Strategi Pengelolaan Biaya Pelaporan Segmen untuk Meningkatkan Profitabilitas pada UMKM Serabi Solo Mas Pajar: Perspektif Akuntansi Manajemen
adanya Peranan Strategis UMKM dalam perekonomian Indonesia yang cukup. besar, serta kendala bisnis yang sering dihadapi oleh UMKM baik kendala internal ataupun kendala eksternal, maka kami membuat suatu konsep pengembangan usaha UMKM yang didisain agar usaha UMKM dapat naik kelas ke jenjang yang lebih tinggi dengan harapan semakin meningkatnya UMKM maka perekonomian Indonesia juga akan terpengaruh dan semakin meningkat. (Putu & Putu, 2021)
Konsep ini diperoleh dari studi literatur dan pengalaman dilapangan. Menggabungkan beberapa konsep untuk mendesain agar UMKM atau usaha apapun itu dapat berkembang semakin baik dan terus meningkat sesuai desain yang diinginkan oleh pelaku usaha serta didukung dengan konsep perbaikan yang terus menerus terhadap usaha yang dijalankan serta adanya alat ukur yang pasti untuk mengukur pencapaian yang diinginkan dengan kenyataan yang terjadi. Alat ukur ini salah satunya adalah laporan keuangan yang dibuat berdasarkan proses akuntansi yang baik. (Putu & Putu, 2021)
Mengambil Sampel Serabi Solo Mas Pajar, sebuah UMKM yang memproduksi serabi di Sukoharjo, Jawa Tengah, menunjukkan bagaimana pelaporan segmen dan analisis biaya variabel dapat diterapkan untuk memaksimalkan laba usaha. UMKM ini menghasilkan dua jenis produk, yaitu serabi original dan serabi cokelat. Dengan metode pelaporan segmen dan pendekatan variable costing, usaha ini mampu memahami kontribusi setiap produk terhadap laba bersih perusahaan.
Pelaporan kontribusi dari setiap aktivitas atau daerah pemasaran atau unit bisnis terhadap laba perusahaan disebut pelaporan segmen (segmented reporting). Pelaporan kontribusi dari setiap aktivitas atau daerah pemasaran atau unit bisnis terhadap laba perusahaan disebut pelaporan segmen (segmented reporting).segmen adalah suatu entitas yang menghasilkan laba dalam suatu usaha UMKM. (Siregar et al., 2017)
Kontribusi laba setiap segmen untuk menutup biaya tetap bersama perusahaan disebut laba segmen. Suatu segmen seharusnya paling tidak menutup biaya variabel dan biaya tetap langsung segmen yang bersangkutan. Suatu laba segmen negatif akan menurunkan laba total perusahaan yang kemudian mengarahkan pada pertimbangan untuk menutup segmen tersebut. Laba segmen mengukur perubahan laba total perusahaan yang akan terjadi jika segmen tersebut dihentikan. (Siregar et al., 2017)
Dari hasil observasi dan analisis laporan keuangan Serabi Solo Mas Pajar, diketahui bahwa usaha ini mampu memproduksi hingga 600 serabi per hari. Dengan harga jual Rp1.200 untuk serabi original dan Rp1.300 untuk serabi cokelat, UMKM ini mencatat total penjualan harian sebesar Rp750.000.
Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa margin kontribusi serabi cokelat lebih tinggi dibandingkan serabi original. Margin kontribusi dihitung dengan mengurangkan total biaya variabel dari total penjualan. Serabi cokelat memiliki margin kontribusi sebesar Rp133.200, sementara serabi original memberikan kontribusi sebesar Rp297.900. Setelah dikurangi overhead tetap, laba bersih yang diperoleh UMKM ini mencapai Rp201.000 per hari.
Dari data ini, pemilik usaha dapat mengevaluasi bahwa kedua varian serabi memberikan margin kontribusi positif, yang berarti keduanya layak untuk dipertahankan dalam lini produksi. Namun, margin kontribusi serabi original yang lebih besar menunjukkan potensi untuk menjadi andalan dalam meningkatkan profitabilitas.
mempunyai manfaat teoritis dan praktis.
Secara teoritis, penelitian ini dapat memperkaya pengetahuan di bidang akuntansi manajemen khususnya terkait penerapan konsep penentuan biaya variabel dan pelaporan segmen pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).Melalui kajian ini diharapkan konsep-konsep akuntansi yang diterapkan dalam konteks UMKM dapat lebih dipahami dan memberikan landasan yang kokoh bagi pengembangan teori di bidang tersebut. Dari sisi praktis, penelitian ini mempunyai manfaat langsung bagi UMKM khususnya bagi perusahaan Serabi Solo Mas Pajar.Studi ini akan membantu pemangku kepentingan bisnis lebih memahami cara mengidentifikasi biaya variabel dan menerapkan pelaporan segmen, sehingga membantu mereka menilai kontribusinya terhadap kinerja bisnis dan keuntungan bisnis. Informasi yang diperoleh dari penelitian ini juga diharapkan dapat membantu mengarahkan para pengelola keuangan UMKM dalam menyusun laporan keuangan yang lebih akurat dan efektif. Pelaporan keuangan yang lebih baik memungkinkan pemangku kepentingan bisnis untuk membuat keputusan yang lebih tepat dalam mengendalikan biaya dan perencanaan strategis untuk meningkatkan profitabilitas.penelitian ini juga dapat bermanfaat bagi pemerintah dan lembaga pengembangan UMKM karena dapat memberikan panduan tentang pentingnya penerapan sistem akuntansi yang baik dalam pengelolaan UMKM. Informasi yang diperoleh dari penelitian ini dapat digunakan untuk merancang kebijakan yang mendukung pengembangan UMKM, khususnya yang berkaitan dengan perbaikan sistem keuangan dan pengelolaan biaya yang lebih efisien
Kesimpulan Penelitian Serabi Solo Mas Pajar menegaskan bahwa pelaporan segmen dan analisis biaya variabel adalah alat yang efektif untuk meningkatkan profitabilitas UMKM. Dengan pendekatan ini, pemilik usaha dapat membuat keputusan yang lebih cerdas, baik dalam mengelola biaya produksi, menentukan harga jual, maupun merencanakan ekspansi bisnis.
adanya Peranan Strategis UMKM dalam perekonomian Indonesia yang cukup. besar, serta kendala bisnis yang sering dihadapi oleh UMKM baik kendala internal ataupun kendala eksternal, maka kami membuat suatu konsep pengembangan usaha UMKM yang didisain agar usaha UMKM dapat naik kelas ke jenjang yang lebih tinggi dengan harapan semakin meningkatnya UMKM maka perekonomian Indonesia juga akan terpengaruh dan semakin meningkat. (Putu & Putu, 2021)
Konsep ini diperoleh dari studi literatur dan pengalaman dilapangan. Menggabungkan beberapa konsep untuk mendesain agar UMKM atau usaha apapun itu dapat berkembang semakin baik dan terus meningkat sesuai desain yang diinginkan oleh pelaku usaha serta didukung dengan konsep perbaikan yang terus menerus terhadap usaha yang dijalankan serta adanya alat ukur yang pasti untuk mengukur pencapaian yang diinginkan dengan kenyataan yang terjadi. Alat ukur ini salah satunya adalah laporan keuangan yang dibuat berdasarkan proses akuntansi yang baik. (Putu & Putu, 2021)
Mengambil Sampel Serabi Solo Mas Pajar, sebuah UMKM yang memproduksi serabi di Sukoharjo, Jawa Tengah, menunjukkan bagaimana pelaporan segmen dan analisis biaya variabel dapat diterapkan untuk memaksimalkan laba usaha. UMKM ini menghasilkan dua jenis produk, yaitu serabi original dan serabi cokelat. Dengan metode pelaporan segmen dan pendekatan variable costing, usaha ini mampu memahami kontribusi setiap produk terhadap laba bersih perusahaan.
