Gus Miftah Cemas,Curhat ke Santrinya Setelah Kasus Olok-olok Penjual Es Teh Viral: Apa Kalian Malu?
TRIBUNSTYLE.COM – Gus Miftah mulai menjalani aktivitasnya seperti biasa setelah kasus mengolok-olok penjual es teh viral di media sosial.
Namun, ia sempat mencurahkan isi hati dan menasihati santrinya.
Ia menceritakan bahwa dirinya saat ini telah melewati hari-hari berat itu.
Lalu, bagaimana tanggapa santrinya terkait kasus tersebut?
Setelah kasusnya menghina penjual es teh viral, Miftah Maulana atau Gus Miftah seperti biasa kembali memimpin pondok pesantren-nya.
Bahkan baru-baru ini beredar video saat Gus Miftah mengutarakan curhatannya kepada para santrinya setelah viral.
Baca juga: Nasib Sunhaji Usai Dihina Gus Miftah, Tetap Jualan Es Teh Meski Punya Uang Ratusan Juta dan Mobil
Ia menceritakan bahwa dirinya saat ini telah melewati hari-hari berat itu.
Akibat video viral itu, Gus Miftah bahkan mengundurkan diri dari jabatan Utusan Khusus Presiden Prabowo.
Di depan para santrinya di Pondok Pesantren Ora Aji, Miftah pun mengurai curhatan.
Miftah meminta para santri untuk tidak malu karena dirinya bukan koruptor.
Ia mengatakan, kejadian viral itu merupakan teguran dari Allah.
“Sungguh hari-hari yang berat kita lewati, yang Abah meyakini itu semua adalah merupakan cara Allah mendidik kita, cara Allah mendewasakan kita, cara Allah membuat kita menjadi lebih baik,” kata Gus Miftah di Instagram Ponpes Ora Aji.
Ia juga meminta para santrinya untuk tidak malu dengan kejadian viral di mana dirinya menghina penjual es teh, Sunhaji.
Sebab menurut Miftah, dirinya memberi rezeki kepada para santri dari uang yang halal, bukan korupsi.
“Gak usah malu, Abahmu bukan koruptor, Abah gak makan uang negara, Abah gak makan uang rakyat, rezeki yang kalian makan halal,” ujarnya.
Gak usah punya perasaan minder, bahwa bunda kuat, Abah kuat, dan saya yakin kita semua kuat. Allah anugerahkan bunda yang kuat, dengan doa dan sholawat,” kata dia lagi.
Ia juga mengaku tidak akan membalas cacian dari netizen kepada dirinya.
“Allah anugerahkan kesabaran kepada Abah untuk tidak membalas satu pun cacian orang itu kepada kita,” jelasnya.
Kemudian Miftah pun bertanya kepada para santri apakah malu setelah kejadian viral itu.
Baca juga: 5 Fakta Clara Shinta, Selebgram Diduga Penyebar Pertama Video Gus Miftah, Dulu Dicari Debt Collector
“Coba Abah mau tanya kepada anak-anak, apakah kalian malu setelah kejadian ini menjadi anak-anaknya Abah dan Bunda? Apakah kalian malu dengan kejadian ini?,” tanya Miftah.
“Nggak,” jawab para santri kompak.
Momen itu disampaikan Gus Miftah pada perayaan ulang tahun istrinya, Ning Astuti itu pada tanggal 18 Desember 2024.
Pada video yang diposting di Instagram @ponpesoraaji, terlihat ratusan santri antusias merayakan ulang tahun istri Miftah.
Pada santri menampilkan permainan alat musik di panggung kecil yang didirikan di halaman pondok.
Kemudian para santriwati juga terlihat memegang balon warna pink dan membawa bucket bunga.
Ada pula santriwati yang membawakan kue ulang tahun berwarna pink juga.
Ning Astuti pun menyambut kejutan itu dengan sukacita.
Istri Miftah ini tampak mengenakan baju panjang dengan kerudung dan sepatu warna pink.
Ning Astuti mendapat ucapan dari Gus Miftah dan langsung mencium tangannya.
Miftah kemudian memeluk dan mencium kening sang istri.
Keduanya juga terlihat membagikan uang kepada para santri dan santriwati.
Nasib Sunhaji Usai Dihina Gus Miftah, Tetap Jualan Es Teh Meski Punya Uang Ratusan Juta dan Mobil
Banjir rezeki setelah diolok-olok Gus Miftah, nasib Sunhaji penjual es teh ternyata tak banyak berubah.
