Informasi Terpercaya Masa Kini

Kepsek Tuai Kecaman Imbas Jualan Kotak Nasi Buat Makan Siang Gratis,Ortu Syok Bayar Rp60 Ribu

0 3

TRIBUNJATIM.COM – Kepala sekolah yang mewajibkan wali murid untuk membeli kotak nasi seharga Rp60 ribu jadi sorotan.

Bahkan admin media sosial Partai Gerindra ikut bereaksi soal kotak nasi untuk makan bergizi gratis di sekolah.

Rencana kepala sekolah yang mewajibkan wali murid membeli kotak nasi tersebut dinilai tak masuk akal.

Baca juga: Cekcok Sama Tukang Parkir Gegara Spion, Ibu Hamil Nyaris Kena Pukul, Nasib Kandungan Dikhawatirkan

Ya, pembelian kotak nasi ini dinilai memberatkan, terutama bila keluarga tersebut memiliki dua orang anak.

Pasalnya biaya yang dikeluarkan bisa menjadi Rp120 ribu.

Video saat kepala sekolah mewajibkan wali murid untuk membeli kotak nasi ini diunggah pertama kali oleh akun TikTok @Ahmad Lehan.

Dalam video yang diunggah tersebut, admin Gerindra turut memberi komentar.

“Itu yang ngomong begitu siapa, Pak?” tulis akun TikTok @gerindra.

“Itu kepala sekolahnya,” jawab pengunggah.

Sontak saja video tersebut langsung mendapatkan atensi luar biasa dari masyarakat luas.

Usai admin Gerindra berkomentar, netizen lainnya juga turut memberikan respons.

“kepala sekolah panik wkwk, udah dikomen admin gerindra,” tulis akun @fl*****.

“Jangan mau,. makan gratis itu sudah disediakan oleh penyelenggara Untuk wadah makan,” tulis akun @ah****.

“sebenernya dari presiden arahannya udah bener. tinggal yg melaksanakan amanah apa tidaknya,” tulis akun @Rac****.

Dalam video yang diunggah di akun TikTok @ahmad.lehan6, tertulis caption, “acara rapat makan gratis, tapi tempat makannya beli di sekolah harganya Rp 30 ribu, harus beli dua”.

Dijelaskan bahwa video tersebut diambil saat para orang tua murid menghadiri rapat di sekolah.

Akan tetapi, isi dari rapat tersebut dirasa cukup janggal.

Bagaimana tidak, dijelaskan dalam video bahwa para orang tua murid diduga diharuskan membeli tempat makan untuk anak-anaknya.

Hal ini seiring dengan berjalannya program makan bergizi gratis dari Presiden Prabowo pada tahun 2025 depan.

Tidak tanggung-tanggung, para setiap anak diharuskan untuk membeli dua tempat makan.

Untuk satu tempat makan sendiri dibanderol seharga Rp30 ribu.

“Lagi rapat di sekolah, acara makan gratis tapi harus beli tempat makannya 2 hargra Rp30 ribu 1 (tempat makan), harus 2 jadi Rp60 ribu. Kalau ada dua anak di sekolah jadi 4 bos ,” tulisnya dalam video.

Baca juga: Kebocoran Cairan Kimia Soda Api Sebabkan Warga Luka & Motor Rusak, Perusahaan Siap Tanggung Kerugian

Akan tetapi, belum diketahui video tersebut diambil di sekolah mana.

Sejauh ini, unggahan tersebut hanya mencantumkan sekolah tempat kejadian berada di Yogyakarta.

Namun sebagaimana diketahui, program makan gratis sendiri seharusnya tidak memerlukan tambahan biaya lainnya.

Baik itu dari pihak sekolah maupun orang tua murid, apalagi untuk sekadar tempat makan.

Sontak saja, unggahan inipun menuai komentar dari netizen.

“anak gue udh dsruh beli ompreng dr kapan tau, tapi makan gratis’y smpe skrg blm terlaksana,” tulis akun @Cu***.

“sebenernya dari presiden arahannya udah bener. tinggal yg melaksanakan amanah apa tidaknya,” tulis akun @ra******.

“kalian tau gaa sih, program makan gratis tuh emang bner, tapi stelah sampe ke sekolah, udah beda cerita lagi,” tulis akun @Ra******.

Badan Gizi Nasional (BGN) RI buka suara terkait viralnya video dugaan pungli tempat makan bergizi gratis tersebut.

Kepala Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat BGN RI, Lalu Muhammad Iwan Mahardan, memastikan bahwa program ini sepenuhnya gratis. 

Dalam pernyataannya di Jakarta pada Selasa (24/12/2024), seperti dilaporkan Antara, ia menegaskan bahwa tidak ada unsur pungutan dalam program ini.

“Program makan bergizi yang diinisiasi pemerintah bertujuan memastikan seluruh anak Indonesia mendapatkan nutrisi yang mendukung tumbuh kembang mereka,” kata Iwan. 

“Tidak ada kewajiban bagi orang tua untuk membayar biaya tambahan, termasuk membeli wadah makan,” tegas dia. 

Ia juga menekankan bahwa program ini dirancang dengan prinsip pemerataan dan aksesibilitas.

Sehingga seluruh siswa dapat merasakan manfaatnya tanpa terkendala beban finansial.

“Kami memahami kekhawatiran masyarakat. Melalui klarifikasi ini, kami ingin menegaskan bahwa tujuan program ini adalah untuk meringankan beban orang tua, bukan sebaliknya,” ujarnya. 

Program makan bergizi gratis merupakan salah satu kebijakan prioritas Presiden Prabowo Subianto sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia sejak usia dini. 

Selain itu, BGN mengimbau masyarakat untuk melaporkan jika ada pihak-pihak yang mencoba menyalahgunakan program tersebut. 

“Kita harus menjaga integritas program ini bersama-sama.”

“Ini demi masa depan anak-anak kita dan Indonesia yang lebih baik,” pungkas Iwan.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Leave a comment