5 Ciri ciri Kulit Berkualitas Baik dan 3 Berkualitas Buruk. Termasuk Yang Mana Kulit Kita

SURABAYA – Skin quality atau kualitas kulit mencakup sejumlah faktor yang bersama-sama mencirikan kondisi kulit secara keseluruhan, termasuk penampilan kulit. Menurut dr. Linda Purwasih, M.H. dari ELMASKIN Aesthetic Wellness Anti-aging, Surabaya, perawatan kulit yang baik, harus melibatkan kebersihan rutin, perlindungan dari paparan sinar matahari, dan penggunaan produk yang sesuai dengan kebutuhan kulit masing- masing orang....

5 Ciri ciri Kulit Berkualitas Baik dan 3 Berkualitas Buruk. Termasuk Yang Mana Kulit Kita

SURYA.CO.ID, SURABAYA – Skin quality atau kualitas kulit mencakup sejumlah faktor yang bersama-sama mencirikan kondisi kulit secara keseluruhan, termasuk penampilan kulit.  

Menurut dr. Linda Purwasih, M.H. dari ELMASKIN Aesthetic Wellness Anti-aging, Surabaya, perawatan kulit yang baik, harus melibatkan kebersihan rutin, perlindungan dari paparan sinar matahari, dan penggunaan produk yang sesuai dengan kebutuhan kulit masing- masing orang. 

“Perawatan kulit yang optimal, seringkali melibatkan pendekatan holistik, yang mencakup perawatan fisik berupa produk-produk skincare, perawatan  dengan  laser  maupun  injectable treatment, serta kebiasaan hidup yang sehat,” kata dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya ini. 

Beberapa ciri kulit berkualitas baik, sebagai berikut : 

1.     Kelembaban cukup 

Kulit yang sehat biasanya terasa lembut dan kenyal, karena memiliki tingkat ke- lembapan yang cukup. Dengan kelembapan yang cukup ini, elastisitas kulit akan terjaga sekaligus mencegah kulit menjadi kering. 

2.     Warna kulit merata 

Ditandai dengan tidak adanya perubahan warna yang signifikan, seperti hiperpigmentasi atau hipopigmentasi.  

3.    Elastisitas  

Kulit yang berkualitas baik juga ditandai dengan elastisitasnya yang juga baik, yang membuatnya mampu kembali ke bentuk aslinya setelah ditarik atau ditekan. Kulit yang kualitasnya baik juga akan tampak lebih muda dan sehat 

4.    Kondisi tekstur kulit halus dan lembut 

Teksturnya halus dan lembut, sementara pori-porinya tidak membesar, kurangnya bekas jerawat, dan ketiadaan cekungan maupun kemerahan yang signifikan. 

5.     Kebersihan dan kesehatan kulit

Karena kulit yang terjaga kebersihannya akan cenderung bebas dari jerawat, infeksi dan masalah kulit lainnya. Rajin membersihkan kulit dapat mendukung kesehatan kulit

 Berikut ini adalah ciri ciri kulit berkualitas buruk : 

1.     Kering atau bersisik

Hal ini terjadi karena kurangnya kelembapan kulit. Keriput dan kehilangan elastisitas, juga bisa menjadi ciri dari kualitas kulit yang kurang baik. 

Proses penuaan dan paparan sinar ultraviolet atau UV dapat menyebabkan terjadinya keriput dan berkurangnya elastisitas kulit. 

2.     Perubahan warna kulit 

Ditandai dengan adanya hiper- pigmentasi (perubahan warna gelap) dan hipopigmentasi (perubahan warna terang), juga bisa mengindikasi- kan adanya masalah kulit. Begitu pula dengan masalah bekas jerawat, parut atau tekstur yang tidak rata. 

3.     Iritasi dan kemerahan

Kulit yang meradang, iritasi atau berwarna kemerahan, dapat menjadi tanda masalah kulit yang perlu diperhatikan. 

Waspadai beberapa penyebab :

Rusaknya kualitas kulit seseorang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Namun, ada beberapa faktor umum lain yang juga diwaspadai. 

“Aging atau penuaan alami merupakan faktor utama yang memengaruhi kualitas kulit. Seiring dengan bertambahnya usia, kulit akan kehilangan elastisitasnya, produksi kolagen berkurang, dan munculnya garis-garis halus serta keriput. Proses ini dapat dipercepat oleh faktor-faktor eksternal, seperti paparan sinar UV matahari,” kata dr. Linda  

Paparan sinar UV yang berlebihan, merupakan penyebab utama lain kerusakan kulit. Radiasi UV dapat menyebabkan kerusakan kolagen dan elastin, membuat kulit menjadi kering, kehilangan elastisitas, juga mengalami hiperpigmentasi dan kerutan. 

Kurangnya kelembapan kulit yang bisa terjadi karena cuaca yang ekstrim, penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat, atau kurangnya asupan air, juga harus diwaspadai karena bisa mengganggu kualitas kulit.  

Begitu pula dengan merokok. Seperti yang kita tahu, rokok mengandung zat-zat kimia yang dapat merusak kolagen dan elastin dalam kulit, sehingga menyebabkan penuaan dini dan meningkatkan risiko keriput.  

Dan terakhir adalah polusi lingkungan. Paparan polusi, seperti polutan udara, juga dapat berkontribusi pada kerusakan kulit dengan meningkatkan stres oksidatif dan peradangan pada sel-sel tubuh yang akan berakibat pada kesehatan kulit. 

Meskipun usia seringkali menjadi faktor utama penuaan kulit, namun tidak semua orang akan mengalami penurunan kualitas kulit dengan intensitas yang sama pada usia yang sama.  

Beberapa faktor yang dapat menjelaskan perbedaan ini, termasuk di antaranya adalah genetika, gaya hidup, pola makan, dan perawatan kulit. 

“Genetik memainkan peran penting dalam menentukan bagaimana kulit seseorang akan bertahan terhadap penuaan. Orang yang memiliki faktor genetika yang mendukung produksi kolagen dan elastin yang baik, atau memiliki kulit yang lebih tahan terhadap kerusakan, mungkin akan tetap memiliki kualitas yang baik meskipun usianya bertambah,” urai dr. Linda  

Hal lain, yang menurut dr. Linda juga tidak kalah penting adalah gaya hidup sehat, misalnya tidak merokok, menghindari paparan sinar matahari berlebihan, mengonsumsi nutrisi yang baik, dan perawatan kulit yang rutin, juga dapat menjaga kualitas kulit meskipun usia bertambah.  

Kombinasi berbagai faktor-faktor di atas, ditambahkan dengan perawatan kulit yang baik, dapat membantu seseorang mempertahankan kulit yang sehat dan berkualitas baik, sekalipun usianya sudah cukup tua.  

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow