Tumbangkan Moyes untuk 42 Laga Tak Terkalahkan, Xabi Alonso Bangga

KOMPAS.com - Pelatih Bayer Leverkusen, Xabi Alonso, terus menyentuh ketinggian baru bersama timnya. Terkini, eks Liverpool tersebut menumbangkan mantan pelatih Manchester United, David Moyes, yang kini menukangi West Ham.

Partai Leverkusen vs West Ham merupakan bagian dari rangkaian laga-laga leg pertama perempat final Liga Europa, Jumat (12/4/2024) dini hari WIB.

West Ham sebenarnya bermain efisien dengan menghalau beragam serangan dan dominasi penguasaan bola Leverkusen pada laga di BayArena tersebut.

Namun, tembakan Jonas Hofmann yang melewati kerumunan pemain akhirnya memecah keunggulan, tujuh menit sebelum waktu normal berakhir.

Baca juga: Hasil Lengkap Liga Europa, Liverpool dan Milan Tumbang di Kandang, Leverkusen 42 Laga Tanpa Kalah

Penyerang Victor Boniface kemudian memastikan kemenangan bagi tim tuan rumah pada menit pertama injury time.

Keteguhan tersebut merupakan ciri khas pasukan Leverkusen di bawah asuhan Xabi Alonso yang telah mencetak 24 gol setelah menit ke-80 laga musim ini.

Tak hanya itu, Leverkusen juga berhasil mencatatkan 76 sentuhan di kotak penalti lawan. Opta mencatat, ini adalah angka terbanyak bagi sebuah laga Liga Europa sejak awal 2016-2017.

Hasil ini memastikan Leverkusen memperpanjang catatan tak terkalahkan mereka sepanjang musim 2023-2024 menjadi 42 laga di semua kompetisi dengan 37 di antaranya berakhir dengan kemenangan.

"Kami senang dengan hasil ini, meskipun tidak mudah," ujar Xabi Alonso.

"Mereka bermain sangat dalam dan selalu memiliki banyak pemain di kotak penalti."

Baca juga: De Rossi Buka Jurus untuk Redam Sisi Kiri Milan, Puji El Shaarawy

"Kami menunggu momen - dan itu datang, meskipun terlambat."

"Kami selalu membutuhkan semua pemain. Semua orang harus siap ketika mereka masuk. Anda dapat melihatnya hari ini."

Hal serupa pun diungkapkan oleh gelandang Leverkusen, Granit Xhaka.

"Kami percaya pada diri sendiri bahwa kami memiliki kualitas untuk mencetak gol di setiap menit," ujar eks pemain Arsenal itu kepada TNT Sports.

"Melawan tim-tim seperti ini dan tim-tim lain yang datang ke BayArena, selalu sulit untuk menemukan ruang karena mereka bermain begitu dalam."