Viral Isi Lengkap Curhat Kakak Menpora yang Diduga Sindir Salah Satu Capres 2024,Apa Itu Tantrum?

- Inilah isi lengkap curahan hati alias curhat kakak Menpora yang viral, dr Mesty Ariotedjo diduga sindir salah satu Capres 2024, cek juga apa itu Tantrum pada anak. Sosok dr Mesty Ariotedjo, kakak dari Menpora Dito Ariotedjo kini menjadi sorotan netizen. Pasalnya, dr Mesty Ariotedjo sempat mengunggah sebuah pesan yang menyebutkan bahwa dirinya tak ingin punya pemimpin tantrum. Unggahan itu muncul di akun media sosial X (Twitter)...

Viral Isi Lengkap Curhat Kakak Menpora yang Diduga Sindir Salah Satu Capres 2024,Apa Itu Tantrum?

TRIBUNKALTIM.CO -  Inilah isi lengkap curahan hati alias curhat kakak Menpora yang viral, dr Mesty Ariotedjo diduga sindir salah satu Capres 2024, cek juga apa itu Tantrum pada anak.

Sosok dr Mesty Ariotedjo, kakak dari Menpora Dito Ariotedjo kini menjadi sorotan netizen.

Pasalnya, dr Mesty Ariotedjo sempat mengunggah sebuah pesan yang menyebutkan bahwa dirinya tak ingin punya pemimpin tantrum.

Unggahan itu muncul di akun media sosial X (Twitter) milik dr Mesty Ariotedjo @mestyariotedjo pada 10 Januari 2024 lalu.

Baca juga: Lengkap, Analisis Naik Turunnya Elektabilitas Capres Jelang Pilpres 2024, Cek 4 Hasil Survei Terbaru

Kemudian, unggahan tersebut dibagikan ulang di akun TikTok hingga ramai diperbincangkan.

Berikut ini isi unggahannya yang viral:

"Aku jujur takut memiliki pemimpin negara yang belum mampu meregulasi emosinya, mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas seperti gobl*k, ndasmu. Apalagi perkara HAM yang belum usai," tulis unggahan tersebut.

Kemudian, Mesty Ariotedjo juga mengatakan bahwa dirinya takut dipimpin oleh pemimpin tantrum.

"Aku belum tahu mau milih siapa, tapi jelas aku tahu enggak akan pilih siapa. Bayangkan punya anak tantrum aja sulit. Bisa bayangin enggak punya pemimpin bangsa yang tantrum dan belum bisa regulasi emosi? Aku sih takut. Punten," tulisnya lagi, seperti dilansir Tribun-Medan.com di artikel berjudul Sosok dr Mesty Ariotedjo, Kakak Menpora Viral Sebut tak Ingin Punya Pemimpin Tantrum.

Karena unggahan itu pula, netizen lantas menduga-duga, bahwa unggahan itu menyindir calon presiden yang saat ini tengah bertarung.

Lantas, seperti apa profil dari Mesty Ariotedjo ini? Simak ulasannya.

Profil Mesty Ariotedjo

Mesty Ariotedjo memiliki nama lengkap Dwi Lestari Pramesti Ariotedjo.

Ia lahir di Jakarta pada 25 April 1989.

Saat ini, Mesty yang merupakan lulusan SMA 8 Jakarta jurusan IPA itu menyandang dokter yang konsern terhadap kesehatan anak.

Setelah lulus kuliah, Mesty menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Indonesia (UI), spesialisasi di bidang pediatri yang menangani kesehatan dan perawatan medis pada anak-anak dari lahirnya hingga usia 18 tahun.

Dikutip dari mengerti.id, Mesty juga telah menyelesaikan pendidikannya di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health dan memperoleh gelar Master of Public Health.

Pada tahun 2014, Mesty Ariotedjo mengikuti World Economic Forum dan menjadi anggota termuda dari Indonesia.

Dia juga menjadi perwakilan dan pembicara di International Non Communicable Diseases (NCD) Children Conference, Trinidad dan Tobago.

Bersama rekannya yaitu Gigih Septianto, Mesty mendirikan mendirikan sebuah perusahaan rintisan yaitu WeCare.id sejak September 2015.

Dimana WeCare.id menjadi situs penggalangan dana khusus dalam bidang kesehatan targetnya agar masyarakat Indonesia mendapatkan pelayanan kesehatan optimal.

Selain itu, Mesty juga menjadi produser dalam sebuah acara bertajuk kesehatan anak yang mengundang berbagai narasumber yang kompeten di bidangnya.

Beberapa penghargaan yang pernah didapat antara lain:

- Fellowship Award dari Harvard University,

- School of Public Health (2017),

- Forbes Asia 30 under 30 (2016) dan

- Best social start-up idea dari Asia Social Innovation Award (2015).

Baca juga: 3 Hasil Survei Pilpres 2024 Terbaru dan Elektabilitas Capres Jelang Debat ke 4

Biodata Mesty Ariotedjo

Nama Lengkap: Dwi Lestari Pramesti Ariotedjo

Nama Panggilan: Mesty

Tempat dan Tanggal Lahir: Jakarta, 25 April 1989

Pekerjaan: Dokter, enterpreneur

Agama: Islam

Nama Ayah: Arie Prabowo Ariotedjo

Nama Ibu: Arti Laksmigati

Saudara: Aryo Ariotedjo (kakak), Dito Ariotedjo (adik)

Akun IG: @mestyariotedjo

Apa Itu Tantrum pada Anak?

DIkutip dari yankes.kemkes.go.id, Tantrum adalah masalah perilaku yang umum dialami oleh anak-anak prasekolah yang mengekspresikan kemarahan mereka dengan tidur di lantai, meronta-ronta, berteriak dan biasanya menahan napas.

Tantrum adalah bersifat alamiah, terutama pada anak yang belum bisa menggunakan kata dalam mengungkapkan rasa frustrasi mereka.

Merupakan suatu ledakan emosi kuat sekali, disertai rasa marah, serangan agresif, menangis, menjerit-jerit, menghentak-hentakkan kedua kaki dan tangan ke lantai atau tanah.

Perilaku tantrum secara umum diartikan sebagai perilaku agresif yang dilakukan oleh seorang anak untuk keluar dari kondisi ketidaknyamanannya (deprivasi).

Perilaku tantrum adalah perilaku yang normal pada anak yang berusia 15 bulan sampai 6 tahun.

Sekalipun dalam bentuk perilaku yang agresif, perilaku ini bukanlah perilaku permanen yang abnormal.

Ini terjadi karena ketidaknyaman yang dirasakan oleh anak dengan beberapa sebab seperti lapar, ngantuk, sakit, keinginannya terhalangi, orang tua salah merespon kebutuhan anak, diserang atau dikritik, dirampas permainannya atau bertemu dengan orang asing dan beberapa sebab lainnya.

Pola pengasuhan yang tidak konsisten juga berkontribusi besar terhadap perilaku ini termasuk jika orang tua terlalu memanjakan dan menuruti keinginan anak.

Karena ini adalah perilaku normal, maka orang tua perlu meresponnya secara tepat dan proporsional, sebab jika salah dalam memberikan perlakuan akan berdampak negatif terhadap perkembangan anak.

Tantrum biasanya terjadi pada anak yang aktif dengan energi berlimpah. Tantrum juga lebih mudah terjadi pada anak-anak yang dianggap “sulit”, dengan ciri-ciri:

- memiliki kebiasaan tidur,

- makan dan buang air besar tidak teratur,

- sulit menyesuaikan diri dengan situasi, makanan dan orang-orang baru,

- lambat beradaptasi terhadap perubahan,

- suasana hati (moodnya) lebih sering negatif,

- mudah terprovokasi,

- gampang merasa marah atau kesal dan sulit dialihkan perhatiannya

Baca juga: Profil/Biodata Nirina Zubir, Artis yang Mundur Dukung Capres Gegara Kasus Mafia Tanah Belum Kelar

Kebanyakan tantrum terjadi di tempat dan waktu tertentu.

Biasanya di tempat-tempat publik setelah mendapatkan kata “tidak” untuk sesuatu yang mereka inginkan.

Tantrum biasanya berhenti saat anak mendapatkan apa yang diinginkan.

Secara tipikal tantrum mulai terjadi pada saat anak mulai membentuk sense of self.

Pada usia ini anak sudah cukup untuk memiliki perasaan “me” dan “my wants”, tetapi mereka belum memiliki keterampilan yang memadai bagaimana cara memuaskan keinginan mereka secara tepat.

Tantrum puncaknya pada usia 2-4 tahun.

Perilaku tantrum adalah sebuah persitiwa yang umum dialami oleh anak, sehingga orangtua tidak perlu terlalu risau jika menghadapi anak yang seperti ini.

Terpenting adalah bagaimana orangtua atau pengasuh untuk dapat mengontrol emosi dan mengambil tindakan yang tepat.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow