7 Kelompok Orang yang Sebaiknya Membatasi Makan Rambutan

Rambutan punya rasa manis dan bermanfaat bagi kesehatan. Namun, ada orang yang perlu menghindari makan rambutan.

7 Kelompok Orang yang Sebaiknya Membatasi Makan Rambutan

KOMPAS.com - Rambutan dengan kulit berwarna kuning kemerahan punya rasa daging buah yang sangat manis. Tak hanya enak, buah ini juga bermanfaat bagi kesehatan.

Diberitakan Kompas.com (24/1/2024), rambutan kaya akan nutrisi berupa serat, mineral, dan beragam vitamin.

Karena itu, rambutan dapat menjaga kekebalan tubuh, melancarkan pencernaan, mengurangi peradangan, dan mengatasi infeksi bakteri.

Namun ternyata, rambutan sebaiknya dihindari oleh orang-orang dengan kondisi tubuh tertentu. Ini karena rambutan dapat memperburuk kondisi kesehatan yang sudah ada.

Lalu, siapa saja orang yang perlu menghindari atau mengurangi makan rambutan?

Baca juga: 7 Manfaat Rambutan bagi Kesehatan, Ampuh Turunkan Gula Darah

Orang yang perlu hindari rambutan

Berikut beberapa kelompok orang dengan kondisi tubuh tertentu yang perlu menghindari konsumsi buah rambutan.

1. Penderita alergi

Meski jarang terjadi, rambutan ternyata dapat menimbulkan alergi pada orang yang tubuhnya sensitif, seperti dikutip dari Kompas.com (20/10/2023).

Studi pada tahun 1998 menunjukkan, seorang pelaut usia 22 tahun yang tiba di Thailand mengalami mata dan kulit gatal, serta tenggorokan bengkak usai makan rambutan. Kondisi ini menunjukkan gejala alergi.

Orang yang alergi terhadap karet lateks atau buah-buahan lainnya juga berpotensi mengalami alergi saat mengonsumsi rambutan. Karenanya, orang-orang seperti ini perlu menghindari makan buah itu.

Gejala alergi rambutan lainnya seperti rasa sakit, kulit memerah, timbul ruam, masalah pernapasan, mual dan muntah, atau ada gangguan kardiovaskular. 

2. Penderita sindrom iritasi usus besar

Penderita sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS) juga sebaiknya tidak mengonsumsi rambutan. Mereka umumnya menderita gejala berupa sakit perut, kram perut, kembung, diare, atau sembelit.

Penderita IBS dianjurkan tidak makan makanan yang mengandung banyak serat, seperti rambutan. Jika mengonsumsi buah ini, gejala dari gangguan pencernaan tadi akan semakin parah.

Untuk ini, makanlah rambutan secukupnya. Konsumsi serat berlebih dalam rambutan dapat menyebabkan masalah usus dan gangguan lambung.

Baca juga: 3 Efek Samping Rambutan bagi Tubuh, Apa Saja?

3. Pasien diabetes

Penderita diabetes perlu memperhatikan kadar gula darahnya setiap hari agar tidak naik. Sayangnya, makan terlalu banyak rambutan yang sangat matang berisiko menaikkan kadar gula dalam darah.

Setiap 100 gram rambutan mengandung setidaknya 31 gram karbohidrat yang dapat berubah jadi gula alami. Makin matang buahnya berarti rasanya tambah manis dan kandungan gulanya tinggi.

Oleh karena itu, batasi makan rambutan hanya sekitar 3-4 buah sehari atau 100 gram. 

4. Pasien kencing manis

Kandungan gula yang tinggi pada rambutan matang juga membuat orang yang menderita kencing manis perlu menghindarinya.

Studi yang diterbitkan Institut Kesehatan Nasional (NIH) AS menunjukkan, makanan yang tinggi gula menyebabkan kadar glukosa darah tinggi jika dikonsumsi berlebihan.

Namun, mengonsumsinya dalam jumlah sedang tidak akan menimbulkan bahaya. Karena itu, penderita kencing manis dan diabetes sebaiknya konsumsi rambutan yang tidak terlalu matang.

5. Ibu hamil

Diberitakan Mom Junction, ibu hamil dapat makan rambutan dalam jumlah yang terbatas agar tak mengganggu kehamilan.

Hal ini lantaran rambutan yang terlalu matang memiliki kandungan gula yang tinggi dan dapat meningkatkan kadar gula darah jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan.

Selain itu, semua buah yang terlalu matang juga dapat mengandung alkohol.

Kedua hal ini sama-sama bisa berisiko pada kehamilan.

Baca juga: 5 Khasiat Buah Rambutan bagi Kesehatan, Apa Saja?

6. Anak di bawah 6 bulan

Buah rambutan juga kurang cocok dikonsumsi anak berusia di bawah 6 bulan. Ini karena anak-anak mudah tersedak buah tersebut.

Dilansir dari Solid Starts, rambutan sebaiknya dikenalkan ke anak usia di atas 6 bulan atau saat mereka siap makan makanan padat.

Daging maupun biji rambutan dapat menyebabkan tersedak. Jadi, berhati-hatilah saat memberi anak rambutan.

7. Orang dengan gangguan organ dalam

Selain dagingnya, ada orang yang mengonsumsi kulit rambutan sebagai pengobatan herbal. Bagian buah ini dapat dikonsumsi dan tidak berefek buruk dalam jumlah sedang.

Namun, dikutip dari Food Thesis, konsumsi kulit rambutan yang berlebihan dapat memengaruhi hati, ginjal, dan limpa. Penelitian yang ditujukan pada hewan juga membuktikan kulit rambutan dapat menurunkan berat badan.

Meskipun penelitian dilakukan pada hewan, sebaiknya manusia tetap tidak mengonsumsi kulit rambutan dalam jumlah banyak terutama saat mentah.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow