Tahan Malu,Vincent Buka-bukaan Motif hingga Status Legolas Cs Usai Dipanggil Polisi,Ngemis Maaf

- Presenter Vincent Rompies akhirnya muncul ke publik setelah kasus bullying dilakukan anaknya, Farrel Legola Cs. Terkenal enggan diwawancara karena mengangggap keluarga privasi, Vincent kini terpaksa mengklarifikasi kasus yang menerpa anaknya. Dengan wajah menahan malu dan kecewa, Vincent ngemis maaf ke pelapor yang mengaku sudah menjadi korban bullying. Dalam pengakuannya, Vincent Rompies disinggung soal motif anaknya (L) yang...

Tahan Malu,Vincent Buka-bukaan Motif hingga Status Legolas Cs Usai Dipanggil Polisi,Ngemis Maaf

SRIPOKU.COM - Presenter Vincent Rompies akhirnya muncul ke publik setelah kasus bullying dilakukan anaknya, Farrel Legola Cs.

Terkenal enggan diwawancara karena mengangggap keluarga privasi, Vincent kini terpaksa mengklarifikasi kasus yang menerpa anaknya.

Dengan wajah menahan malu dan kecewa, Vincent ngemis maaf ke pelapor yang mengaku sudah menjadi korban bullying.

Dalam pengakuannya, Vincent Rompies disinggung soal motif anaknya (L) yang terlibat kasus bullying di SMA Binus Serpong, Tangerang Selatan.

Datang ke Polres Tangerang Selatan, Vincent turut diperiksa pada Kamis (22/2/2024) atas perundungan yang dilakukan sang putra.

Soal motif, rekan kerja Desta ini memberikan jawaban singkat.

Alih-alih menjawab, Vincent memilih untuk menghormati proses hukum yang sedang berjalan.

Sehingga terkait hasil pemeriksaan, Vincent minta publik menunggu keterangan dari polisi langsung.

Baca juga: Nasib Anak Vincent Rompies Resmi Dikeluarkan Sekolah, Binus School Serpong Kecam Kelakuan Legolas Cs

"Nanti kita lihat aja deh dari hasilnya seperti apa," jelasnya, dikutip dari YouTube Intens Investigasi.

"Sekali lagi kami menghargai proses yang diambil dari Kapolres," lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama, presenter 43 tahun ini turut mengapresiasi kinerja kepolisian yang kooperatif.

Hingga proses pemeriksaannya berjalan dengan lancar.

"Sangat kooperatif, kinerjanya saya sangat apresiasi di Polres Tangsel ini," ucapnya.

"Dari jam 11, saya nggak inget berapa pertanyaanya, tapi yang penting lancar semua sudah berjalan," lanjutnya.

Vincent juga menyebut putranya hingga kini masih berstatus sebagai saksi atas kasus bullying tersebut.

Namun untuk ke depannya prosesnya akan seperti apa, dirinya belum mengetahui lebih lanjut.

"Masih saksi (status anak), itu kita belum tahu masih proses juga," ucap Vincent.

Di akhir, suami Irfita Karina Karamoy ini berharap masalah bisa segera selesai.

Pun pihaknya bisa membuka komunikasi secara damai dengan keluarga korban.

Sehingga masalah bisa diselesaikan secara kekeluargaan saja.

"Saya ingin masalah cepat selesai, ingin membuka pintu komunikasi dengan pelapor, semoga masalah ini bisa diselesaikan secara baik-baik. Yang penting kekeluargaan."

"Semoga bisa menemukan titik terang untuk berdamai dan berdiskusi, dan semua bisa kembali normal," tutupnya.

Vincent Rompies Berempati

Diperiksa oleh kepolisian dari Kamis pukul 11.00 WIB sampai malam, Vincent mengaku ikut berempati atas kasus perundungan di sekolah Bina Nusantara (Binus).

Diketahui putranya, diduga terlibat kasus perundungan dengan teman-teman satu geng.

Akhirnya muncul ke publik, Vincent mengungkapkan rasa empatinya atas kasus tersebut.

"Iya pertama-tama saya sangat berempati atas peristiwa yang terjadi saat ini," kata Vincent.

Anak Vincent CS Dikeluarkan dari Sekolah

Di sisi lain, muncul kabar seluruh pelaku perundungan telah dikeluarkan oleh pihak sekolah.

Menanggapi berita yang beredar, Hubungan Masyarakat Binus School Education Haris Suhendra akhirnya memberikan reaksi.

Pihaknya bekomitmen untuk mendukung transparansi dalam insiden tersebut.

"Kami mengecam segala bentuk kekerasan baik di dalam maupun luar sekolah, yang bertentangan dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi di lingkungan sekolah," kata dia dalam keterangan resmi yang diterima Tribunnews.com, Rabu (21/2/2024).

Pihaknya mengungkapkan insiden kekerasan yang dialami oleh siswa Binus School Serpong yang dilakukan oleh sejumlah siswa lainnya, terjadi di luar lingkungan sekolah dan di luar jam sekolah.

"Setelah mengetahui insiden tersebut, pihak sekolah melakukan investigasi secara intensif. Seluruh siswa yang terbukti melakukan tindakan kekerasan sudah tidak menjadi bagian dari komunitas Binus School," tegas Haris.

Sementara, sejumlah siswa lain yang turut menyaksikan kejadian tersebut tanpa melakukan tindakan pencegahan maupun pertolongan juga telah mendapatkan sanksi disiplin keras.

"Mengingat insiden ini telah berada di ranah hukum, kami berkomitmen untuk kooperatif membantu segala proses investigasi dari pihak berwajib," jelas dia.

8 Terduga Pelaku Diperiksa

Polisi memeriksa delapan siswa Binus School Serpong, Tangerang Selatan terkait kasus perundungan atau bullying untuk syarat masuk geng sekolah di Polres Tangerang Selatan pada Kamis (22/2/2024).

Delapan orang yang diperiksa ini termasuk anak artis Vincent Rompies yang diduga terlibat dalam aksi bullying tersebut.

"Tim penyidik dari unit PPA polres tangsel, telah memeriksa kurang lebih 8 orang saksi didampingi oleh orang tua, PH (penasehat hukum), ada perwakilan dari Bapas dan perwakilan dari pekerja sosial Dinsos," kata Kasi Humas Polres Tangerang Selatan Iptu Wendi kepada wartawan, Kamis malam.

Meski begitu, Wendi belum mau bicara lebih detil terkait perkembangan kasus termasuk apakah sudah mengarah pada penetapan status tersangka kepada para pelaku.

"Sampai dengan saat ini proses masih berjalan, masih didalami, semua keterangan yang diberikan. Nanti untuk update hasil dari penyelidikan akan disampaikan," ucapnya.

Diketahui untuk menyekolahkan anak-anaknya di Binus School Serpong, orangtua pelaku bullying harus mengeluarkan dana yang tak sedikit.

Berdasarkan informasi yang beredar, Binus School Serpong untuk SMA tahun 2015-2016 mematok rincian biaya sekolah sebagai berikut:

Uang pangkal: Rp105 juta

SPP: Rp8,7 juta

Biaya seragam dan buku: Rp4 juta - Rp5 juta

Sementara itu pihak Binus School sudah memberikan pernyataan resmi terkait kasus bully yang terjadi.

"Kami menghargai adanya simpati publik yang begitu tinggi pada insiden kekerasan terhadap siswa BINUS SCHOOL Serpong.

Kejadian ini sangat berat bagi korban dan orang tua korban, dan tentunya juga membawa keprihatinan yang mendalam dari seluruh komunitas sekolah.

Doa dan dukungan kami tertuju untuk korban dan keluarga.

BINUS SCHOOL menerapkan Zero Tolerance Policy terhadap tindakan kekerasan baik secara fisik, psikis maupun emosional.

Kami mengecam segala bentuk kekerasan baik di dalam maupun luar sekolah, yang bertentangan dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi di lingkungan sekolah.

Menghadapi insiden ini, kami selaku pihak sekolah memprioritaskan perhatian dan upaya kami untuk mendukung pemulihan korban secara fisik, psikis maupun emosional, serta seluruh murid sekolah yang ikut terdampak.

Sebagai bagian dari komitmen kami untuk mendukung transparansi dalam insiden ini, izinkan kami menyampaikan fakta-fakta utama terkait insiden tersebut, sebagai berikut:

1. Insiden kekerasan yang dialami oleh siswa kami dilakukan oleh sejumlah siswa lainnya, yang terjadi di luar lingkungan sekolah dan di luar jam sekolah.

2. Setelah mengetahui insiden tersebut, pihak sekolah melakukan investigasi secara intensif. Seluruh siswa yang terbukti melakukan tindakan kekerasan sudah tidak menjadi bagian dari komunitas BINUS SCHOOL. Sejumlah siswa lain yang turut menyaksikan kejadian tersebut tanpa melakukan tindakan pencegahan maupun pertolongan juga telah mendapatkan sanksi disiplin keras.

3. Mengingat insiden ini telah berada di ranah hukum, kami berkomitmen untuk kooperatif membantu segala proses investigasi dari pihak berwajib.

4. Menyadari bahwa insiden ini melibatkan anak-anak di bawah umur, kami memohon pengertian dari seluruh publik terhadap posisi sekolah untuk tidak dapat membagikan detail terkait privasi baik korban maupun semua yang terlibat dalam insiden ini.

Sekali lagi kami menekankan bahwa tidak ada alasan yang membenarkan segala bentuk kekerasan. Fokus utama sekolah saat ini adalah untuk memberikan dukungan dan pendampingan yang dibutuhkan oleh korban dan

keluarga.

Sebagai Home for Learning, kami berkomitmen untuk terus menjaga lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi seluruh murid kami sehingga dapat tumbuh bersama menjadi individu yang lebih baik."

Korban Baru

Seorang selebgram sekaligus mantan atlet voli mengungkap fakta sang adik pernah jadi korban bully anak Vincent Rompies.

Setelah kasus bully di Binus School Serpong mencuat, kini muncul korban baru yang dilakukan anak Vincent Rompies.

Hal ini diungkap oleh selebgram sekaligus mantan atlet voli Putry Poyz.

Awalnya Putry Poyz berusaha mencari informasi soal kasus bullying yang viral.

Mantan atlet voli terkejut lantaran ternyata sang adik sempat terlibat pertengkaran dengan LR anak Vincent Rompies.

Bahkan putra sulung Vincent Rompies disebut sempat melakukan tindak kekerasan kepada adik Putry.

"Jumat kmrin jga pas aku lgi jln tiba2 dicekek sama anaknya Vincent itu trs ditanya ‘anak serpong apa ank karya’ aku jwb ‘bkn anak siapa2’ trs aku mau ditonjok sma dia aku blg aja ‘klo mau nonjok gw lepas baju lu kita ribut ditmpt kosong don’t use school uniform’ trs lgsung dipisahin sma tmnnya dia," ungkap adik Putry dalam isi chat yang diunggah, Selasa, (202/2/2024).

Namun, ia bersyukur lantaran sang adik berani melawan.

Putry Poyz pun meluapkan amarahnya dan tidak terima jika adiknya nyaris jadi korban pembullyan.

Ia bahkan sampai menyebut nama Vincent dan akun Instagram L ke media sosial pribadinya.

"Btw anaknya pak Vincent yg pelawak itu nama instagramnya siapa deh?

Enak ajaaa luuuu mau nonjok adek gue!!!!! sok sokan masih bocil duit dari org tua aja suka pada belagu amat sih.

Gue cari duit buat keluarga dna sekolahin adek gue, bukan buat lu pada jadiin bahan lelucon ya. Ga bisa di tag si pak Vincentnya. Padahal biar tau!" tegas Putry.

Putry Poyz bahkan sesumbar akan menantang geng anak Vincent jika kembali berani mencekek adiknya.

"jangan lgi kau ya berani-berani cekek adek gue!

Gue ajakin tmn tmn gue yg atlt volly juga bales smash tau rasa. Hmm," ungkapnya.

Lebih lanjut, Putry bersyukur sempat mengajarkan sang adik untuk melawan jika tidak bersalah.

Ia menduga kemungkinan masih banyak lagi korban perundungan oleh geng di sekolah tersebut.

"Adik gue bukan korban yg masuk ke rumah sakit atau sampe parah banget, tapi pernah kayak di ajakin berantem jatohnya ya sebelum seviral yg di video itu.

Ini pun gatau juga uda banyak juga kali ya anak anak yg pernah ngalamin gtu juga dari geng itu tapi ga berani lawan.

Untungnya adik gue uda gue ajarin , kalo ga salah mau siapapun itu ya ga usah takut," tulis Putry.

Putry mengaku bahkan rela pasang badan jika adiknya harus menjadi korban perundungan juga.

Menurutnya, para pelaku bullying ini bak tidak belajar dari kasus-kasus sebelumnya yang heboh diberitakan.

Ya meskipun dalam hati gue , kalo kenapa kenapa siap siap aja ini mah kakaknya yg tanggung jawab.

Kenapa sih ga ambil pelajaran dari kasusnya yg anaknya di kerja pajak itu , kok ya malah di jadiin cita cita pengen ikutin jejaknya nindas org lain sih.

Gue dulu pernah jga di bully kurus , cungkring , sebutin nama bapak mulu lah .

Thats it . Lebih ke mulut aja sih dulu bully nya.

Kok anak sekarang lebih ke fisik ya bullynya.” terangnya.

Artikel diolah dari Tribunnews

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow