Tak Kapok,Drone Ukraina Kembali Hancurkan Fasilitas Energi Rusia

-- Ukraina belum menyerah, meski terus dibombardir oleh Rusia dengan senjata-senjata berat, negara itu terus melawan. Bahkan pada Jumat (19/4/2024) hingga Sabtu (20/4/2024) dini hari pasukan Volodymyr Zelensky melakukan serangan berskala besar. Serangan yang dilakukan Ukraina menggunakan puluhan drone yang menyasar target di wilayah Rusia perbatasan. Baca juga: PM Hongaria Ungkap Barat Telah Bersiap Turunkan Tentaranya ke Ukraina...

Tak Kapok,Drone Ukraina Kembali Hancurkan Fasilitas Energi Rusia

TRIBUNNEWS.COM -- Ukraina belum menyerah, meski terus dibombardir oleh Rusia dengan senjata-senjata berat, negara itu terus melawan.

Bahkan pada Jumat (19/4/2024) hingga Sabtu (20/4/2024) dini hari pasukan Volodymyr Zelensky melakukan serangan berskala besar.

Serangan yang dilakukan Ukraina menggunakan puluhan drone yang menyasar target di wilayah Rusia perbatasan.

Baca juga: PM Hongaria Ungkap Barat Telah Bersiap Turunkan Tentaranya ke Ukraina

Penyerangan ini dilakukan sebagai operasi gabungan Dinas Keamanan Ukraina, Direktorat Intelijen Utama Kementerian Pertahanan Ukraina, dan Pasukan Operasi Khusus.

Drone-drone tersebut menyasar delapan kota yaitu Belgorod, Bryansk, Kursk, Tula, Smolensk, Ryazan, Kaluga, dan bahkan Moskow.

“Kementerian perang Rusia mengeluh bahwa malam ini, puluhan drone Ukraina mengunjungi delapan wilayah. Setidaknya tiga gardu listrik dan penyimpanan bahan bakar pangkalan dihantam dan kebakaran terjadi," kata salah satu sumber dikuti Ukrinform.

Menurut beberapa sumber, operasi gabungan yang dijalankan oleh Dinas Keamanan, intelijen pertahanan, dan SOF menargetkan infrastruktur energi yang menggerakkan fasilitas industri militer Rusia.

Serangan tersebut menyebabkan terputusnya pasokan listrik dan air di beberapa daerah.

“Drone SBU sekali lagi membuktikan keefektifannya dan menunjukkan hasilnya – mereka berhasil menyerang infrastruktur yang menjamin kelancaran operasi fasilitas militer di wilayah Rusia,” kata sumber tersebut.

Seperti diberitakan Ukrinform sebelumnya, pada Sabtu dini hari, 20 April, kebakaran terjadi di fasilitas kompleks bahan bakar dan energi Rusia di wilayah Smolensk menyusul serangan pesawat tak berawak.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan drone jenis pesawat menyerang delapan wilayah Rusia. Menurut militer Rusia, pertahanan udara mereka diduga menjatuhkan atau mencegat 50 UAV.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-786, Trump Tiba-tiba Sebut Kelangsungan Hidup Ukraina Penting Bagi AS

Seminggu sebelumnya, rudal balistik yang ditembakkan itu mengincar fasilitas infrastruktur yang dikelola oleh pasukan Vladimir Putin.

Akan tetapi rudal itu hancur di tengah jalan setelah dibentengi oleh rudal pertahanan Rusia.

Puing-puing rudal Storm Shadow kiriman Inggris itu jatuh di wilayah Dnieper merusak sejumlah rumah dan melukai sebanyak 12 orang.

Pusat Slavyansk diserang oleh roket di pagi hari. Menurut pihak berwenang, dua bangunan bertingkat tinggi rusak. Rekaman publik menunjukkan kawah besar di halaman dan banyak bangunan rusak.

Sore itu, Poltava kedatangan roket berdaya ledak besar. Wilayah selatan Ukraina yang direbut oleh Rusia hari ini diserang oleh rudal udara. Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan jatuhnya dua rudal serupa di Berdyansk, di mana asap terlihat membubung di lokasi pendaratan.

Kemudian Federasi Rusia mengumumkan dua serangan besar-besaran Storm Shadow di Krimea. Dinyatakan bahwa semua sasaran udara ditembak jatuh saat mendekati semenanjung dan terdapat “provokasi dengan peluncuran ke arah Jembatan Krimea.”

Media Ukraina, mengutip sumber, melaporkan bahwa sebuah pos komando di Krimea, tempat para perwira tinggi Rusia berada, terkena serangan rudal.

Media Barat kembali menyoroti topik “permintaan” Amerika kepada Ukraina untuk berhenti mengebom kilang minyak Rusia.

Pasalnya, sasaran yang menjadi target diduga keras adalah infrastruktur penyimpanan bahan bakar minyak (BBM) atau kilang minyak Rusia.

Namun dilaporkan oleh Washinton Post presiden Zelensky menolak rekomendasi ini.

Permintaan tersebut, kata sumber tersebut, membuat marah Zelensky dan para pembantunya, yang memandang serangkaian serangan pesawat tak berawak Kiev terhadap fasilitas energi Rusia “sebagai titik terang yang langka” dalam perang dengan Rusia.

Ukraina menolak karena tidak mengetahui apakah hal tersebut mencerminkan posisi konsensus pemerintahan Biden. Namun pada minggu-minggu berikutnya, Washington memperkuat peringatan tersebut dalam berbagai percakapan dengan Kiev.

Dan kenyataannya Ukraina justru melipatgandakan upayanya dan melancarkan serangkaian serangan lebih lanjut. Insiden tersebut “memperburuk ketegangan dalam hubungan yang sudah tegang” setelah bantuan AS ke Ukraina terhenti di Kongres.

Para pejabat AS mengatakan secara anonim bahwa serangan terhadap kilang-kilang Rusia tidak hanya dapat meningkatkan harga dan inflasi, hal yang tidak diinginkan Biden pada tahun pemilu. Namun kenaikan harga energi juga “berisiko melemahkan dukungan Eropa terhadap bantuan kepada Ukraina.”

Strana melaporkan pemeritahan Zelensky beralasan bahwa serangan hanya menonaktifkan peralatan sebentar, tetapi tidak menghancurkan seluruh kilang.

Sementara Federasi Rusia terus menggempur wilayah Ukraina dan menimbulkan kerusakan yang jauh lebih signifikan pada sektor energi Ukraina.

Karenanya, Menteri Luar Negeri Kuleba menegaskan bahwa Kiev bermaksud untuk terus mengabaikan rekomendasi Washington. Penyebabnya adalah kurangnya bantuan AS ke Ukraina.

“Saya tidak percaya, dan saya pikir tidak ada seorang pun di Ukraina yang akan percaya, bahwa Angkatan Darat AS yang besar tidak memiliki setidaknya satu baterai Patriot, yang dapat menyelamatkan infrastruktur bernilai miliaran dolar di Ukraina dan nyawa warga Ukraina yang tak ternilai harganya," ujar Kuleba.

Kuleba menegaskan bahwa infrastruktur Ukraina sudah sangat rapuh akibat serangan Rusia dan membutuhkan sistem pertahanan yang mumpuni.

Salah satu sistem yang terbukti bisa membendung rudal-rudal Rusia adalah peluncur Patriot.

"Saya ulangi pertanyaan saya: apakah Anda percaya bahwa Amerika tidak dapat memberikan satu baterai pun sekarang? Jika mitra kami mengatakan Kami akan memberi Anda tujuh baterai Patriot besok, tetapi kami memiliki permintaan untuk Anda: Anda tidak perlu melakukan ini dan itu,” ucapnya dikutip dari Strana.

Sementara itu, Ukraina bersiap untuk lebih aktif menyerang peralatan Rusia di garis depan.

“Menurut data awal, pasukan Ukraina menembakkan dua rudal Storm Shadow ke Lugansk,” kata perwira petugas penegak hukum di Republik Rakyat Lugansk (LPR).

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow