Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Serangan Israel ke Iran sengaja dibatasi cakupannya. Hal ini untuk memberikan peringatan mengenai kemampuan Israel dalam menyerang.

Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

TEL AVIV, KOMPAS.com - Serangan Israel ke Iran sengaja dibatasi cakupannya. Meski demikian, Israel tetap memberikan peringatan mengenai kemampuannya untuk menyerang musuh.

Diketahui, kedua negara telah mengobarkan perang bayangan yang ditandai dengan operasi rahasia Israel di Iran.

Sedangkan Iran juga memberikan dukungan terhadap kelompok militan anti-Israel termasuk Hamas di Gaza dan Hezbollah di Lebanon.

Baca juga: Seniman Irlandia Desak Peserta Eurovision 2024 Boikot Israel

Tetapi, meski terjadi peningkatan ketegangan selama beberapa minggu terakhir yang kemudian mereda, perang bayangan telah memasuki fase baru, membawa risiko konflik terbuka antar pihak yang lebih besar dari sebelumnya.

Eskalasi yang terjadi saat ini terjadi dengan latar belakang serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel yang diikuti dengan kampanye pemboman Israel di Jalur Gaza.

Dikutip dari AFP pada Selasa (23/4/2024), serangan Iran ke Israel dimulai ketika Israel disalahkan karena melakukan serangan udara pada 1 April 2024 terhadap konsulat Iran di Damaskus, hingga menewaskan tujuh pejabat Iran dari Garda Revolusi.

Iran merespons dengan serangan langsung pertamanya terhadap Israel, yang melibatkan ratusan drone dan rudal, meskipun hampir semuanya ditembak jatuh oleh Israel dan sekutunya.

Di tengah kekhawatiran akan adanya pembalasan besar-besaran Israel terhadap serangan tersebut, yang dapat memicu respons Iran lainnya, Israel malah memilih opsi yang jauh lebih terbatas dalam menghadapi tekanan AS.

Baca juga: Merasa Gagal pada 7 Oktober, Kepala Intelijen Israel Mundur

Menurut The New York Times, yang mengutip sumber-sumber Israel dan Iran, sasaran Israel adalah sistem radar sistem pertahanan rudal S-300 yang dipasok Rusia di sebuah pangkalan udara di provinsi tengah Isfahan.

Atau sebuah wilayah yang menjadi tuan rumah pabrik pengayaan uranium Natanz.

Asal usul serangan tersebut tidak sepenuhnya jelas, namun termasuk setidaknya satu rudal yang ditembakkan dari pesawat tempur di luar Iran dan drone serangan kecil yang dikenal sebagai quadcopters.

Serangan itu bisa saja diluncurkan dari dalam Iran sendiri dan ditujukan untuk membingungkan pertahanan udara, kata laporan tersebut.

Israel, sejalan dengan kebijakan biasanya, tidak membenarkan atau membantah melakukan serangan terhadap Iran atau serangan 1 April di Suriah.

"Tujuan operasi ini justru untuk mengingatkan Iran akan kemampuan Israel," kata Arash Azizi, dosen senior di Clemson University di Amerika Serikat.

"Pemilihan pangkalan udara di dekat Isfahan merupakan hal yang penting karena ini adalah sumber utama dukungan pertahanan udara untuk semua instalasi nuklir di provinsi tersebut," jelas dia kepada AFP.

Diketahui, Israel diyakini telah melakukan operasi sabotase di Iran melalui agen spionase Mossad.

Baca juga: Hezbollah Serang Markas Besar Israel dengan Puluhan Roket

Menurut laporan media AS, ilmuwan nuklir terkemuka Iran Mohsen Fakhrizadeh dibunuh pada 2020 oleh Mossad menggunakan senapan mesin yang dirakit di dekat rumahnya oleh agen-agennya dan kemudian ditembakkan dari jarak jauh setelah mereka pergi.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow