Tanggapan China Usai William Lai yang Dianggapnya sebagai Ancaman Menang dalam Pilpres Taiwan

Sebelum Pilpres Taiwan digelar, China memperingatkan bahwa William Lai adalah ancaman bagi perdamaian. Apa yang dikatakan setelah Lai menang?

Tanggapan China Usai William Lai yang Dianggapnya sebagai Ancaman Menang dalam Pilpres Taiwan

BEIJING, KOMPAS.com - China mengeluarkan pernyataan setelah William Lai atau Lai Ching-te menang dalam Pilpres Taiwan 2024.

Sebelumnya, China telah mengecap Lai sebagai ancaman bagi perdamaian.

Lai memenangkan masa jabatan ketiga berturut-turut yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk Partai Progresif Demokratik (DPP) setelah ia menempatkan dirinya sebagai pembela cara hidup demokratis di Taiwan.

Baca juga: Pilpres Taiwan 2024: William Lai Menang, Partai KMT Akui Kalah

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah Lai keluar sebagai pemenang Pilpres Taiwan, Juru bicara Kantor Urusan Taiwan di Beijing, Chen Binhua, pada Sabtu (13/1/2024) menegaskan bahwa upaya penyatuan kembali atau reunifikasi dengan Taiwan tetap tidak akan terelakan.

"Pemungutan suara tersebut tidak akan menghalangi tren reunifikasi China yang tak terelakkan," ucap Chen sebagaimana dilaporkan Kantor berita pemerintah China, Xinhua.

Hasil pemungutan suara, kata dia, menunjukkan bahwa DPP tidak dapat mewakili opini publik arus utama di pulau itu.

Chen juga mengatakan bahwa pemungutan suara tersebut tidak akan mengubah lanskap dasar dan tren perkembangan hubungan lintas Selat.

"Sikap China untuk mewujudkan reunifikasi nasional tetap konsisten, dan tekad kami sekuat batu karang," katanya, sebagaimana dikutip dari AFP.

Dia pun menambahkan bahwa Taiwan adalah Taiwan-nya China.

"China dengan tegas menentang kegiatan separatis yang bertujuan untuk 'kemerdekaan Taiwan' dan juga campur tangan asing," jelas Chen.

Baca juga: Pilpres Taiwan: Jangan Menambah Hot Spot Baru

Pemilu Taiwan bagaimanapun diawasi dengan ketat oleh China dan Amerika Serikat (AS), mitra militer utama Taiwan, karena kedua negara ini saling berebut pengaruh di wilayah yang sangat penting ini.

Dalam pidato Tahun Baru, Presiden Cina Xi Jinping mengatakan bahwa "penyatuan" Taiwan dengan China "tidak dapat dihindari".

Dan menjelang pemungutan suara, Beijing memperingatkan bahwa Lai adalah "bahaya besar" yang akan mengancam perdamaian dengan mengikuti "jalan jahat" kemerdekaan.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow