Israel Bersumpah Akan Hentikan Operasional Badan PBB di Palestina Setelah Perang

Israel bersumpah akan menghentikan operasional UNRWA setelah mereka menuding sejumlah stafnya terlibat dalam serangan Hamas pada Oktober lalu.

Israel Bersumpah Akan Hentikan Operasional Badan PBB di Palestina Setelah Perang

TEL AVIV, KOMPAS.com - Israel pada Sabtu (27/1/2024) bersumpah akan menghentikan operasional badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) setelah perang.

Israel juga menyerukan agar kepala badan tersebut mengundurkan diri setelah mereka menuduh sejumlah sejumlah staf terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.

UNRWA sendiri telah mengatakan pada Jumat (26/1/2024) bahwa mereka telah memecat beberapa staf atas tuduhan Israel, dan menjanjikan penyelidikan menyeluruh atas klaim tersebut.

Baca juga: Kian Banyak Negara Hentikan Pendanaan untuk Badan PBB di Palestina, Apa Penyebabnya?

Sementara, negara-negara donor, termasuk Jerman, Inggris, Italia, Australia, dan Finlandia telah mengikuti langkah Amerika Serikat untuk menghentikan pendanaan untuk UNRWA atas tuduhan Israel tersebut.

Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, meminta Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, untuk mundur dari jabatannya.

"Tuan Lazzarini mohon mengundurkan diri," kata Katz di platform media sosial X pada Sabtu malam sebagai tanggapan atas sebuah posting dari kepala UNRWA yang memperingatkan bahwa penghentian pendanaan berarti operasi badan tersebut di Jalur Gaza akan segera runtuh.

Katz telah mengatakan dalam pernyataan sebelumnya bahwa UNRWA harus diganti dengan badan-badan yang didedikasikan untuk perdamaian dan pembangunan yang sejati dalam pembangunan kembali Gaza.

Di sisi lain, Hamas mengecam "ancaman" Israel terhadap UNRWA pada Sabtu, dan mendesak PBB serta organisasi internasional lainnya untuk tidak "menyerah pada ancaman dan pemerasan".

Hubungan antara Israel dan UNRWA telah tegang selama bertahun-tahun, namun memburuk dalam beberapa hari terakhir.

Baca juga: Tank-tank Israel Masih Serang RS di Gaza Palestina

Badan PBB tersebut belum lama ini mengutuk penembakan tank yang dikatakannya menghantam tempat penampungan bagi para pengungsi di kota utama Gaza, Khan Yunis.

Badan tersebut mengatakan bahwa puluhan ribu pengungsi telah terdaftar di tempat penampungan tersebut dan penembakan tank pada Rabu (25/1/2024) menewaskan sedikitnya 13 orang.

Militer Israel mengatakan tinjauan menyeluruh terhadap operasi pasukan di sekitarnya sedang dilakukan.

Militer menambahkan bahwa mereka sedang memeriksa kemungkinan bahwa serangan itu adalah "hasil dari tembakan Hamas".

Sebagaimana dikutip dari AFP, Lazzarini mengecam pengeboman hari Rabu sebagai pengabaian terang-terangan terhadap aturan-aturan dasar perang.

Baca juga: 20 Warga Palestina Tewas Saat Mengantre Bantuan Makanan di Gaza

Ia menyebut, pengeboman terjadi dengan kompleks yang telah ditandai dengan jelas sebagai fasilitas PBB dan koordinatnya dibagikan dengan pihak berwenang Israel.

Tentara Israel adalah satu-satunya pasukan yang diketahui memiliki tank yang beroperasi di Jalur Gaza.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow