Ukraina Sebut 31.000 Tentara Gugur Melawan Rusia, Bantah Klaim Moskow

Zelenskyy menyatakan angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan pemerintah Presiden Rusia, Vladimir Putin

Ukraina Sebut 31.000 Tentara Gugur Melawan Rusia, Bantah Klaim Moskow

KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Minggu (25/2/2024), dengan nada serius mengumumkan 31.000 tentara Ukraina gugur sejak dimulainya serbuan skala penuh Rusia dua tahun lalu.

Dalam pengakuannya, Zelenskyy menyatakan angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan pemerintah Presiden Rusia, Vladimir Putin, seperti laporan Associated Press, Senin (26/2).

"Sebanyak 31.000 personel militer Ukraina tewas dalam perang ini. Bukan 300.000, bukan 150.000, bukan berapa pun yang Putin dan lingkaran tukang tipunya klaim. Namun, setiap kehilangan ini adalah pengorbanan besar bagi kami," ujar Zelenskyy dalam sebuah acara di Kiev.

Meski memberikan gambaran dramatis tentang korban jiwa, Zelenskyy memilih untuk tidak mengungkapkan jumlah tentara yang terluka atau hilang.

Dia juga menyebutkan puluhan ribu warga sipil tewas di wilayah yang diduduki pasukan Rusia, tetapi menekankan angka yang pasti tidak akan diketahui hingga perang berakhir.

"Kami tidak tahu berapa banyak warga sipil yang mereka bunuh. Kami tidak tahu," katanya dengan nada berat.

Pengakuan ini merupakan kali pertama Kiev secara resmi mengkonfirmasi jumlah korban sejak dimulainya perang penuh skala Rusia pada 24 Februari 2022.

Sementara Rusia memberikan sedikit informasi resmi tentang korban.

Data Kementerian Pertahanan terakhir yang diterbitkan pada Januari 2023 hanya mencatat sedikit lebih dari 6.000 kematian. Namun, laporan dari pejabat Amerika Serikat (AS) dan Inggris menempatkan angka tersebut jauh lebih tinggi.

Baca Juga: 2 Tahun Perang Rusia-Ukraina, Zelensky: Kita Akan Menang

Sebuah laporan intelijen AS yang sudah tidak masuk klasifikasi rahasia pada pertengahan Desember 2023 bahkan memperkirakan sekitar 315.000 tentara Rusia tewas atau terluka di Ukraina. Jika angka ini akurat, itu artinya 87% dari sekitar 360.000 tentara Rusia sebelum perang.

Menurut outlet berita independen Rusia, Mediazona, sekitar 75.000 pria Rusia dikabarkan meninggal dalam pertempuran di Ukraina selama tahun 2022 dan 2023.

Sebuah penyelidikan bersama antara Mediazona dan Meduza, situs berita independen Rusia lainnya, mengindikasikan laju kerugian Rusia di Ukraina tidak menurun, bahkan sekitar 120 orang dilaporkan tewas setiap harinya.

Dengan pengungkapan ini, Zelenskyy berharap dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang dampak perang yang terus berlanjut di wilayahnya. Sementara dunia terus memperhatikan perkembangan situasi di Ukraina.

"Setengah dari seluruh dukungan militer Barat yang dijanjikan kepada Ukraina gagal tiba tepat waktu, mempersulit tugas perencana militer dan pada akhirnya mengorbankan nyawa tentara dalam perang Rusia," ungkap Menteri Pertahanan Ukraina, Minggu (25/2).

Rustan Umerov, berbicara di forum "Ukraina. Tahun 2024" di Kiev, mengatakan setiap pengiriman bantuan yang tertunda berarti kerugian pasukan Ukraina dan menegaskan kekuatan militer superior Rusia.

Pasukan Rusia pada Minggu (25/2) juga tampak terus maju ke barat Avdiivka, kota strategis yang ditaklukkan bulan ini, sekaligus memberikan Moskow kemenangan besar sementara pertempuran sengit terus berlanjut di Ukraina timur.

Jenderal Oleksandr Tarnavskyi, yang memimpin pasukan Ukraina di wilayah tersebut, mengatakan bahwa pasukannya telah mundur dari sebagian besar Lastochkyne, pinggiran barat Avdiivka.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow