10 Ciri-ciri Kolesterol Tinggi di Kaki yang Perlu Diwaspadai

Kolesterol tinggi dapat berbahaya untuk kesehatan ketika tidak segera diatasi. Untuk itu, ketahui ciri-ciri kolesterol tinggi di kaki berikut ini.

10 Ciri-ciri Kolesterol Tinggi di Kaki yang Perlu Diwaspadai

KOMPAS.com - Kolesterol tinggi umumnya tidak memiliki ciri-ciri khusus dan hanya dapat diketahui melalui pemeriksaan darah.

Namun, kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit arteri perifer, atau peripheral artery disease (PAD), yang akan menimbulkan gejala khusus di area kaki.

Beberapa ciri-ciri yang kerap muncul, seperti terasa dingin di area kaki, bengkak, nyeri, dan terjadi perubahan warna kulit.

Untuk lebih jelasnya, ketahui ciri-ciri kolesterol tinggi di kaki yang perlu diwaspadai berikut ini.

Baca juga: Apakah Leher Kaku Tanda Kolesterol? Berikut Penjelasannya…

Ciri-ciri kolesterol tinggi di kaki

Kolesterol tinggi umumnya tidak membuat penderitanya mengalami gejala tertentu.

Dilansir dari Healthline, kolesterol umumnya hanya menimbulkan gejala ketika kadar kolesterol sudah terlalu tinggi dan menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah.

Pasalnya, kolesterol dapat menyebabkan penumpukan plak pada arteri sehingga aliran darah ke otak dan ke jantung menjadi terhambat.

Ada beberapa masalah kesehatan yang dapat dialami ketika kolesterol sudah semakin parah atau bertambah serius.

Namun, penyakit arteri perifer, atau peripheral artery disease (PAD), kerap memicu munculnya gejala khusus di area kaki.

Pasalnya, masalah kesehatan ini dapat mengurangi atau menghentikan aliran darah ke area tubuh bagian bawah, seperti kaki dan panggul.

Ketika kondisi ini tidak segera diatasi, risiko serangan jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya yang lebih serius, dapat terjadi.

Baca juga: Kolesterol Pantangan Makan Apa? Berikut 17 Daftarnya…

Disarikan dari Health, berikut adalah ciri-ciri kolesterol tinggi di kaki ketika sudah serius atau menyebabkan penyakit arteri perifer.

  • Kaki terasa dingin

Kaki menjadi dingin atau terasa dingin adalah gejala penyakit arteri perifer.

Pasalnya, aliran darah ke area kaki terhambat sehingga kesulitan untuk menjaga suhunya agar tetap hangat.

  • Kaki membengkak

Edema atau pembengkakan dapat terjadi ketika Anda mengalami penyakit arteri perifer.

Namun, gejala ini umumnya hanya dialami ketika Anda jarang bergerak atau meninggikan posisi kaki saat berbaring untuk mengurangi rasa sakit.

  • Nyeri kaki

Rasa nyeri yang tidak tertahankan dapat muncul di area betis, pantat, kaki, atau paha.

Selain itu, risiko untuk mengalami ulkus atau luka arteri ketika aliran darah tidak lancar dan menyebabkan kerusakan sel, jaringan, dan saraf di area kaki.

Baca juga: Gejala Kolesterol di Usia Muda dan Cara Mengatasinya

  • Nyeri otot saat tidak beraktivitas

Rasa nyeri karena PAD sering tidak dapat hilang meskipun Anda sudah beristirahat.

Beberapa orang akan mengalami rasa sakit, kedinginan, atau kebas, di area kaki dan jari kaki, khususnya di malam hari ketika posisi kaki disangga lebih tinggi dari tubuh saat berbaring.

  • Nyeri otot saat berolahraga

Penyakit arteri perifer yang disebabkan oleh kolesterol tinggi juga dapat memicu rasa sakit, kram, kebas, dan kelelahan, saat berjalan atau melakukan aktivitas fisik lainnya, seperti olahraga.

Pasalnya, otot memerlukan pasokan darah yang lebih banyak untuk melakukan aktivitas fisik. Namun, kondisi yang dialami justru membuat pembuluh darah tidak mendapatkan aliran darah yang cukup.

  • Penyusutan otot

Atrofi atau penyusutan otot dapat terjadi di area betis atau bagian kaki lainnya.

Kondisi ini dapat memicu terjadinya perubahan struktur otot dan menurunkan kemampuan bergerak pada penderitanya.

  • Perubahan kulit dan rambut

Penderita penyakit arteri perifer juga dapat mengalami perubahan warna kulit menjadi lebih gelap dari biasanya atau kebiruan.

Kondisi ini juga dapat memengaruhi rambut di area kaki sehingga akan rontok atau tumbuh lebih lambat dari biasanya.

  • Penebalan kuku kaki

Penebalan kuku kaki juga akan terjadi seiring berjalannya waktu.

Pasalnya, sirkulasi darah ke area kaki dan jari kaki tidak lancar sehingga kuku akan menjadi lebih tebal, atau mengalami perubahan bentuk atau warna.

  • Kerusakan jaringan

Penyakit arteri perifer yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan kerusakan jaringan di kaki.

Ketika aliran darah tidak lancar, area kaki berubah menjadi hitam dan tidak dapat disembuhkan secara total sehingga perlu diatasi melalui prosedur operasi.

Baca juga: 7 Cara Menurunkan Kolesterol Tinggi dengan Cepat

  • Denyut nadi melemah atau hilang

Aliran darah yang terhambat atau terhenti ke area kaki dapat membuat denyut nadi melemah atau hilang.

Meskipun begitu, pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk membandingkan denyut nadi di tangan dan kaki.

Ciri-ciri kolesterol tinggi di kaki umumnya akan muncul ketika kondisi yang dialami sudah serius dan menyebabkan terjadi penyakit arteri perifer.

Kolesterol tinggi umumnya tidak memiliki gejala khusus dan hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan darah sehingga Anda perlu melakukannya secara berkala untuk menghindari terjadinya komplikasi kesehatan yang serius.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow