Awan Mirip Pusaran Angin, Pertanda Apa? Ini Kata BMKG
KOMPAS.com – Sebuah video yang merekam awan berbentuk seperti pusaran angin beredar di media sosial.
Video tersebut dibagikan oleh akun Threads @info_ku***, Minggu (22/12/2024). Dalam video, tampak gulungan awan tebal dan gelap, seperti puting beliung memenuhi langit.
Pengunggah menyebut, fenomena itu terjadi di Melak Seberang, Kutai Barat, Kalimantan Timur.
“Terpantau awal menggulung membentuk pusaran di daerah Melak Seberang, semoga baik-baik saja,” tulis pengunggah.
Lantas, apakah awan yang mirip pusaran angin ini merupakan pertanda puting beliung dan bahaya?
Baca juga: Microburst atau Hujan Mirip Air Terjun Sangat Berbahaya, Apakah Bisa Terjadi di Indonesia?
Penjelasan BMKG: bukan tanda puting beliung, tapi…
Ketua tim kerja prediksi dan peringatan dini cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Ida Pramuwardani mengatakan, awan berbentuk pusaran angin bukan merupakan tanda akan terjadi puting beliung.
Awan itu dikenal sebagai awan arcus yang menyebabkan hujan lebat disertai petir.
“Fenomena awan arcus ini dapat menimbulkan hujan lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang di sekitar pertumbuhan awan,” jelasnya, kepada Kompas.com, Selasa (24/12/2024).
Arcus adalah awan yang berbentuk seperti lengkungan atau busur besar. Biasanya muncul di depan sistem cuaca yang kuat, seperti badai atau garis squall.
Awan arcus merupakan gulungan awan yang padat dan horizontal dengan tepi agak kasar.
Terletak di bagian bawah awan tertentu dan bila meluas akan tampak seperti lengkungan yang gelap dan mengancam.
Awan ini terbentuk akibat ketidakstabilan atmosfer di sepanjang pertemuan massa udara yang lebih dingin dengan massa udara yang lebih hangat dan lembap.
“Sehingga membentuk tipe awan yang memiliki pola pembentukan horizotal memanjang,” sambung Ida.
Kondisi itu dapat terjadi, salah satunya karena fenomena angin laut dalam skala yang luas mendorong massa udara ke arah daratan.
Keberadaan awan ini murni merupakan fenomena yang disebabkan oleh atmosfer dan tidak ada kaitannya dengan potensi gempa, tsunami, dan puting beliung.
Baca juga: Apakah Saat Ini Sudah Memasuki Puncak Musim Hujan 2024? Ini Kata BMKG
Apa tanda terjadi puting beliung?
Meski begitu, puting beliung tetap harus diwaspadai oleh masyarakat, terutama memasuki musim pancaroba yang diikuti dengan cuaca ekstrem.
Puting beliung terbentuk dari sistem awan cumulonimbus.
Namun, bukan berarti setiap ada awan tersebut merupakan tanda puting beliung. Ini tergantung kondisi atmosfer di masing-masing wilayah.
Dilansir dari Instagram @infobmkg, Minggu (22/12/2024), puting beliung sering terjadi di darat dengan kecepatan angin 30-40 atau 50 knots.
Durasi terjadinya sangat singkat, biasanya berlangsung selama tiga sampai lima menit.
Angin puting beliung bisa menjangkau daerah yang berada dalam radius 5 hingga 10 kilometer (km).
Baca juga: Masuk Pancaroba, BMKG Ungkap Indonesia Rawan Puting Beliung dan Hujan Es
Beberapa tanda datangnya puting beliung, antara lain:
1. Udara panas
Satu hari sebelum puting beliung, udara pada malam dan pagi hari terasa panas atau pengap.
2. Terlihat awan cumulonimbus
Biasanya, sekitar pukul 10.00 pagi, di antara awan yang ada di langit terdapat satu jenis awan yang berbatas tepi sangat jelas, berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol.
3. Awan berubah warna
Awan tersebut akan berubah warna dengan cepat menjadi hitam gelap.
4. Sentuhan udara dingin
Sesaat sebelum terjadi puting beliung akan terasa sentuhan udara dingin di tempat kita berdiri.
5. Ranting bergoyang cepat
Artinya hujan dan angin kencang sudah akan datang.
6. Terdengar sambaran petir
Jika terdengan petir yang cukup keras, ada kemungkinan hujan lebat dan petir disertai angin kencang akan terjadi.
7. Tidak ada turun hujan di musim penghujan
Apabila selama satu hingga tiga hari berturut-turt tidak ada hujan, ada kemungkinan hujan deras yang turun pertama kali akan diikuti angin kencang.
Angin tersebut berpotensi masuk dalam kategori puting beliung dan sebaliknya.
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat 24-25 Desember 2024