12 Gejala Anak Keracunan Timbel yang Orangtua Harus Tahu

Secara teori, kadar timbel darah (KTD) di atas 20 mikrogram per desiliter (mcg/dL) sudah akan memunculkan gejala pada anak keracunan timbel.

12 Gejala Anak Keracunan Timbel yang Orangtua Harus Tahu

KOMPAS.com - Tahukah Anda timbel adalah salah satu logam yang banyak digunakan dalam produksi barang-barang yang kita gunakan sehari-hari?

Paparan timbel yang intens membuat tubuh dapat keracunan. Organsasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan ambang batas aman kadar timbel dalam darah (KTD) adalah 5 mcg/dL.

Dokter spesialis okupasi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Dewi Yunia Fitriani mengatakan bahwa anak-anak usia 1-5 tahun (balita) sangat rentan terpapar oleh timbel.

Baca juga: 3 Cara Mengatasi Paparan Timbel pada Anak yang Berbahaya

"Penyerapan timbel pada anak-anak lebih tinggi daripada orang dewasa, (tubuh anak-anak) 3-5 kali lebih mudah menyerap timbel," kata dr. Dewi dalam diskusi "Pencegahan Dampak Kesehatan Pajanan Timbel Lingkungan" di Jakarta pada Rabu (10/1/2024).

Akibatnya, kata dr. Dewi, timbal yang masuk dalam tubuh anak, akan lebih mudah beredar di dalam darah dan mencemari organ.

Dalam kesempatan yang sama dokter spesialis anak Ari Prayogo mangatakan bahwa paparan timbel bisa menyebabkan beragam masalah kesehatan, seperti anemia, keterlambatan tumbuh kembang, dan gangguan saraf otak.

"(Penumpukan timbel) pada organ, terutama di saraf pusat di otak dapat mengganggu fungsi prefrontal cortex (otak besar bagian depan), hippocampus, cerebellum. Itu menyebabkan gangguan perilaku, memori, dan keseimbangan," bebernya.

Lantas, apa tanda-tanda anak keracunan timbel? Berikut artikel ini akan mengulasnya:

Baca juga: FKUI: Paparan Timbel pada Anak Sebabkan Gangguan Berbahaya

Gejala anak keracunan timbel

Dr. Dewi menyebutkan bahwa secara teori kadar timbel darah (KTD) di atas 20 mikrogram per desiliter (mcg/dL) sudah akan muncul gejala gangguan pada pembentukan sel-sel darah merah, yang menyebabkan anemia.

Mengutip Mayo Clinic, keracunan timbel mungkin sulit dideteksi pada tahap awal. Gejala atau tanda-tanda biasa muncul setelah jumlahnya menumpuk banyak di dalam darah.

Saat itu terjadi, gejala anak keracunan timbel yang dapat muncul meliputi berikut:

  • Keterlambatan perkembangan
  • Kesulitan belajar
  • Sifat lekas marah
  • Kehilangan selera makan
  • Penurunan berat badan
  • Mudah lelah atau hilang tenaga
  • Sakit perut
  • Muntah
  • Sembelit
  • Gangguan pendengaran
  • Kejang
  • Memakan sesuatu yang bukan makanan, seperti serpihan cat

Baca juga: FKUI Temukan Paparan Timbel Tinggi pada Anak-anak

Namun, tidak selalu juga anak yang mengalami tanda-tanda di atas berarti keracunan timbel.

Bahkan, orang yang tampak sehat juga bisa memiliki kadar timbal dalam darah yang tinggi melebihi 5 mcg/dL.

Anda perlu memeriksakan buah hati Anda ke dokter untuk memastikan penyebab dari gejala yang dialami si kecil.

Tak lupa, dr. Ari menjelaskan bahwa paparan timbel dapat masuk dalam tubuh akan melalui dua jalur, yaitu dihirup (inhalasi) dan dimakan (ingesti).

"Pada anak seringnya dimakan, jadi lewat mulut. Anak-anak usia balita dekat sekali dengan tanah, merangkak, suka tangannya dimasukkan mulut," ujar anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ini.

Sehingga, orang tua harus rajin memastikan tangan si kecil bersih saat dimasukkan ke dalam mulutnya dan mereka jauh dari sumber timbel.

Sementara, sumber timbel di lingkungan rumah kita bisa, meliputi aki bekas, cat, dan alat dapur berbahan alumunium.

Baca juga: 12 Tanda-tanda Keracunan Sianida yang Perlu Diketahui

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow