Informasi Terpercaya Masa Kini

Mengukur Keberanian PDIP Usung Ahok di Pilkada Jakarta 2024,Cek Hasil Survei Litbang Kompas Terbaru

0 34

TRIBUNKALTIM.CO – Nama Ahok santer digadang-gadang kembali berkontestasi di Pilkada Jakarta 2024.

Ia disebut-sebut bakal bertarung kembali melawan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.

Pertanyaannya, partai apakah yang bakal mengusung Ahok di Pilkada Jakarta 2024?

Mengukur keberanian PDIP usung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada Jakarta 2024.

Cek hasil survei Litbang Kompas terbaru terkait bursa bacagub Pilkada Jakarta 2024.

Baca juga: Pertarungan Jilid II Anies vs Ahok Berpotensi Terulang, 5 Hasil Survei Terbaru Pilkada Jakarta 2024

Anies Baswedan vs Ahok, hasil survei Pilkada Jakarta 2024 menunjukkan elektabilitas Basuki Tjahja Purnama alias Ahok pepet Anies.

Hasil survei terbaru Litbang Kompas, elektabilitas Ahok pun tepat di bawah Anies.

Namun, PDIP diprediksi tidak akan ambil risiko mengusung Ahok di Pilkada  Jakarta, hal tersebut diungkapkan pengamat politik Ujang Komarudin.

Ujang memprediksi PDIP tidak akan ambil risiko mendorong Ahok di Pilkada Jakarta karena masa lalu.

Hal itu kata Ujang, dikarenakan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) bakal muncul kembali.

“Kalau saya melihatnya kalau Ahok didorong lagi maju di Jakarta. Bakal muncul lagi isu SARA ke depan di Pilkada,” kata Ujang, Rabu (17/7/2024).

Menurutnya itu bahaya, dan Ahok juga tidak akan menang melawan Anies di Jakarta.

“Ahok pernah di penjara, pernah punya kasus, ingatan itu belum hilang di mata warga Jakarta. Karena itu PDIP tidak akan mengambil risiko mendorong Ahok,” kata Ujang.

Ujang menegaskan jika PDIP ingin mendorong kadernya di Jakarta, baiknya bukan Ahok.

Litbang Kompas sebelumnya melakukan survei mengenai kekuatan politik di Pilgub Jakarta 2024. Hasilnya, elektabilitas Gubernur DKI Jakarta petajana Anies Baswedan masih berada di urutan pertama.

Anies memperoleh elektabilitas sebesar 29,8 persen, disusul eks Gubernur Jakarta, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok 20 persen, dan Eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 8,5 persen.

Baca juga: 5 Hasil Survei Pilkada Jakarta 2024, Kaesang tak Masuk Persaingan Top 3, Hanya Anies, Ahok dan RK

Sementara itu, ada nama lain seperti Menteri BUMN Erick Thohir 2,3 persen, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani 1,3 persen, Eks Panglima TNI Andika Perkasa 1 persen, dan Ketum PSI Kaesang Pangarep 1,0 persen.

Kemudian, ada Plt Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono 1,0 persen, Mensos RI Tri Rismaharini 1,0 dan lainnya 4,3 persen.

Sementara itu, responden yang menjawab tidak tahu atau tidak jawab 30,0 persen.

Survei ini dilakukan pada 15-20 Juni 2024. Responden sebanyak 400 orang dipilih secara acak menggunakan metode pencupilkan sistematis bertingkat di Jakarta.

Adapun margin of error survei dari survei ini sebesar 4,9 persen dan tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen.

Lantas, seperti apa sikap PDIP dalam menanggapi hasil survei tersebut? Berikut pernyataannya.

Said Abdullah

Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, mengatakan Ahok tak pernah mendeklarasikan diri untuk kembali berlaga di Pilkada Jakarta.

Namun, elektabilitas Ahok justru tinggi berdasarkan hasil survei dari Litbang Kompas.

“Justru yang menjadi kejutan yang tidak pernah di-declare seperti Ahok tiba-tiba juga tinggi. Nampaknya itu harapan besar.”

“Ahok tiba-tiba membuntuti bahkan itu sebelumnya masih tipis sekali,” kata Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/7/2024).

Sementara itu, Said menilai wajar melihat elektabilitas Anies Baswedan berada di posisi pertama.