Pelaporan kontribusi dari setiap aktivitas atau daerah pemasaran atau unit bisnis terhadap laba perusahaan disebut pelaporan segmen (segmented reporting). Pelaporan kontribusi dari setiap aktivitas atau daerah pemasaran atau unit bisnis terhadap laba perusahaan disebut pelaporan segmen (segmented reporting).segmen adalah suatu entitas yang menghasilkan laba dalam suatu usaha UMKM. (Siregar et al., 2017)
Kontribusi laba setiap segmen untuk menutup biaya tetap bersama perusahaan disebut laba segmen. Suatu segmen seharusnya paling tidak menutup biaya variabel dan biaya tetap langsung segmen yang bersangkutan. Suatu laba segmen negatif akan menurunkan laba total perusahaan yang kemudian mengarahkan pada pertimbangan untuk menutup segmen tersebut. Laba segmen mengukur perubahan laba total perusahaan yang akan terjadi jika segmen tersebut dihentikan. (Siregar et al., 2017)
Dari hasil observasi dan analisis laporan keuangan Serabi Solo Mas Pajar, diketahui bahwa usaha ini mampu memproduksi hingga 600 serabi per hari. Dengan harga jual Rp1.200 untuk serabi original dan Rp1.300 untuk serabi cokelat, UMKM ini mencatat total penjualan harian sebesar Rp750.000.
Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa margin kontribusi serabi cokelat lebih tinggi dibandingkan serabi original. Margin kontribusi dihitung dengan mengurangkan total biaya variabel dari total penjualan. Serabi cokelat memiliki margin kontribusi sebesar Rp133.200, sementara serabi original memberikan kontribusi sebesar Rp297.900. Setelah dikurangi overhead tetap, laba bersih yang diperoleh UMKM ini mencapai Rp201.000 per hari.
Dari data ini, pemilik usaha dapat mengevaluasi bahwa kedua varian serabi memberikan margin kontribusi positif, yang berarti keduanya layak untuk dipertahankan dalam lini produksi. Namun, margin kontribusi serabi original yang lebih besar menunjukkan potensi untuk menjadi andalan dalam meningkatkan profitabilitas.
mempunyai manfaat teoritis dan praktis.
Secara teoritis, penelitian ini dapat memperkaya pengetahuan di bidang akuntansi manajemen khususnya terkait penerapan konsep penentuan biaya variabel dan pelaporan segmen pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).Melalui kajian ini diharapkan konsep-konsep akuntansi yang diterapkan dalam konteks UMKM dapat lebih dipahami dan memberikan landasan yang kokoh bagi pengembangan teori di bidang tersebut. Dari sisi praktis, penelitian ini mempunyai manfaat langsung bagi UMKM khususnya bagi perusahaan Serabi Solo Mas Pajar.Studi ini akan membantu pemangku kepentingan bisnis lebih memahami cara mengidentifikasi biaya variabel dan menerapkan pelaporan segmen, sehingga membantu mereka menilai kontribusinya terhadap kinerja bisnis dan keuntungan bisnis. Informasi yang diperoleh dari penelitian ini juga diharapkan dapat membantu mengarahkan para pengelola keuangan UMKM dalam menyusun laporan keuangan yang lebih akurat dan efektif. Pelaporan keuangan yang lebih baik memungkinkan pemangku kepentingan bisnis untuk membuat keputusan yang lebih tepat dalam mengendalikan biaya dan perencanaan strategis untuk meningkatkan profitabilitas.penelitian ini juga dapat bermanfaat bagi pemerintah dan lembaga pengembangan UMKM karena dapat memberikan panduan tentang pentingnya penerapan sistem akuntansi yang baik dalam pengelolaan UMKM. Informasi yang diperoleh dari penelitian ini dapat digunakan untuk merancang kebijakan yang mendukung pengembangan UMKM, khususnya yang berkaitan dengan perbaikan sistem keuangan dan pengelolaan biaya yang lebih efisien
Kesimpulan Penelitian Serabi Solo Mas Pajar menegaskan bahwa pelaporan segmen dan analisis biaya variabel adalah alat yang efektif untuk meningkatkan profitabilitas UMKM. Dengan pendekatan ini, pemilik usaha dapat membuat keputusan yang lebih cerdas, baik dalam mengelola biaya produksi, menentukan harga jual, maupun merencanakan ekspansi bisnis.