SOSOK Malik ABG Usia 20 Idap Kolesterol and Serangan Jantung,Pola Makan Tak Sehat: Air Putih Jarang

- Inilah sosok pemuda bernama Malik yang belakangan ini viral di media sosial karena penyakit yang dideritanya. Di usia yang masih muda, 20 tahun, Malik sudah mengidap kolesterol dan serangan jantung. Malik pun mengaku selama ini menjalani pola makan yang tidak sehat. Sosok Malik terungkap dalam unggahan akun X @recehtapisayang pada Kamis (4/1/2024). Dalam vieo itu, Malik terlihat tengah terduduk bersama ibunya di depan...

SOSOK Malik ABG Usia 20 Idap Kolesterol and Serangan Jantung,Pola Makan Tak Sehat: Air Putih Jarang

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah sosok pemuda bernama Malik yang belakangan ini viral di media sosial karena penyakit yang dideritanya.

Di usia yang masih muda, 20 tahun, Malik sudah mengidap kolesterol dan serangan jantung.

Malik pun mengaku selama ini menjalani pola makan yang tidak sehat.

Sosok Malik terungkap dalam unggahan akun X @recehtapisayang pada Kamis (4/1/2024).

Dalam vieo itu, Malik terlihat tengah terduduk bersama ibunya di depan seorang dokter.

Seorang perekam yang penasaran dengan kondisi Malik kemudian menanyakan penyakit yang dideritanya.

Sembari tersenyum, Malik pun mengaku memiliki kolestrol tinggi dan mengalami serangan jantung.

Baca juga: Makan di Resto Mewah, Pria Ini Mendadak Sakit Jantung, Ternyata Akting, Sudah 20x:Mau Makan Gratis

“Kena penyakit apa aja sekarang?” tanya perekam.

“Penyakit kolesterol, serangan jantung,” jawab Malik.

Penasaran dengan jawaban Malik, sang perekam kemudian menanyakan kebiasaan pemuda berusia 20 tahun itu.

“Itu sukanya sampean apa sehari-hari?," tanya perekam lagi.

“Suka makan bakso, gorengan, mie instan. Nasi jarang, air putih jarang,” papar Malik.

"Sekarang sudah kapok?" tanya sang perekam.

Baca juga: CUMA Gigi Berlubang Jadi Fatal, Rika Astria Divonis Sakit Jantung Rematik, Padahal Usia Masih 25

"Iya nggak lagi," balas Malik.

Pengakuan Malik pun ditanggapi ramai masyarakat.

Beragam pendapat pun dituliskan masyarakat dalam kolom komentar.

Divonis Jantung Rematik di Usia 25 Tahun

Sebelumnya, Nasib pilu menimpa seorang wanita bernama Rika Astria.

Di usianya yang masih 25 tahun, Rika Astria divonis mengalami jantung rematik.

Rika Astria divonis menderita jantung rematik akibat memiiki gigi yang berlubang.

Kisah Rika yang mengalami jantung rematik gara-gara gigi berlubang dibagikan di media sosial.

Usai diunggah, kisahnya langsung viral di media sosial.

Kisah tersebut diunggah sendiri oleh Rika pada Jumat (13/10/2023).

Rika membagikannya melalui akun Instagram @rikaastriii.

"Awal diagnosa katanya gagal jantung setelah melahirkan, berobat 6 bulan tau2 katup lengket dan ada kebocoran dijantung.

Terus skrg didiagnosa jadi jantung rematik.

Apapun diagnosanya doa kan aku bisa berumur panjaaaanggg yaa, anakku masih kecil. Bantu doa temen-temen," tulis Rika dalam unggahannya.

Rika Astria mengatakan, ia divonis menderita sakit jantung usai melahirkan anak pertamanya.

Rika mengatakan, dirinya dan sang buah hati mengalami sakit secara bersaamaan.

Namun, dirinya tidak menaruh curiga. Ia menganggap bahwa itu hanya sakit musiman.

Oleh sebab itu, Rika pun berobat seperti biasanya. 

"Kebetulan saya batuk, pilek, dan meriang waktu itu.

Setelah 2 minggu meriang dan pileknya sembuh, tapi batuknya masih ada dan saya juga mengalami sesak napas (kebetulan memiliki riwayat asma)," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (18/10/2023), dilansir Surya.co.id dari Kompas.com.

"Akhirnya saya memutuskan untuk berobat lagi karna batuknya malah makin parah dan sesaknya jadi mengganggu," sambungnya.

Waktu itu, dokter menyarankannya untuk melakukan rontgen karena batuk yang dialaminya sudah berjalan selama satu bulan dan tak kunjung sembuh.

"Katanya takut ada flek di paru-paru. Tapi, saya kaget setelah hasil rontgen keluar dokter bilang kalau paru-parunya bersih tapi malah jantungnya tidak normal," ungkapnya.

"Kata dokter 'kalau saya lihat ukuran jantungnya membesar sepertinya ada pembengkakan jantung' setelah itu, akhirnya saya dirujuk ke poli jantung," tambahnya.

Rika melanjutkan, awal mula diagnosis jantung rematik tersebut muncul karena adanya pembengkakan jantung.

"Tanda-tanda yang saya rasain dulu, gampang lelah padahal tidak melakukan apa-apa, terus tidak bisa tidur terlentang karena sesak dan harus tidur pakai dua bantal, batuk tak kunjung berhenti, dan badan lemas," ungkap dia.

Saat itu, Rika melakukan echocardiography (pemeriksaan struktural jantung) pertama dan dokter mengatakan bahwa katup jantungnya lengket dan ada kebocoran juga di jantungnya.

"Lanjut echocardiography kedua bulan September kemarin.

Dokter bilang katupku rusak dan didiagnosis jantung rematik," kata Rika.

"Saya sempat nanya penyebabnya apa, dan dokter bilang ini bisa jadi dari demam rematik, sakit tenggorokan, dan gigi berlubang," imbuhnya.

Selain itu, ia juga merasakan gejala sakit gigi hingga kuping berdengung.

"Akhirnya dari gejala yang saya rasakan dokter bilang, sepertinya ini dari gigi berlubang.

Ada bakteri yang masuk dari lubang giginya terus nempel di jantung," terangnya.

Saat ini, ia mengaku masih rutin minum obat dan sudah berjalan lebih dari 8 bulan.

Sementara itu, dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di RS UNS Habibie Arifianto mengatakan, penyakit jantung rematik (PJR) merupakan salah satu penyakit jantung yang mengakibatkan gangguan fungsional katup jantung.

Biasanya katup yang terserang akan mengalami pengapuran dan pengerasan sehingga akan sulit untuk bisa terbuka atau menutup dengan normal.

"PJR sendiri diakibatkan oleh infeksi Streptococcus beta hemoliticus yang biasanya mengakibatkan radang tenggorokan dan mengakibatkan demam rematik akut dan berujung pada kerusakan katup jantung," katanya terpisah. 

Habibie menyampaikan, PJR biasanya endemis di negara berkembang termasuk Indonesia.

Ini karena rendahnya higiene sanitasi dan tingkat kesehatan rongga mulut yang buruk.

Soal gigi berlubang menurutnya merupakan salah satu faktor risiko dari demam rematik.

"Ini karena karies atau lubang gigi merupakan area yang menguntungkan untuk kuman bisa berkembang biak, sehingga meningkatkan risiko infeksi streptococcus," jelas dia.

(Surya.co.id/ Putra Dewangga Candra Seta )

Diolah dari artikel tayang di Surya.co.id

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow