Informasi Terpercaya Masa Kini

Menyusuri Jejak Peradaban Borobudur di Desa Wisata, dari Sawah, Sungai, sampai Meja Makan

0 4

TEMPO.CO, Jakarta – Candi Borobudur, salah satu peninggalan sejarah yang paling terkenal di Indonesia, memiliki banyak relief yang menggambarkan peradaban di masa lalu. Jejak peradaban itu masih bisa ditemukan di beberapa desa di sekitar Borobudur.

Wisatawan yang penasaran dengan jejak peradaban itu dapat mengikuti wisata tematik Borobudur Trail of Civilization atau BToC. Wisata ini menawarkan beberapa paket wisata dari pertanian, kerajinan tangan, hingga kuliner.

“Ada lebih dari 10 desa wisata dalam paket wisata ini. Pengembangan wisatanya terinspirasi dari relief Candi Borobudur,” kata Fitnasih yang akrab disapa Cemplon dari BToC, di sela-sela penandatanganan memorandum of understanding atau MoU antara BToC dengan Atourin, perusahaan startup di bidang pariwisata, di Desa Wisata Candirejo, Kecamatan Borobudur, Magelang, Rabu malam, 28 Agustus 2024.

Sejumlah rempah yang digunakan untuk membuat makanan dan minuman khas masyarakat di sekitar Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. TEMPO/Mila Novita

Diajak ke sawah dan meja makan

Wisata tematik ini dibagi menjadi beberapa paket, seperti Waluku Cultivating Civilization yang mengajak turis turun ke sawah. Wisata ini terinspirasi dari Relief Jataka di Candi Borobudur yang menggambarkan seorang petani membajak sawah dengan ditarik seekor sapi.

“Wisatawan akan diajak mengetahui proses penanaman padi, bajak sawah, dan menikmati makanan di Desa Wisata Karang Rejo,” kata Cemplon.

Ada pula Skilled Hand yang menawarkan pengalaman keterampilan tangan seperti membuat gerabah, membatik, dan menganyam. Pada masa lalu, gerabah merupakan salah satu peralatan penting yang digunakan sehari-hari oleh masyarakat sekitar. Wisatawan akan diberikan pengalaman membuat gerabah dengan cara yang paling tradisional disebuah sanggar yang berada di tengah sawah di Desa Wisata Karanganyar.

Bagi yang ingin menikmati pijat tradisional, ada paket wisata Body and Soul. Ini bukan sekadar pijat, wisatawan juga bisa menikmati perjamuan minuman rempah khas masyarakaat sekitar.

BToC juga menawarkan wisata alam di sekitar Candi Borobudur. Kawasan ini merupakan dataran yang subur, yang direpresentasikan dalam pahatan candi.

Masyarakat di sekitar Borobudur juga memiliki ilmu perbintangannya sendiri. Pengetahuan ini telah lama digunakan untuk berbagai kepentingan. Ilmu perbintangan ini bisa dipelajari dalam paket Walking with The Stars.

Salah satu paket yang paling menarik adalah Journey of The Stones. Ini merupakan perjalanan menyusuri Sungai Progo, tempat asal batuan andesit yang digunakan untuk membangun candi. Wisatawan akan mendapat cerita bagaimana batuan itu diambil dari sungai dan dipahat sebelum disusun menjadi candi.

Pengalaman lainnya adalah mengolah kuliner tradisional dan menikmati hidangan khas masyarakat sekitar. Wisatawan akan diajak mencicipi hidangan di Rempah Borobudur yang semua makanannya tergambar dari relief candi, mulai dari ikan beong, sayur, sampai rempah-rempah yang dijadikan bumbu maupun minuman.

Wisatawan juga bisa memilih sehari merasakan tradisi lokal dari masa Mataram Kuno. Aktivitas yang disediakan terinspirasi dari relief candi yang sudah ada lebih dari 14 abad.

Program Bangga Berwisata di Indonesia

Pengembangan wisata tematik Borobudur ini hasil kerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk mendukung program Bangga Berwisata di Indonesia.

“Ini adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk mencapai jumlah perjalanan wisata Nusantara,” kata Melani Prisccilia Mokonio, Business Development Atourin. Program ini juga merupakan bagian dari kampanye Atourin Ayo ke Desa untuk mengajak masyarakat menjelajahi desa wisata unggulan di seluruh Indonesia, termasuk di Borobudur.

Pilihan Editor: Borobudur Trail of Civilization, Cara Tak Biasa Wisata di Candi Borobudur

Leave a comment