Serangan Bergelombang Rusia Sasar Fasilitas Energi Ukraina,Zelensky ,Menjerit, Minta Bantuan

-- Rusia terus melakukan serangan bergelombang ke Ukraina. Pada Jumat (22/3/2024) Pasukan Vladimir Putin mengincar infrastruktur militer dan energi Ukraina. Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim serangan tersebut berhasil mengganggu kemampuan Kiev untuk memproduksi senjata dan amunisi baru. Seperti yang dilakukan pada Kamis kemarin, Moskow menggunakan menggunakan senjata jarak jauh dan drone berpresisi tinggi. Baca juga: Negara...

Serangan Bergelombang Rusia Sasar Fasilitas Energi Ukraina,Zelensky ,Menjerit, Minta Bantuan

TRIBUNNEWS.COM -- Rusia terus melakukan serangan bergelombang ke Ukraina. Pada Jumat (22/3/2024) Pasukan Vladimir Putin mengincar infrastruktur militer dan energi Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim serangan tersebut berhasil mengganggu kemampuan Kiev untuk memproduksi senjata dan amunisi baru.

Seperti yang dilakukan pada Kamis kemarin, Moskow menggunakan menggunakan senjata jarak jauh dan drone berpresisi tinggi.

Baca juga: Negara Barat Ngeri Rusia Makin Menggila di Ukraina

Pembangkit listrik di Dniper dan Kharkov dihancurkan dan mengakibatkan terjadinya pemadaman total.

Mereka menargetkan fasilitas energi Ukraina, kompleks industri militer, persimpangan kereta api, gudang senjata, dan area penempatan di mana militer Ukraina dan tentara bayaran asing berada.

“Sebagai akibat dari pemogokan tersebut, perusahaan-perusahaan industri yang memproduksi dan memperbaiki senjata, peralatan militer dan amunisi menjadi tidak terorganisir,” klaim para pejabat.

Serangan-serangan itu juga menghancurkan peralatan militer asing yang diberikan ke Kiev oleh para pendukung NATO, kata kementerian itu.

Ia menambahkan bahwa mereka mengganggu pergerakan pasukan Ukraina ke garis depan sambil menyerang wilayah di mana pasukan dan tentara bayaran asing sedang memulihkan diri setelah pertempuran.

“Semua tujuan pemogokan besar-besaran telah tercapai,” tegas pernyataan itu dikutip dari Russia Today.

Zelensky 'Menjerit' Minta Bantuan

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengakui pihaknya sedang habis-habisan menghadapi Rusia yang semakin garang.

Ia mengakui Ukraina diserang oleh lebih dari 60 Shahed dan sekitar 90 rudal dari berbagai jenis.

Namun Zelensky tidak merinci berapa persentase dari mereka yang berhasil ditembak jatuh.

Zelensky sekali lagi meminta negara-negara Barat untuk mentransfer lebih banyak sistem pertahanan udara Patriot ke Ukraina untuk melindungi Kharkov dan Zaporozhye.

“Sistem patriot harus melindungi Kharkov dan Zaporozhye; pertahanan udara diperlukan untuk melindungi manusia, infrastruktur, rumah dan bendungan. Mitra tahu persis apa yang dibutuhkan. Mereka pasti bisa mendukung. Solusi-solusi ini diperlukan,” tulis Zelensky dikutip dari Strana.

Sedangkan Ketua Dewan Ukrenegro Vladimir Kudrytsky mengatakan, serangan kali ini menjadi terbesar yang dilakukan Federasi Rusia terhadap sistem energi Ukraina.

“Serangan itu terjadi di berbagai wilayah di Ukraina. Di pembangkit listrik tenaga panas dan air, serta di gardu induk. Kharkov paling menderita, skala kerusakan di sini adalah yang terbesar. Saat ini kami sedang menyusun rencana cepat untuk memulihkan pasokan listrik di kota tersebut. Namun saat ini terdapat pembatasan, sementara sektor energi akan menghilangkan dampak serangan tersebut, yang mungkin terjadi di berbagai wilayah,” kata Kudritsky dalam telethon tersebut.

DneproGES mengalami serangan terbesar sepanjang masa.

“Musuh mempunyai tujuan untuk melumpuhkan fasilitas tersebut sepenuhnya, pekerjaan sekarang sedang berlangsung untuk menilai kerusakannya. Nanti pada siang hari, kita bisa mengetahui status fasilitas ini. Saya ingin mencatat bahwa sejauh ini tidak ada informasi atau risiko jebolnya bendungan. Kerusakannya sangat parah, tapi ini menyangkut kerja pembangkit listrik untuk menghasilkan listrik,” kata Kudritsky.

Diberitakan, sebanyak 8 rudal menghantam DneproGES, kerusakannya “sangat signifikan,” kata kepala Kantor Kejaksaan Agung untuk Kejahatan Perang, Yuri Belousov, melalui telethon.

Fasilitas ini sudah tidak berfungsi lagi, namun tidak ada ancaman kegagalan bendungan.

Lebih dari 150 objek rusak di seluruh Ukraina.

Setelah kedatangan di pembangkit listrik tenaga air Dnieper, terjadi kebocoran besar-besaran produk minyak bumi ke Dnieper, lapor Inspektorat Lingkungan Negara.

Di Kharkov, Federasi Rusia mencoba menghancurkan semua fasilitas energi, kata kepala Ukrenergo Kudrytsky.

“Situasi tersulit terjadi di kota Kharkov, di mana musuh benar-benar berusaha menghancurkan semua fasilitas energi utama yang menggerakkan kota tersebut. Dan jika di wilayah Kharkov situasi pasokan energi stabil, maka di Kharkov sendiri situasinya sangat sulit,” kata Kudritsky.

Kharkov benar-benar tanpa listrik, lapor Walikota Terekhov. Lebih dari 20 rudal ditembakkan ke fasilitas energi. Kerusakannya "terlalu parah" kata Kudritsky.

Ini adalah serangan terbesar terhadap kota tersebut sejak awal perang.

Pasokan air dan panas, transportasi listrik, dan lampu lalu lintas tidak berfungsi. Untuk saat ini, air akan disediakan dengan tekanan minimal. Sebanyak 40 ribu pelanggan kepanasan.

Semua rumah sakit menggunakan generator, dan di sana juga tersedia air. Toko-toko, apotek, pasar, pusat pencegahan kejahatan, dan titik distribusi makanan panas tetap buka.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow