hidup tanpa smartphone

Teknologi yang dikembangkan dengan fokus pada kebutuhan pelanggan akan memberikan dampak yang jauh lebih besar daripada sekadar efisiensi internal.

Benarkah hidup tanpa smartphone adalah Utopia? Simak catatan singkat ini untuk membuka pikiran kita.

Kalo ditanyakan kepada kaum Gen X yang kelahiran tahun 1965-1979 kayak saya ini.. jawabannya: Pasti Bisa!

Apakah kamu siap untuk kembali ke zaman baper manual? Mari kita bahas seberapa baper-nya hidup tanpa gadget canggih ini!

Merasa kewalahan dengan informasi? Digital detox adalah solusinya! Pelajari cara mengurangi ketergantungan pada gadget dan meningkatkan produktivitas.

Kompasianer, bagaimana cara kamu mengatasinya buat escape dari kebisingan digital?

Bagi saya, smartphone bukan pengantar stress, tapi lebih ke penghilang stress.

Di balik semua kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan smartphone, ada harga yang harus dibayar.

Lepaskan diri dari belenggu smartphone dan temukan kembali keseimbangan hidup.

Kita tidak adiksi terhadap smartphone; kita adiksi terhadap internet. Smartphone—sebenarnya— adalah antitesis dari dumb phone itu sendiri.