menit-menit terakhir.

Hamas sendiri mengatakan pihaknya berkomitmen pada kesepakatan tersebut.

Meski negosiator Israel telah menyetujui kesepakatan itu, namun gencatan senjata tak bisa dilaksanakan hingga disetujui oleh kabinet keamanan dan pemerintah.

Dua menteri sayap kanan Israel, Itamar Ben Gvir dan Bezalel Smotrich, yang merupakan anggota kabinet keamanan, terus menolak kesepakatan gencatan senjata.

Keduanya bahkan mengatakan bakal mengundurkan diri sebagai bentuk protes.

Tetapi keduanya mensinyalkan mereka belum akan bergabung dengan oposisi, yang mencoba menjatuhkan pemerintahan.

Baca Juga: Netanyahu Kubur Harapan Gencatan Senjata di Gaza: Tak Akan Ada sampai Hamas Terima Semua Syarat

Banyak keluarga sandera Israel dan warga Palestina bersuka cita saat gencatan senjata pertama kali diumumkan.

Meski begitu, Israel tetap melakukan serangan ke Gaza yang menewaskan sekitar 80 orang.

Sebelumnya, gencatan senjata dilaporkan bakal efektif diberlakukan mulai Minggu (19/1/2025).

Leave a comment