Tren PHK Besar-Besaran Perbankan AS, 17.000 Orang Nganggur

Sebanyak 17.000 orang terpaksa harus di-PHK oleh sejumlah perbankan raksasa di AS sepanjang tahun lalu.

Bisnis.com, JAKARTA – Lesunya perekonomian global termasuk di Amerika Serikat, telah membuat perbankan internasional di negara tersebut melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam jumlah besar.

Berdasarkan laporan yang dihimpun oleh Reuters, yang dikutip Bisnis pada Minggu (14/1/2024), perusahaan bank raksasa di AS seperti Wells Fargo, Bank of America dan Citigroup telah mengurangi jumlah tenaga kerja mereka sebanyak 17.700 orang pada tahun lalu.

Data itu diperoleh dari laporan keuangan terbaru mereka pda kuartal IV/2023.

Baca Juga : Citigroup Mau PHK Massal 20.000 Karyawan setelah Rugi Rp27,9 Triliun

Reuters menyebutkan, ketika banyak kesepakatan bisnnis terhenti dan permintaan kredit yang melemah pada tahun lalu, sejumlah perbankan memutuskan memecat karyawannya atau berhenti mengganti karyawan yang keluar.

Adapun para pengamat memperkirakan, masa-masa sulit bagi industri perbankan ini dapat berlanjut pada 2024. Beberapa faktor pendorongnya di antaranya adalah lemahnya sektor properti komersial dan usulan peraturan permodalan yang lebih ketat yang dapat mendorong bank untuk menarik kembali pinjamannya.

Baca Juga : : Badai PHK Menghantam di Awal Tahun, Bisnis Startup Sampai Kapan Bertahan?

Bisnis-bisnis di Wall Street menderita tahun lalu karena ketidakpastian ekonomi membebani pembuatan kesepakatan.

Meskipun indeks bank S&P 500 naik 7% pada tahun 2023, indeks tersebut berkinerja lebih buruk dari indeks yang melacak perusahaan industri atau kebijakan konsumen

Baca Juga : : Amazon PHK Karyawan, Giliran MGM Studio dan Prime Video yang Terdampak

Adapun, jumlah karyawan Citigroup turun 1.000 menjadi 239.000 karyawan pada 2023. Namun langkah efisiensi Citi tersebut belum akan berhenti. Perusahaan pemberi pinjaman tersebut mengumumkan rencananya untuk melanjutkan kebijakannya untuk memangkas 20.000 pekerjaan selama dua tahun ke depan, termasuk PHK akibat reorganisasi besar-besaran dan perubahan bisnis lainnya.

Sementara itu Bank of America dan Wells Fargo, sepanjang tahun lalu jumlah tenaga kerja di kedua perusahaan mengalami kontraksi masing-masing sekitar 2% dan 5%.

Di tengah aksi efisiensi di mayoritas perbankan raksasa, JPMorgan Chase justru melawan tren tersebut. Perusahaan tersebut tercatat masih melanjutkan proses rekruitmen untuk karyawannya.

JPMorgan tercatat menambah lebih dari 16.200 karyawan pada tahun lalu. Bank tersebut membeli pemberi pinjaman yang gagal, First Republic Bank, dalam kesepakatan penyelamatan pada bulan Mei. Ini telah menambah pekerjaan setiap tahun sejak 2021.

Terpisah, Goldman Sachs dan Morgan Stanley  akan mengungkapkan jumlah karyawan terbaru mereka minggu depan. Pada akhir September, mereka telah memangkas lebih dari 4.300 pekerjaan dibandingkan tahun lalu.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow