Takut Dimakan saat Imlek karena Disangka Terbuat dari Kepiting, Ternyata ini Bahan Utama dari Crab Stick

Sering dikira terbuat dari kepiting yang dilaran dimakan saat Imlek, ternyata ini bahan utama membuat crab stick.

SajianSedap.com - Setiap sajian saat Imlek kerap mendapat perhatian.

Karena ada beberapa bahan makanan yang boleh disantap maupun dilarang.

Ada beragam alasan kenapa ada makanan yang dilarang dinikmati saat Imlek.

Mulai dari membawa kesialan sampai rezeki yang sulit datang ke dalam rumah.

Salah satu makanan yang dihindari adalah kepiting.

Bukan karena dari rasanya atau cara memotong kulitnya, kepiting dilarang karena hubungan dengan cara berjalan hewan tersebut.

Semua pasti tahu kalau hewan ini berjalan ke samping dan tidak maju.

Hal ini dianggap akan berdampak tidak memberikan kemajuan dan kesuksesan dalam hidup untuk siapa yang mengonsumsi saat perayaan Imlek.  

Tentu setiap olahan Imlek dari kepiting harus dihindari.

Tapi ada juga bahan makanan yang dianggap dari kepiting padahal aslinya tak ada sentuhan kepiting sama sekali.

Crab stick jadi contohnya.

Baca Juga: 4 Perbedaan Kepiting dan Rajungan yang Harus Pencinta Seafood Ketahui, Padahal Ada yang Kelihatan Langsung dari Mata, Lo!  

Asal Usul dan Proses Pembuatan Crab Stick

Olahan seafood satu ini juga kerap dijadikan campuran dalam steam boot, hidangan Jepang yang biasanya dimasak dalam panci di atas api.

Membahas mengenai crab stick, tahukah sase lovers jika crab stick atau stik kepiting ini ternyata tidak berasal dari kepiting.

Sebagian besar orang pasti mengira jika crab stick mengandung daging kepiting asli.

Namun faktanya, crab stick ternyata tidak mengandung daging kepiting asli.

Crab stick merupakan salah satu jenis Surimi.

Secara harfiah, Surimi memiliki arti daging yang dilumatkan.

Daging yang dimaksud tentu saja daging ikan.

Olahan daging ikan ini kemudian menjadi berbagai jenis makanan jadi seperti crab stick, fish ball, tofu fish dan beberapa jenis makanan laut olahan lain.  

Dikutip dari Good Food, industri Surimi mengambil ikan segar tanpa lemak atau produk sampingan ikan tanpa lemak dan mengubahnya menjadi produk berbentuk tabung seperti makanan laut dengan umur simpan yang lama, salah staunya crab stick.

Mereka berisi ikan yang telah dikupas dan dicuci untuk menghilangkan bau.

Teksturnya kemudian diperbaiki dengan pati, putih telur, minyak sayur, lem daging, dan humektan.

Baca Juga: Kenalan Sama Andaliman, Bumbu Istimewa dalam Hidangan Kepiting Andaliman di Gala Dinner KTT Ke-43 ASEAN  

Garam, gula, MSG dan perasa lainnya ditambahkan untuk memberi rasa surimi.

Surimi dibentuk dan dilapisi pewarna makanan agar terlihat seperti berasal dari udang-udangan.

Surimi sebagian besar dibuat di Asia di mana ia dimakan sebagai hidangan tersendiri atau ditawarkan sebagai pengganti yang asli.

Sementara itu, dikutip dari the Daily Meal, ikan olahan industri yang disebut surimi, menurut Los Angeles Times menggunakan beberapa ikan di sana seperti bandeng, Hering yang murah dan berlimpah, seperti pollack, atau kombinasi dari berbagai spesiesnya.

Kemudian diolah menjadi surimi.

Meski tidak mengandung daging kepiting, tentu crab stick masih bisa dikonsumsi.

Sebagaimana aturan yang berlaku, bebeberapa produk kemasan memang diperbolehkan menggunakan bahan campuran.  

Bahkan biasanya, meski sebuah produk menyebut bahan tertentu sebagai nama produk minuman, contohnya jus buah jeruk.

Namun jus buah jeruk ini biasanya hanya mengandung beberapa persen dari isi keseluruhan kemasan.

 Baca Juga: Jangan Pernah Ragu Menghadirkan Resep Bola Tahu Kepiting Goreng Enak Ini Untuk Camilan Saat Weekend

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow