Informasi Terpercaya Masa Kini

Sosok Nurjannah dan Alqadri Owner Pallubasa Serigala Makassar,Kronologi Kecelakaan andamp Profil Usaha

0 12

Inilah sosok Nurjannah dan Alqadri Chaeruddin, owner Pallubasa Serigala Makassar dan kronologi lengkap kecelakaan keduanya bersama anak mereka.

Menarik melihat profil Pallubasa Serigala yang awalnya warung tenda menjadi usaha rumah makan terkenal.  

BANGKAPOS.COM – Nurjannah dan Alqadri Chaeruddin merupakan owner atau pemilik Pallubasa Serigala Makassar.

Pasangan suami istri itu mengelola Pallubasa Serigala yang menjual makanan khas Makassar itu sejak 1987.

Rumah makan itu kini besar dan memiliki sejumlah cabang.

Pallubasa Serigala ini begitu terkenal di Makassar.

Namun tiba-tiba, pada Rabu (24/9.2024) malam, petaka terjadi menimpa keluarga Nurjannah dan Alqadri Chaeruddin.

Kecelakaan tragis di tol layang Pettarani, Rabu (24/9/2024) malam menimpa Land Cruiser yang mereka kendarai.

Hj Nurjannah dan MF, istri serta anaknya yang masih 7 tahun, meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut

Peristiwa ini jadi sorotan pasalnya keluarga ini bukan keluarga sembarangan.

Seperti disebutkan sebelumnya,Nurjannah dan Alqadri Chaeruddin adalah owner atau pemilik Pallubasa Serigala, rumah makan atau restoran ternama di Makassar.

Setelah kecelakaan itu, sejumlah keluarga dan kerabat almarhum terus berdatangan menyampaikan duka.

Rumah duka tepat di samping Rumah Makan Pallubasa Serigala, pun dipadati pelayat.

Almarhumah Hj Nurjannah adalah sosok istri yang selalu mendampingi suaminya, H Alqadri.

Ia dikenal sosok istri yang baik dan selalu mendampingi suaminya.

Kronologi

Kasat Lantas Polrestabes Makassar Kompol Mamat Rahmat mengatakan, kecelakaan terjadi saat mobil Land Cruiser dikemudikan suami Nurjannah, H Al Qadri Chaerudin, perjalanan menuju Bandara internasional Sultan Hasanuddin.

Mobil yang dikendarai Alqadri pun mengalami kecelakaan saat melintas di jalan Tol Reformasi Makassar usai menabrak sebuah mobil kontainer.

Kasat Lantas Polrestabes Makassar, Kompol Mamat Rahmat mengungkapkan kronologi terjadinya kecelakaan lalu lintas tersebut.

Ketika kejadian, mobil yang dikendarai Alqadri dengan nomor polisi B 1539 CJH melintas di jalan Tol Reformasi dari arah utara ke selatan.

Tak berselang lama, mobil land cruiser berwarna hitam itu menabrak bagian belakang mobil kontainer yang juga bergerak di jalur yang sama.

“Mobil Land Cruisers Nopol B 1539 CJH bergerak dari arah utara ke selatan pada jalan Tol Reformasi makassar dan menabrak bagian belakang Mobil Hyno Kontainer gandengan R10 dengan Nopol DD 8937 MP yang sementara bergerak pada jalan yang sama,” ungkap Mamat lewat keterangan tertulisnya, Rabu, 25 September 2024.

Dalam insiden itu, 2 orang yang merupakan penumpang mobil land cruiser tersebut meninggal dunia di tempat.

Kedua korban meninggal tersebut yakni istri dan anak Alqadri Chaeruddin, yakni Nurjannah (35) dan Muhammad Fadlan (7).

Istri dari owner Pallubasa Serigala tersebut menderita luka lebam di jidat, jari tangan kiri patah, kaki kiri lebam, lengan kanan dan kiri patah, rahang patah dan meninggal dunia saat dilarikan ke RS Primaya Kota Makassar.

Istri dari owner Pallubasa Serigala tersebut menderita luka lebam di jidat, jari tangan kiri patah, kaki kiri lebam, lengan kanan dan kiri patah, rahang patah dan meninggal dunia saat dilarikan ke RS Primaya Kota Makassar.

Sedangkan sang anak, menderita luka lecet di bagian kepala kiri, badan lebam, perut kiri bocor, perut kanan lecet, paha atas lecet, tangan kiri robek dan juga meninggal dunia di RS Primaya Makassar.

Sementara itu, Alqadri Chaeruddin selamat dalam insiden kecelakaan maut tersebut dan menderita luka-luka lecet.

Selain Alqadri beserta istri dan anak, dalam mobil nahas itu juga terdapat seorang penumpang lainnya yakni Khaerunnisa Haeruddin (23), keluarga korban yang juga selamat dari insiden itu.

Adapun identitas pengemudi mobil kontainer yang ditabrak oleh pemilik restoran Pallubasa Serigala itu, yakni Wahyudi (36), warga Tamalalang, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar.

Sementara itu, mantan Wakil Ketua DPRD Sulsel, Muzayyin Arif menjadi salah satu yang menyaksikan kejadian mengenaskan itu, pukul 19:28 Wita. 

Mobil Land Cruiser B 1539 CJH yang ditumpangi Nurjannah dan keluarga, tepat berada di depan mobil Muzayyin.

Muzayyin yang juga calon bupati Sinjai menceritakan situasi saat itu.

Mobil kontainer Hyno gandengan roda 10 DD 8937 MP berada di sisi kiri.

Saat jalan agak menanjak, truk tersebut mengeluarkan asap hitam.

Asap itu menghalangi pandangan para pengemudi di belakangnya.

“Sopir saya juga sempat kesulitan jarak pandang,” kata Muzayyin.

Land Cruiser yang dikemudikan suami Nurjannah, saat itu sedang melaju juga dari sisi kiri dan kemungkinan tidak melihat ada truk yang sedang berjalan melambat.

Insiden pun tak terhindarkan.

Muzayyin mengaku sempat melihat ketika Land Cruiser itu kian mendekati truk, pengemudi berupaya membelokkan ke sisi kanan.

Namun tak sempat lagi menghindar, mobil itu pun menghantam sisi kanan truk.

“Saya lihat betul mobil itu sampai seperti terlipat,” katanya.

Dia yang sedang memulai perjalanan dari Makassar menuju Sinjai pun turun dari mobilnya.

Sebab, dia melihat seorang anak kecil terlempar dari Land Cruiser.

Jaraknya sudah lebih dari 20 meter dari mobil.

“Saya gendong dan cek nadinya, sudah tidak berdetak,” ujarnya.

Muzayyin pun menaikkan anak itu ke sebuah mobil Avanza untuk dibawa ke rumah sakit terdekat, Primaya Hospital.

Sedangkan Muzayyin mengambil alih kemudi dari sopirnya untuk membawa Nurjannah, suami, dan seorang anak perempuan ke rumah sakit yang sama.

“Saya menyetir sendiri dengan harapan bisa tiba lebih cepat, kejadiannya betul-betul mencekam,” kisahnya.

Di Primaya, kondisi Nurjannah diketahui yang paling parah.

Dia kemudian juga dinyatakan meninggal dunia.

Sedangkan suaminya mendapat perawatan intensif.

Berdasarkan data kepolisian, sopir truk kontainer diketahui bernama Wahyudi (30).

Sedangkan di mobil sport tersebut masing-masing empat orang yakni Haji Al Qadri Chaeruddin (36), suami dari Hajjah Nurjannah mengalami luka lecet dan dinyatakan selamat.

Sementara Nurjannah bersama anaknya, Fadlan dinyatakan meninggal dunia di Primaya.

Nurjannah Sosok yang Lembut dan Ramah

Kisah lainnya mengenai Nurjannah terungkap.

Rupanya sebelum berangkat, Nurjannah juga sempat berpamitan dengan salah satu sahabatnya.

Sahabatnya bernama Mirna melalui unggahan di Instagramnya @mirna_escapes mengungkapkan isi chat terakhir bersama alharhum.

“Menuju jaksel ka ini jg mau sarapan,  Ayokmi langsung kesini baru ke hotelq The Acre,” bunyi pesan dari alharhum sebelum kecelakaan. 

 

Mirna mengenang segala kebaikan Nurjannah dan merasa kehilangan sosok sahabatnya.

“Jilo, Adakah di Jakarta, biasanya kalau saya ke Jakarta selalu suruh singgah di warung palbas, dan klo sama2 lagi di Jakarta mina ketemuan (emoji menangis). Kemarin tujuanta’ke Jakarta aji, coba adaki pasti ketemuanmaki,” ucap Mirna.

Mirna menyebut istri pemilik usaha kuliner itu merupakan sosok yang lembut dan penyabar.

“Selamat jalan Jilo, Wanita paling sabar, paling lembut skali, Surga tempatta,” kata Mirna.

Selain itu, Mirna menyampaikan bahwa almarhum sempat memberikan mukenah untuk dipakai saat lebaran.

Kini, sosok yang disebut perhatian itu telah pergi meninggalkan sahabatnya.

Profil Pallubasa Serigala Makassar

Pallubasa Serigala adalah naa rumah makan legendaris yang tekenal di Makassar.

Menu jualannya berupa makanan tradisional Suku Makassar, Sulawesi Selatan.

Pallubasa Serigala berdiri pada 1987.

Pallubasa diambil dari bahasa Makassar. 

Pallu artinya makanan dan basa artinya basah.

Kuliner ini sepintas terlihat sama dengan coto Makassar.

Sama- sama berbahan daging dan jeroan sapi.

Perbedaannya terletak pada kuah Pallubasa yang ditambahkan kelapa parut disangrai atau digoreng sehingga kuahnya menjadi kental.

Tambahan lain yang membuat Pallubasa lebih spesial adalah dengan telur ayam mentah.

Konon rumah makan ini adalah usaha warisan keluarga dan Alqadir Chaeruddin dan Nurjannah meneruskan mengelolanya.

Lokasinya berada di Jalan Serigala Nomor 56, Makassar.

Karena itulah, nama Serigala dilekatkan pada usaha rumah makan Alqadir Chaeruddin dan Nurjannah ini.

Awalnya, Pallubasa Serigala hanya berupa warung tenda pinggir jalan.

Alqadri dan mendiang Nurjannah mengelolanya hingga menjadi besar 

Kini ia menjelma memnjadi rumah makan terkenal dan legendaris di Makassar.

Pallubasa Serigala telah membuka dua cabang di Makassar yakni di Jalan Perintis Kemerdekaan dan Jalan Hertasning.

Untuk sekarang, kata Alqadri, Pallubasa Seriga sedang mempersiapkan cabang ketiganya di daerah Kelapa Gading, Jakarta.

Warung Pallubasa Seriga ini mempekerjakan lebih dari 70 karyawan dari semua cabang.

Deretan tokoh nasional telah mencoba Pallubasa Serigala, ada Susilo Bambang Yudhoyono, hingga Jusuf Kalla.

Tak sampai di situ, berbagai artis yang berkunjung di Kota Daeng juga telah mencoba menikmati Pallubasa Serigala.

Pemilik Warung Pallubasa Jalan Serigala, Haji Kadri menjelaskan bahwa dahulunya makanan ini tidak menggunakan telur.

“Namun salah seorang pelanggan seringkali membawa telur ketika mampir ke warung. Sebelum dimakan, ia sering lebih dahulu menambah telur ayam kampung di makanan Pallubasa,” katanya kepada tribun-timur.com, Jumat (15/5/2020).

Melihat apa yang dilakukan pelanggan tersebut, pelanggan lain pun tertarik untuk mencobanya.

Sejak saat itu, makanan ini selalu dihidangkan dengan telur ayam.

Warung makan Pallubasa yang paling populer di Makassar adalah Pallubasa Serigala.

Sang pemilik mengatakan bahwa tidak lengkap rasanya berkunjung ke Makassar jika tidak mencoba Pallubasa Serigala.

Tempat ini berbeda dengan warung Pallubasa lainnya.

Letak perbedaannya, yakni rempah-rempah rahasia yang selalu dijaganya sampai sekarang hingga menghasilkan rasa yang berbeda.

Tidak hanya itu, dari segi bahan baku, dari dulu hingga sekarang, Pallubasa Serigala tetap menggunakan daging lokal.

Pallubasa disajikan dengan nasi putih.

Sebagai pelengkap dan yang membedakan dari makanan lainnya yakni kelapa parut yang telah disangrai atau digoreng.

Rasa bumbu khas Pallubasa ini siap menggoyang lidah setiap penikmatnya.

Untuk harga, kamu hanya mengeluarkan Rp 20 ribu untuk bisa menikmati satu porsi yang dijamin enak ini.

Dalam sehari, warung yang buka dari jam 8 pagi hingga 11 malam ini bisa menghabiskan 600 sampai 800 porsi. 

(Bangkapos.com/Tribun-Timur.com/Tribunnews.com)

Leave a comment