Mengapa Obat Tidak Boleh Dicampur dengan Alkohol? Ini Penjelasan PAFI
KOMPAS.com – Tak sedikit masyarakat mengabaikan risiko mencampur obat dengan alkohol. Padahal, kombinasi keduanya dapat menimbulkan dampak serius bagi kesehatan.
Dilansir dari laman https://pafisambas.org/, Jumat (10/1/2024), Ketua Umum Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Pusat Mozes Wambrauw Simbiak menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat bahaya campuran obat dan alkohol.
“Alkohol dapat memengaruhi cara tubuh memproses obat. Beberapa obat akan kehilangan efektivitas, sementara yang lain justru dapat menimbulkan efek toksik jika bercampur dengan alkohol,” ujar Mozes.
Mozes menambahkan, kombinasi obat dan alkohol dapat memicu berbagai komplikasi, mulai dari kerusakan hati hingga gangguan fungsi sistem saraf pusat.
Baca juga: Bagaimana Efek Minum Obat dalam Keadaan Perut Kosong? Simak Penjelasan PAFI
Beberapa obat yang dapat memicu risiko tersebut jika dikonsumsi bersamaan dengan alkohol adalah antibiotik, antidepresan, dan obat pereda nyeri.
“Kombinasi alkohol dengan antibiotik, seperti metronidazol atau tinidazol, dapat menyebabkan mual hebat, muntah, dan sakit kepala yang parah,” jelasnya.
Tidak hanya itu, lanjut Mozes, alkohol juga dapat menghambat kemampuan hati dalam memecah obat-obatan tertentu. Alhasil, kadar obat dalam tubuh bisa melonjak tajam dan meningkatkan risiko overdosis.
Di sisi lain, ada pula obat yang efektivitasnya justru berkurang jika diminum bersama alkohol sehingga penyakit yang diobati tidak kunjung sembuh.
Baca juga: Apa Efek Obat Kedaluwarsa pada Tubuh? Ini Penjelasan PAFI
“Kesadaran akan risiko interaksi obat dan alkohol adalah langkah awal untuk memastikan pengobatan berjalan efektif dan aman,” kata Mozes.