Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Buah ceri berusia 250 tahun ditemukan di situs bersejarah George Washington di Virginia, Amerika Serikat.

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

KOMPAS.com - Para arkeolog menemukan buah ceri yang berusia 250 tahun di situs bersejarah George Washington di Virginia, Amerika Serikat.

Buah ceri itu masih utuh dan terawetkan dengan baik di dalam wadah berupa botol kaca yang dikubur di dalam tanah.

Arkeolog utama Mount Vernon Jason Boroughs mengatakan, botol kaca tersebut ditemukan dalam proyek penggalian sebagian dari revitalisasi besar-besaran rumah presiden pertama Amerika Serikat yang lokasinya dikenal dengan nama Mount Vernon.

“Ada buah ceri utuh yang dapat dikenali,” kata dia, dilansir dari Live Science.

Boroughs mengatakan, bau buah ceri tersebut seperti bunga sakura.

Diperkirakan, botol-botol kaca berisi buah ceri utuh itu berasal dari tahun 1740 hingga 1750-an.

Untuk membantu mengawetkan botol kaca yang berusia 250 tahun itu, para peneliti memindahkan seluruh isinya, termasuk buah ceri, biji, batang, dan residu lengket ke dalam bejana yang lebih kecil untuk dianalisis.

Baca juga: Arkeolog Temukan Situs Pertapaan Kuno Berusia 1.300 Tahun di Inggris

Temuan ceri berusia ratusan tahun

Tak hanya botol-botol kaca yang masih tersegel, peneliti juga menemukan bahan organik di dalamnya yang memberikan wawasan dan perspektif berharga mengenai kehidupan abad ke-18 di Mount Vernon.

“Botol-botol ini memiliki potensi untuk memperkaya narasi sejarah, dan kami sangat senang jika isinya dianalisis sehingga kami dapat berbagi penemuan ini dengan rekan peneliti dan masyarakat pengunjung," kata Boroughs, dikutip dari The Guardian.

Selain botol-botol kaca tersegel, peneliti juga menemukan bahan-bahan organik lainnya, seperti buah ceri di dalamnya dan juga cairan yang berwarna kuning keemasan.

Air tersebut diduga berasal dari cairan bawah tanah yang masuk ke dalam botol saat wadah tersebut gabusnya membusuk selama bertahun-tahun.

Tim arkeolog tercengang ketika menemukan botol-botol besar itu dan menyadari bahwa isinya adalah buah ceri yang masih utuh dengan aroma khas bunga sakura.

Diduga, botol-botol itu diimpor dari Inggris selama era kolonial.

Sedangkan buah ceri, kemungkinan dipetik oleh orang-orang yang diperbudak di perkebunan tersebut.

Baca juga: Arkeolog Temukan Lukisan Kuno di Pompeii yang Terkubur Hampir 2.000 Tahun

Ceri diduga untuk memasak atau membuat kue

Para peneliti menduga, ceri-ceri di dalam botol kaca itu dipanen sebelum Perang Revolusi.

Ceri-ceri tersebut sengaja disimpan untuk difermentasi dengan cara dikubur untuk dikonsumsi beberapa tahun ke depan.

Selama masa kolonial, terdapat minuman yang disebut cherry bounce yang dibuat dari brendi, rempah-rempah, gula, dan jus ceri.

Namun, minuman itu biasanya disimpan di dalam wadah yang lebih besar sehingga para arkeolog menyimpulkan bahwa kemungkinan besar buah-buahan yang baru ditemukan ini diawetkan dan digunakan untuk keperluan lain, seperti untuk memasak atau membuat kue.

"Ada catatan dari abad ke-18 tentang cara-cara yang tepat untuk mengawetkan buah dan sayuran,” kata Boroughs.

“Salah satu yang paling umum, terutama untuk buah beri, adalah mengeringkannya sebisa mungkin, memasukkannya ke dalam botol kering, menyumbatnya, lalu menguburnya," tandas dia.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow