Susul Jepang, Inggris Masuk ke Jurang Resesi

Ekonomi Inggris masuk ke jurang resesi, menurut data resmi yang dirilis pada Kamis (15/2/2024).

Susul Jepang, Inggris Masuk ke Jurang Resesi

LONDON, KOMPAS.com - Ekonomi Inggris masuk ke jurang resesi, menurut data resmi yang dirilis pada Kamis (15/2/2024).

Data ekonomi Inggris ini dirilis hanya beberapa bulan menjelang pemilihan umum, sehingga menggagalkan janji Perdana Menteri Rishi Sunak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Dikutip dari CNN, produk domestik bruto (PDB) atau pertumbuhan ekonomi Inggris turun 0,3 persen dalam tiga bulan terakhir tahun 2023, menyusul kontraksi 0,1 persen pada periode Juli hingga September, menurut data Kantor Statistik Nasional (ONS). 

Baca juga: Brexit Sebabkan Ekonomi Inggris Terpangkas 5 Persen

Resesi umumnya didefinisikan sebagai kontraksi dua kuartal berturut-turut.

“Semua sektor utama melemah pada kuartal ini, dengan manufaktur, konstruksi dan perdagangan grosir menjadi penghambat terbesar pertumbuhan, sebagian diimbangi oleh peningkatan hotel dan penyewaan kendaraan dan mesin,” kata direktur statistik ekonomi ONS Liz McKeown.

“Sepanjang tahun 2023 secara keseluruhan, perekonomian secara umum datar," imbuh McKeown.

ONS memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Inggris meningkat sebesar 0,1 persen pada tahun lalu. Ini adalah pertumbuhan terlemah sejak tahun 2009 di tengah krisis keuangan global, jika tahun 2020, yang terkena dampak pandemi, tidak dimasukkan dalam perhitungan.

Baca juga: Ekonomi Global Masih Negatif, Sri Mulyani: Jerman dan Inggris Terancam Resesi

Hal ini menyusul pertumbuhan ekonomi sebesar 4,3 persen pada tahun 2022.

Sementara itu, dilansir CNBC, Menteri Keuangan Inggris Jeremy Hunt mengatakan, inflasi yang tinggi masih menjadi penghalang terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Inggris.  

Pasalnya, hal ini memaksa Bank of England untuk mempertahankan suku bunga tetap kuat dan menghambat pertumbuhan ekonomi Inggris.

“Tetapi ada tanda-tanda perekonomian Inggris mulai membaik," ujar Hunt.

Baca juga: Ekonomi Jepang Masuk Jurang Resesi

Hunt mengatakan, perekonomian Inggris akan menguat dalam beberapa tahun ke depan, kenaikan upah lebih cepat dibandingkan kenaikan harga, suku bunga pembiayaan rumah turun dan angka pengangguran tetap rendah.

Inflasi telah turun drastis di Inggris, namun masih jauh di atas negara-negara lain dan target Bank of England sebesar 2 persen, sehingga menekan keuangan rumah tangga. Pembacaan indeks harga konsumen utama mencapai 4 persen secara tahunan di bulan Januari.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow