Ahli ITB Beberkan Efek Positif Motor Biasa Isi Bensin Pertalite Ganti Pertamax

Ahli ITB Tri Yuswidjajanto ungkap efek positif motor yang biasa isi bensin Pertalite ganti ke Pertamax.

Ahli ITB Beberkan Efek Positif Motor Biasa Isi Bensin Pertalite Ganti Pertamax

MOTOR Plus-online.com - Pembelian bensin Pertalite akan dibatasi pemerintah dalam waktu dekat.

Tujuannya agar alokasi subsidi pemerintah lebih tepat sasaran, dan tidak dinikmati orang mampu.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan, keputusan tersebut akan disahkan melalui revisi Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014.

"Supaya alokasi BBM tepat sasaran, kan harus tepat sasaran. Kalau tidak, rugi pemerintah, yang menikmati orang yang enggak tepat," kata dia, dikutip dari Kontan.id, Jumat (15/8/2024).

Artinya pembelian Pertalite nantinya tidak bisa dilakukan sembarangan.

Namun, Arifin tidak menjelaskan secara detail jenis kendaraan yang tetap diperbolehkan memakai Pertalite.

Ia memastikan aturan yang baru terkait pembatasan ini akan segera terbit tahun ini.

Yang jarang diketahui pengendara, motor biasa isi bensin Pertalite ganti Pertamax punya efek negatif.

Baca Juga: Pertalite Akan Segera Dibatasi Ketahui Motor Baru Banyak yang Tidak Cocok Minum Pertalite

Hal tersebut dijelaskan Ahli ITB Dr. Ing. Ir. Tri Yuswidjajanto Zaenuri.

Dosen Teknik Mesin dan juga peneliti Lapi ITB itu mengatakan, motor ganti bensin Pertalite ke Pertamax bisa menurunkan emisi dan lebih irit BBM.

"Migrasi dari RON 90 ke 92 tidak akan terjadi apa-apa," kata Tri Yuswidjajanto saat dihubungi MOTOR Plus-online beberapa waktu lalu (12/7/2022).

"Mungkin malah akan lebih hemat BBM & rendah emisi, dan tidak perlu melakukan apapun alias isi saja," sambung Yus, sapaan akrabnya.

Hal ini hanya berlaku untuk motor yang diproduksi 2013 ke atas.

"Sebenarnya secara regulasi emisi untuk motor yang sudah Euro3 sejak 2013, tidak ada yang cocok pakai Pertalite karena syarat RON minimum adalah 91," lanjutnya.

"Akan tetapi pada kenyataannya pabrikan pasti mengejar penjualan, padahal pengguna pasti sukanya pakai BBM yang murah (waktu itu Premium)," tambah dia.

"Jadi di satu sisi mereka ingin bisa jualan dengan lulus uji tipe yang di dalamnya ada uji emisi, dan juga ingin laku jualan mengikuti keinginan konsumen yg bisa pakai RON 88 alias Premium," sambung Yus.

Baca Juga: 2 Alasan Bensin Pertalite Bisa Dihapus Tidak Dijual Lagi di SPBU Pertamina 

"Karena sejak tahun 2013 semua motor menjadi EFI, maka timing ignition diset agar bisa menerima bensin RON 88 hingga di atas 91," tambahnya.

Yus menjelaskan, semua motor yang diproduksi dari 2013 tidak ada yang memiliki kompresi rendah.

Jika brother punya motor kompresi rendah dan mau diisi Pertamax, timing ignition atau timing pengapian harus dimajukan.

"Untuk yang masih pakai platina ya tinggal stel platina agar sesuai timing ignition untuk Pertamax," sambung lagi Yus.

"Kalau timing igniton tidak diubah ya akselerasi jadi berat, BBM jadi boros, emisi tinggi, dan asap pedih di mata," pungkasnya.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow