Sosok Abu Rahmi,Camat Ogan Ilir Diduga Bertindak Tak Senonoh Bareng Wanita Setengah Bugil di Kantor

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sosok abu Rahmi Amir saat ini sedang ramai menjadi perbincangan lantrana videonya yang viral  di media sosial.

Abu Rahmi Amir yang tak lain adalah Camat Ogan Ilir ini diduga berbuat mesum dengan seorang wanita di kantor.

Bahkan video yang diduga keduanya ini pun kini viral.

Namun Abu Rahmi Amir membantah dan mengklaim bahwa itu adalah hoaks dan merupakan editan sata menanggapi soal video viral tersebut.

Abu Rahmi Amir menyebut hal ini merupakan fitnah dan pencemaran nama baik.

Lantas siapa Abu Rahmi Amir ?

Berikut Tribunnewswiki rangkum terkait sosok Abu Rahmi Amir yang videonya viral di media sosial:

Abu Rahmi Amir dikenal sebagai sosok camat teladan di daerahnya.

Pria berusia 40 tahun ini aktif turun langsung ke lapangan melihat langsung persoalan sosial.

Foto-foto kegiatan camat Ogan Ilir ini selalu diunggah di media sosial Facebook miliknya Abu Rahmi Amir Shmsi.

Abu Rahmi Amir adalah  alumnus SMAN 3 Unggulan Kayuagung.

Baca: Geger Pak Camat di Ogan Ilir Berduaan Bareng Cewek Setengah Bugil di Ruang Kerja, Ini Klarifikasinya

Baca: Mengenal Jeniaty Rike Ekawaty, Camat Cantik Mengundurkan Diri Usai Dipermalukan Bupati Toraja Utara

Abu Rahmi Amir pernah menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) dan peraih Magister Ilmu Administrasi Publik di STISIPOL Candradimuka Palembang.

Jabatan Abu Rahmi Amir sebagai camat memang tak mengherankan jika melihat latar belakang pendidikannya.

Terkait video viral yang diduga Abu Rahmi Amir tengah berbuat mesum, Camat Ogan Ilir ini dengan tegas membantahnya.

Abu Rahmi bahkan mengaku punya saksi yang bisa membantah fitnah tersebut.

Dalam video viral berdurasi 7 menit yang beredar memperlihatkan Abu Rahmi sedang duduk di meja kerja berhadapan dengan seorang wanita yang berpakaian setengah bugil, tak mengenakan bawahan.

Sementara Abu sendiri tak mengenakan baju alias telanjang dada pada video tersebut.

Kabar oknum camat berduaan di ruangan dengan lawan jenis setengah bugil, beredar luas di media sosial.

"Ini fitnah keji, pencemaran nama baik. Video itu editan aplikasi dan staf saya yang laki-laki siap bersaksi," kata Abu saat dikonfirmasi wartawan Tribunsumsel, Senin (4/3/2024).

Ketika diminta konfirmasi, Abu mengaku sangat terkejut perihal kabar yang menyudutkan dirinya itu.

Saat dihubungi via telepon, Abu mengatakan bahwa interaksi pada video tersebut terjadi pada 17 Januari lalu.

Ketika itu Abu masuk ruang kerja setelah mengikuti serangkaian acara di luar kantor seperti sosialisasi Pilkada Damai dan Musrenbang.

"Saya pulang ke kantor dan ketika itu cuaca panas. Saya hanya pakai baju dalam kaos putih saja di ruangan," kata Abu kepada TribunSumsel.com dan Sripoku.com, Minggu (3/3/2024).

Di dalam ruangan, Abu bersama seorang staf pria bernama Asriadi yang sedang duduk di depan meja komputer.

Abu lalu memanggil bendahara kecamatan yang diketahui merupakan wanita dalam video.

"Di ruangan itu ada kami bertiga, bukan berdua."

"Asriadi sedang mengetik di komputer yang posisinya ada di balik lemari," terang Abu Rahmi.

Dirinya membenarkan duduk berhadapan dengan wanita yang merupakan bendahara kecamatan tersebut.

Setelah menerima laporan dari bendahara, Abu mengaku kembali menghadiri Musrenbang di salah satu desa hingga sore hari.

Menjelang waktu salat Magrib, Abu tiba di ruangan kerjanya dan mendapati staf bernama Asriadi masih duduk di depan komputer.

Sementara di luar ruang kerja, menurut Abu situasinya cukup ramai karena ada sejumlah pekerjaan yang harus diselesaikan para pegawai kantor camat.

"Saya tidak berduaan di ruangan dan situasi di kantor camat ketika itu ramai, bukannya sepi," tegas Abu.

Perihal video yang disebut-sebut hasil rekaman CCTV, Abu menyebut ruang kerjanya tak memiliki kamera pengawas.

"Ruangan tanpa CCTV. Pasang CCTV di situ sama saja maling," ujar Abu Rahmi Amir dengan nada kesal.

Dirinya mengaku tak tahu dari mana asal video tersebut dan bagaimana video tersebut bisa diambil.

Abu juga memastikan bahwa video yang beredar hasil editan karena menampakkan wanita setengah bugil dan dirinya yang telanjang dada.

"Ini fitnah keji, pencemaran nama baik. Video itu editan aplikasi dan staf saya yang laki-laki siap bersaksi," kata Abu.

Dia juga mempersilakan wartawan untuk datang langsung ke kantornya guna melihat tata letak ruangan dan sudut plafon yang disebut ada CCTV.

"Silakan datang, kapanpun saya siap," tandasnya.

Terpisah, sementara itu terkait dugaan tindakan asusila yang dilakukan oknum Camat Pemulutan Barat di Ogan Ilir, Sumatera Selatan bernama Abu Rahmi Ami dan seorang ASN, DPRD Ogan Ilir meminta pemerintah daerah mengambil langkah tegas.

Ketua Komisi IV DPRD Ogan Ilir, Amir Hamzah mengatakan, peristiwa dugaan tindakan asusila tersebut mencoreng nama baik daerah.

"Sangat disayangkan karena Ogan Ilir dikenal sebagai daerah kota santri," kata Amir kepada wartawan di Indralaya, Senin (4/3/2024).

Amir mendesak Pemkab Ogan Ilir melalui Inspektorat segera menyelidiki peristiwa yang disebutnya sangat memalukan itu.

"Inspektorat harus mengambil langkah cepat untul menyelidiki seterang-terangnya sampai ke akarnya. Bila perlu camat dan ASN tersebut dikenakan unsur pidana dan pemecatan," pinta anggota DPRD Ogan Ilir dari Fraksi PDI-P ini.

Amir mengaku telah melihat potongan video viral tersebut dan dirinya sangat yakin ada perbuatan tindakan asusila yang dilakukan.

"Sangat memalukan dan kami yakin 99 persen telah terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan," kata Amir.

Sementara Inspektorat Ogan Ilir telah melayangkan surat pemanggilan terhadap pejabat dimaksud, yakni Abu Rahmi Amir selaku Camat Pemulutan Barat.

"Kami sudah layangkan surat panggilan untuk meminta keterangan dari camat bersangkutan," kata Inspektur Daerah Ogan Ilir, Ibnu Hardi dihubungi terpisah.

Rencananya, setelah pemeriksaan yang dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP), Inspektorat akan memberikan rekomendasi kepada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Ogan Ilir.

"Jadwal pemanggilannya hari ini tapi yang bersangkutan belum datang. Intinya harus diperjelas dulu, BAP dulu dan nanti hasilnya diserahkan BKPSDM untuk bikin keputusan selanjutnya," jelas Ibnu.

(BANGKAPOS/TRIBUN SUMSEL/TRIBUNNEWSWIKI)

Baca berita terkait di sini