Informasi Terpercaya Masa Kini

Lima Siswa di SMP 17 Bandung Ganti Nasi jadi Kentang di MBG

0 3

jpnn.com, BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus memantau pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dilakukan Badan Gizi Nasional (BGN) ke sejumlah sekolah. Total saat ini ada 40 sekolah untuk jenjang SD sampai SMA yang mendapatkan MBG.

Pekan ini salah satu sekolah yang mendapatkan MBG adalah SMP Negeri 17 Bandung. Di SMP ini ada lima siswa yang tidak bisa mengonsumsi nasi.

Hal ini kemudian dikoordinasikan oleh pihak sekolah bersama Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ada di kawasan Arcamanik.

Siswa yang tak menyantap nasi itu pun diganti menunya menjadi kentang.

Baca Juga: Anggaran MBG Bakal Ditambah, Nilainya Bikin Melongo

“Mereka nasinya diganti sama kentang untuk hari ini. Mungkin nanti bisa divariasikan yang penting ada karbohidratnya,” kata Wakil Kepala Sekolah SMPN 17 Bandung Yani Mulyani, saat pembagian MBG, Senin (13/1).

Lucas Adinata (15), adalah salah satu siswa yang tak menyantap nasi. Menurutnya, sejak kecil dia sudah mengonsumsi kentang sebagai pengganti nasi.

“Jadi kentang aja nggak apa-apa gantinya, memang suka makan itu,” ucap dia.

Untuk MBG yang menggunakan kentang sebagai karbohidrat, Lucas berharap porsinya bisa lebih banyak. Kentang yang diberikan hari ini dianggapnya masih sedikit dari porsi yang biasa dia makan di rumah.

Baca Juga: Pengawasan Gizi Program MBG, Dinkes Bandung Bakal Evaluasi Per 3 Bulan

Sementara itu, Pj Wali Kota Bandung A. Koswara mengatakan saat ini jumlah dapur MBG terus bertambah.

Total sudah ada delapan SPPG yang berada di tujuh kecamatan, di antaranya Kecamatan Cicendo, Sukajadi, Arcamanik, Antapani, Bandung Kidul, dan Coblong.

Penambahan dapur penyedia ini menjadi langkah awal untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak di wilayah Kota Bandung.

Baca Juga: Kembali Terpilih jadi Gubernur Sumsel, Herman Deru Siap Menyukseskan Program MBG

“Semua dapur telah diverifikasi langsung oleh pusat. Kebersihan, izin operasional, dan sanitasi adalah hal utama yang diperhatikan. Hal ini untuk memastikan makanan yang diberikan tidak hanya bergizi, tetapi juga aman,” kata Koswara.

Dengan penambahan ini, total dapur penyedia menjadi tujuh dapur yang dapat melayani sebanyak 21.000 siswa.

“Peningkatan jumlah siswa ini dilakukan secara bertahap. Targetnya adalah menjangkau hingga 30 persen siswa dari total 310 ribu siswa di Kota Bandung pada tahun 2025,” tuturnya.

Dia mengatakan, program ini didukung oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang memastikan keamanan dan kualitas makanan.

“Setiap dapur penyedia makanan harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional dan diawasi secara ketat,” tegas Koswara.(mcr27/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

Leave a comment