Sentil Para Mafia Usai Harvey Moeis Suami Sandra Dewi Terjerat Korupsi Timah,Ustadz DS: Pelajaran

BANJARMASINPOST.CO.ID - Tuntutan agar memiskinkan Harvey Moeis suami Sandra Dewi jika terbukti bersalah dalam kasus korupsi tata niaga timah menguat.

Bukan hanya sejumlah pengamat dan praktisi hukum, kini pemuka agama pun menuntut agar koruptor dimiskinkan.

Adalah Ustadz Derry Sulaiman juga memberi tanggapan soal kasus korupsi yang menjerat suami Sandra Dewi, Harvey Moeis.

Seperti diketahui, Harvey Moeis telah ditetapakan sebagai tersangka ke-16 terkait kasus korupsi timah menyusul crazy rich PIK, Helena Lim.

Dengan adanya kasus tersebut, Ustaz Derry berharap agar menjadi pembelajaran untuk mafia-mafia yang bertentangan dengan hukum.

Baca juga: Senasib Via Vallen, Rumah Inul Daratista Diserbu Puluhan Tetangga Gegara THR, Istri Adam: Gak Kuat

Baca juga: Tak Terlihat di Rumah Adelia dan Pasha Ungu Selama Ramadhan, Keisha Lakukan Ini Saat Lebaran

"Semoga dengan terbongkarnya kasus ini menjadi syok terapi ya, menjadi pelajaran bagi semua mafia-mafia bagi orang-orang yang bermain dengan hukum," kata Ustaz Derry Sulaiman, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Rabu (10/4/2024).

Ustaz Derry juga medoakan agar yang menangani kasus tersebut bisa diberikan hidayah.

Sehingga kasus yang merugikan negara Rp271 triliun itu bisa segera terbongkar dengan jelas.

"Saya doakan semoga yang pemegang keputusan di negara kita ini Allah berikan hidayah."

"Sehingga dia mampu memberikan sesuatu dengan haknya," sambungnya.

Lebih lanjut, Ustaz Derry pun menyinggung soal iman yang dimiliki oleh seorang koruptor.

Ia menyebut bahwa orang yang mengambil sesuatu yang bukan miliknya sendiri, pastinya dengan kondisi tidak beriman.

Selain itu, menurutnya, para koruptor juga telah dihilangkan akal sehatnya saat melakukan hal yang bisa merugikan orang lain serta negara.

"Orang maling itu pasti sedang tidak beriman."

"Orang maling orang koruptor itu Allah matikan akalnya."

"Jadi jangan dipikir orang korupsi itu dia cerdas," ungkapnya.

Di sisi lain, praktisi hukum Ricky Herbert turut menyoroti kasus korupsi suami Sandra Dewi.

Diketahui, nama Sandra Dewi juga ikut terseret usai Harvey Moeis ditetapkan tersangka hingga sudah menjalani pemeriksaan sebagai saksi.

Menanggapi soal pemeriksaan Sandra Dewi, untuk saat ini Ricky Herbert tak bisa cepat menuduh sang artis ikut terlibat dalam kasus korupsi.

"Kembali lagi, jangan kita mendahului juga, saya orang yang selalu berpatuh pada hukum keadilan," ucap Ricky Herbert, dikutip dari YouTube Seleb Oncam News.

Kendati begitu, Ricky mengaku dirinya bukan bermaksud membela Sandra Dewi.

Ia kini lebih menunggu hasil dari pemeriksaan dari Kejagung terhadap Sandra.

Jika nantinya Sandra terbukti ikut terlibat dalam pusaran kasus korupsi, Ricky pun mendukung agar Sandra untuk ditahan.

"Bukan saya mau membela, saya nggak bela."

"Kalau betul-betul nanti hasil pemeriksaan penyidik Kejaksaan Agung menyatakan Sandra Dewi turut menikmati bahkan turut serta melanggengkan peristiwa pidana itu, bahkan dia ikut menyimpan uang hasil kejahatan tersebut, kenapa tidak diperiksa dan ditahan sekalian," terangnya.

Selain itu, ia juga ingin agar Sandra diberikan sanksi yang seberat-beratnya hingga dimiskinkan.

"Berikan sanksi yang seberat-beratnya, miskinkan ya miskinkan saja," ucapnya.

Baca juga: Ternyata Ayu Ting Ting dan Lettu Inf Fardhana Sudah Menikah? Foto Bareng Ayah Rozak Jadi Sorotan

Baca juga: Jawaban Prilly Latuconsina Dihujat Imbas Masak Pakai Gas Melon 3 Kg, Padahal untuk Warga Miskin

Kejagung Jangan Terkecoh

Bicara soal kasus korupsi yang menyeret nama suami aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis, Sekretaris IAW berharap Kejaksaan Agung (Kejagung) agar tak terkecoh.

Belakangan ini, nama Sandra Dewi dan Harvey Moeis tengah ramai jadi diperbincangkan publik.

Hal tersebut buntut dari Harvey Moeis yang diduga terlibat dalam kasus korupsi tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah.

Tak hanya Harvey Moeis, crazy rich Pantai Indah Kapuk (PIK) Helena Lim dan 14 orang lainnya pun sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.

Menanggapi dugaan kasus korupsi yang menyeret sejumlah nama selebriti, sekretaris pendiri Indonesian Audit Watch Iskandar (IAW), Iskandar Sitorus pun ikut angkat bicara.

Iskandar menganggap bahwa dugaan kasus korupsi tersebut tidak hanya dilakukan secara individu atau per orangan belaka.

Melainkan sudah melibatkan sejumlah koorporasi.

Pengakuan itu dikatakan Iskandar, dikutip dalam YouTube Cumicumi, Senin (8/4/2024).

"Menurut pantauan kami masalah tersebut sudah mulai mengerucut kepada korporasi."

"Kasus PT Timah ini menyedot perhatian yang luar biasa."

"Sebab angka kerugian yang dihitung dari korupsi ini menimbulkan dampak kerusakan lingkungan yang luar biasa," ujar Iskandar.

Pegiat anti korupsi itu berharap agar Kejaksaan Agung tidak terkecoh apalagi menutup mata terhadap kasus ini.

"Jadi kami minta pihak kejaksaan agung dalam hal ini yaa Pak Jaksa Agung jangan mau diayun atau dilambai atau dibiaskan dengan informasi apa pun," tegasnya.

Bahkan, anggapan publik terhadap influencer yang kaya raya pun juga telah terbukti terlibat penuh dengan kasus ini.

"Lalu kita perhatikan bahwa banyak tokoh-tokoh publik yang selama ini diasumsikan sangat kaya raya terbukti terlibat dalam kasus-kasus besar ini," terang Iskandar.

Diberitakan sebelumnya, pihak Kejaksaan Agung (Kejagung) juga mengungkap kemungkinan rumah Sandra Dewi dan Harvey Moeis kembali digeledah.

"Apakah berikutnya ada (penggeledahan)? pasti ada terus," beber Kapuspenkum Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana.

Lebih lanjut Ketut mengatakan pihaknya belum mengantongi keseluruhan barang bukti dari kasus tersebut.

"Terkait harta bendanya kita belum dapatkan semuanya," lanjutnya.

Penggeledahan lanjutan itu pun berlaku untuk seluruh tersangka dalam kasus tersebut termasuk untuk suami aktris 40 tahun itu.

"Berlaku untuk semua tersangka HM, ini masih terus berjalan ya," tegasnya.

Sebagai tambahan informasi, kasus korupsi yang menyeret nama Harvey Moeis itu menyebabkan negara mengalami kerugian mencapai Rp271 triliun.

(Banjarmasinpost.co.id/Tribunnews.com)