Pasalnya, Anies sudah dari awal mendeklarasikan akan maju kembali sebagai calon gubernur (cagub) Jakarta.

“Wajar-wajar saja begitu di-declare maka pemberitaan dan publik penerimaannya tinggi itu wajar,” terangnya.

Oleh sebab itu, Said menyebutkan pihaknya juga akan mempertimbangkan mengusung Ahok di Jakarta.

Apalagi, ia mengklaim kader PDIP itu berhasil memimpin Jakarta saat menjadi gubernur.

“Kalau soal pertimbangan, pasti dipertimbangkan, apalagi Ahok Ketua DPP Bidang Perekonomian. Dan hemat saya kepemimpinan Ahok selama di DKI teruji, berhasil.”

“Kalau Ahok bisa maju dan katakanlah nanti DPP PDI Perjuagan memunculkan Ahok, maka pertarungannya kembali akan sengit,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia menilai jika pada akhirnya diusung, Ahok berpotensi untuk mengalahkan Anies.

“Daya tariknya luar biasa. Maka, Ahok menurut saya, karena tingkat elektabilitasnya sangat mengejutkan itu potensial bisa mengalahkan Anies,” ujarnya.

Kendati demikian, Said menekankan PDIP belum memutuskan Ahok bakal diusung di Pilkada Jakarta atau wilayah lainnya.

“Belum diputuskan oleh Ibu Ketua Umum, PDI Perjuangan bisa menampilkan Ahok sebagai calon,” tegas Said.

Ia menyatakan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, akan segera mengumpulkan sejumlah pengurus DPP PDIP untuk melakukan rapat penentuan nasib Ahok. Rapat itu akan digelar tak lama lagi.

“Pasti rapat DPP yang dipimpin oleh Ibu Mega. Kan ini kan sudah tinggal 49 hari. DPP setiap hari itu kan yang diurus 514 kabupaten/kota dan 38 provinsi.”

“Sehingga intens kami terus menerus dan tidak luput juga pasti DPP juga akan melototin pertarungan konstetasi di Jakarta,” kata Said.

Baca juga: Hasil Survei Terbaru Litbang Kompas Pilkada Jakarta 2024, Ahok dan RK Kuntit Anies, Siapa Terkuat?

Masinton Pasaribu

Politisi PDIP, Masinton Pasaribu, menyatakan survei Litbang Kompas menunjukkan warga Jakarta ternyata tak menginginkan figur yang minim pengalaman.

“Bagi kami sesuai dengan juga hasil survei Litbang Kompas di mana warga Jakarta sebagai pemilih rasional ternyata tidak menginginkan figur yang coba-coba, minim pengalaman, ya, untuk memimpin Jakarta ke depan seperti itu,” terang Masinton, Rabu, dilansir YouTube Kompas TV.

Masinton menerangkan, sebagai sebuah partai politik, PDIP memiliki kepentingan supaya Jakarta dipimpin oleh figur yang mempunyai pengalaman dalam memimpin pemerintahan, memimpin birokrasi, dan mengelola negara.

“Selain itu, juga adalah kepemimpinan yang memiliki dan memahami aspek sosiokultural serta karakteristik warga Jakarta,” ucapnya.

Atas dasar itu, PDIP akan berupaya mendorong kader-kadernya untuk menjadi pemimpin di Jakarta.

Kendati demikian, hal itu harus dikomunikasikan dengan partai politik (parpol) lain.

Pasalnya, tak ada satu pun parpol yang memenuhi syarat kursi DPRD Jakarta untuk mengusung calonnya sendiri di Pilkada Jakarta.

“Lagi-lagi ini semua harus dikomunikasikan ke antar-partai politik karena tidak satu pun partai politik di Jakarta yang perolehan kursinya mencukupi untuk mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.”

“Nah, tentu PDI Perjuangan sedang membangun komunikasi itu dengan partai-partai politik lainnya,” ungkapnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PDIP Diprediksi Tak Akan Dorong Ahok di Pilkada Jakarta Meski Elektabilitas Bersaing dengan Anies dan 2 Pernyataan PDIP soal Survei Litbang Kompas Sebut Elektabilitas Ahok Urutan 2 di Pilkada Jakarta

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Leave a comment