Ia tetap memilih berjualan es teh meski kini sudah punya uang ratusan juta hingga mobil mewah.
Berikut kabar terbaru Sunhaji penjual es teh yang dihina Gus Miftah.
Ia memilih tetap berjualan es teh meski punya uang ratusan juta rupiah dan mobil.
Kisah Sunhaji (38), penjual es teh asal Magelang, menjadi bukti nyata bagaimana roda kehidupan bisa berputar secara drastis.
Baca juga: 6 Potret Lawas Gus Miftah Sebelum Terkenal, Kini Disorot Karena Hina Sunhaji dan Yati Pesek
Awalnya, Sunhaji menjadi sorotan karena hinaan dari seorang pemuka agama terkenal, Gus Miftah.
Namun, peristiwa itu justru membawa berkah luar biasa yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Hinaan tersebut memicu gelombang empati dari masyarakat.
Banyak yang tersentuh melihat Sunhaji direndahkan, hingga beramai-ramai memberikan rezeki kepadanya.
Bahkan, seorang dermawan, Willie Salim, menyumbangkan uang sebesar Rp100 juta, dan Sunhaji juga menerima hadiah berupa mobil.
Meski kini hidupnya lebih baik, Sunhaji tetap setia pada pekerjaannya sebagai penjual es teh.
Es Teh dan Prinsip Hidup
“Karena saya dapat rezeki banyak dari jualan es teh,” kata Sunhaji dalam wawancara bersama Kang Dedi Mulyadi yang diunggah di kanal YouTube-nya.
Sunhaji tetap memilih menjajakan dagangannya, meski kini memiliki mobil.
Ia bahkan bercanda bahwa es teh buatannya akan diantar menggunakan mobil hadiah tersebut.
Dedi Mulyadi, yang juga merupakan calon Gubernur Jawa Barat 2024, hanya bisa tertawa mendengar prinsip sederhana Sunhaji.
“Masih mau jualan es teh meski sudah punya mobil?” tanya Dedi. “Masih,” jawab Sunhaji mantap.
Dari Buruh Kayu
Sunhaji tidak serta-merta menjadi pedagang es teh.
Sebelumnya, ia adalah buruh tebang kayu.
Namun, cedera tangan kiri akibat pekerjaan itu memaksanya mencari nafkah lain.
Awalnya, ia mengikuti teman menjual es teh di acara selawatan.
Kini, ia berjalan berjam-jam sambil membawa nampan berisi es teh dan air mineral di kepalanya.
Keteguhan dan kerja kerasnya inilah yang membuat banyak orang terinspirasi.
Viralnya kisah Sunhaji memicu tren unik: puluhan pedagang es teh mendatangi acara pengajian, diduga ingin mengikuti jejak Sunhaji.
Baca juga: 5 Fakta Clara Shinta, Selebgram Diduga Penyebar Pertama Video Gus Miftah, Dulu Dicari Debt Collector
Dalam sebuah video yang diunggah di platform X (sebelumnya Twitter), terlihat barisan penjual es menuju panggung acara.
Namun, respons netizen beragam. Beberapa skeptis, menganggap fenomena ini sebagai upaya mencari keberuntungan instan.
“Kalau direkayasa ya nggak bisa lah kayak Sunhaji,” komentar seorang pengguna.
Lainnya menilai kisah Sunhaji terlalu orisinal untuk ditiru.
Meski kini hidupnya lebih sejahtera, Sunhaji tetap rendah hati dan konsisten pada profesinya.
Baginya, rezeki datang karena ketulusan dan kerja keras.
“Melihat adik saya, ngrekasa uripe. Untuk usaha dia enggak pernah leren,” ujar Wahyudi, kakak Sunhaji.
Kisah Sunhaji mengajarkan kita bahwa hinaan atau ujian hidup bisa menjadi batu loncatan menuju keberhasilan.
Dan siapa sangka, dari secangkir es teh, seorang Sunhaji mampu meraih simpati jutaan orang.
Kini, ia tak hanya dikenal sebagai pedagang sederhana, tetapi juga inspirasi bagi banyak orang untuk tetap berusaha meski dalam keterbatasan.
Diolah dari artikel TribunJabar.id. dan TribunJatim.com.