Informasi Terpercaya Masa Kini

Nikmati Liburan Akhir Tahun Anti-Mainstream: Maraton Film di Museum Bahari

0 4

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pada malam Tahun Baru 2025, Museum Bahari menawarkan pengalaman berbeda bagi pengunjung. Bukan hanya sekadar bangunan bersejarah, museum ini akan bertransformasi menjadi bioskop mini yang siap memanjakan pengunjung dengan beragam film menarik.

Dengan konsep “Movie Screening Marathon”, pengunjung dapat menikmati tayangan film dari berbagai genre sepanjang malam. Museum Bahari menyiapkan acara pemutaran film secara maraton pada malam Tahun Baru 2025 sebagai pilihan bagi masyarakat untuk menghabiskan waktu bersama rekan-rekan mereka saat pergantian tahun.

“Kami kemas dalam acara ‘Movie Screening Marathon’. Nonton film dari museum buka sampai tutup. Hanya bayar tiket museum,” ujar Kepala Unit Pengelola (UP) Museum Kebaharian Jakarta, Mis’ari di Jakarta, Ahad (32/12/2024).

Mis’ari mengatakan Museum Bahari memiliki fasilitas bioskop yang diperuntukkan untuk masyarakat. Adapun film-film yang nantinya ditayangkan sebagian merupakan karya pelajar SMA dan SMK di seluruh Indonesia, yang berpartisipasi dalam “Festival Film Pendek” tahun 2024. Pada tahun ini, pengelola museum mengadakan festival film dengan tema “Bahari”.

“Acara (pemutaran film) diadakan 31 Desember-1 Januari 2025. Tak perlu mendaftar, tinggal datang. Bioskop jadi fasilitas untuk masyarakat. Kami punya fasilitas ruang bioskop,” kata dia.

Selain mengadakan acara pemutaran film, pengelola Museum Bahari juga berencana menghiasi Jembatan Kota Intan, dengan lampu-lampu. “Yang kami kelola juga Jembatan Kota Intan. Nanti atas dukungan Unit Pengelola Kotatua, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta, akan di-light-up (dibuat menyala dengan cahaya lampu). Ada instalasi dengan lampu-lampu di sana,” ujar Mis’ari.

Pengelola Museum Bahari saat ini masih mengadakan pameran bertajuk “Membangun di Lahan Basah: Dari Gudang Barat hingga Museum Bahari 1652-1977”. Dalam pameran yang dibuka untuk umum sejak 7 Desember 2024 hingga 22 Juni 2025 itu, kurator Rifandi S Nugroho mengajak pengujung menyelami hubungan historis antara air dan daratan dalam bentuk instalasi seni dan gambar-gambar.

Dia juga mengajak pengunjung menyelami warisan infrastruktur kolonial. Sebagian besar diolah dari buku yang telah diterbitkan Museum Bahari dari hasil riset bersama Pusat Dokumentasi Arsitektur (PDA) berjudul “Westzijdsche Pakhuizen Batavia 1652-1977”, Dari Gudang Barat Hingga Museum Bahari”. Dia kemudian mengelaborasi dengan rekaman ingatan warga setempat tentang kawasan itu pada masa lalu dan kini.

Leave a comment