Informasi Terpercaya Masa Kini

Cerita Rumah di Malibu yang Tetap Berdiri Kokoh di Tengah Kebakaran Los Angeles

0 3

TEMPO.CO, Jakarta – Sebuah rumah mewah seharga US$ 9 juta atau setara Rp 146 miliar di Malibu berhasil selamat dari kebakaran Los Angeles yang menghanguskan properti-properti di sekitarnya. Berdiri di atas garis pantai Malibu yang terbakar, rumah itu berbentuk bangunan tiga lantai.

Dilansir dari ABC, struktur rumah cukup mudah dikenali. Dindingnya yang putih cemerlang tampak mencolok dibandingkan bangunan di sebelahnya yang hangus akibat kebakaran hutan di Los Angeles.

Pemiliknya, David Steiner, mengatakan ada sejumlah alasan yang mungkin membuat rumah tetap kokoh. Rumah itu dibangun dengan konstruksi kokoh yang kemungkinan menjadi alasan tetap utuh di tengah kebakaran Los Angeles.

Pengguna media sosial menunjuk rumah Steiner itu sebagai cetak biru bagaimana warga Los Angeles harus membangun kembali. Kepada The New York Post, Steiner mengatakan dia terkejut mengetahui rumahnya masih berdiri setelah api berkobar.

Ia mengatakan seorang kontraktor lokal mengiriminya rekaman api dan asap yang tampak melahap propertinya.

Rumah besar itu terbuat dari batu dan plesteran serta memiliki atap antiapi. Fitur itu diyakini Steiner telah menyelamatkan rumahnya.

“Jujur saja, saya tidak pernah menyangka kebakaran hutan akan merambat ke Pacific Coast Highway dan menimbulkan kebakaran,” katanya.

“Saya berpikir, jika suatu saat terjadi gempa bumi, ini adalah hal terakhir yang akan terjadi. Arsitekturnya cukup bagus. Namun, plesteran dan atap anti apinya sangat bagus,” kata dia.

Sifat tahan api dari bahan-bahan seperti batu dan plesteran tidak luput dari perhatian perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi AS Chubb merekomendasikan penggunaan material ini dalam pembangunan perumahan karena dapat meminimalkan penyebaran api ke dinding luar dan atap.

Gambar rumah yang diunggah di platform media sosial X telah menuai puluhan komentar. Pengguna mengusulkan agar lebih banyak rumah dibangun dengan bahan serupa.

“Wah. Keren sekali,” tulis salah satu pengguna. “Kenapa tidak lebih banyak yang dibangun seperti itu? Biayanya mahal?”

“Saya pikir jika mereka diizinkan membangun kembali, penggunaan bahan bangunan semacam ini perlu diamanatkan,” kata pengguna X lainnya.

“Jika tidak, (dan saya tidak ingin terdengar tidak berperasaan), tetapi kami para pembayar pajak harus menanggung biaya rumah-rumah yang terbakar habis jika tidak diasuransikan sepenuhnya.”

Kebakaran hutan bukan satu-satunya bencana alam yang kerap dialami California Selatan. Selain kebakaran, wilayah ini juga rawan gempa bumi.

Tidak semua bahan bangunan menahan gerakan tanah dengan cara yang sama. Bahan rapuh seperti batu cenderung bernasib jauh lebih buruk. Di sinilah kayu memiliki keunggulan.

Menurut perusahaan bangunan California Pacific Green Homes , fleksibilitas kayu menjadikannya salah satu material paling tahan gempa.

Leave a comment