Sejumlah Negara Ramai-ramai Kecam Israel karena Tembaki Warga Gaza Saat Tunggu Bantuan

Sejumlah negara dan organisasi ramai-ramai mengecam Israel karena menembaki warga Gaza yang tengah menunggu bantuan makanan. Apa kata mereka?

Sejumlah Negara Ramai-ramai Kecam Israel karena Tembaki Warga Gaza Saat Tunggu Bantuan

GAZA, KOMPAS.com - Sejumlah negara dan organisasi ramai-ramai mengecam Israel karena menembaki warga Gaza yang tengah menunggu bantuan makanan pada Kamis (29/2/2024).

Sedikitnya 104 orang tewas dan 760 orang terluka dalam insiden tersebut menurut Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas.

Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell pada Kamis malam mengecam pembunuhan warga Palestina selama pengiriman bantuan di Jalur Gaza utara.

Baca juga: 104 Warga Palestina Tewas Diserang Israel Saat Antre Bantuan Makanan

Ia menyebut kematian tersebut sama sekali tidak dapat diterima.

“Saya merasa ngeri dengan berita mengenai pembantaian lagi di kalangan warga sipil di Gaza yang sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan,” katanya di platform media sosial X.

Perancis pada Kamis juga mengutuk serangan Israel tersebut. 

“Penembakan yang dilakukan tentara Israel terhadap warga sipil yang mencoba mengakses makanan tidak dapat dibenarkan,” kata Kementerian Luar Negeri Perancis.

Kementerian itu menambahkan, bahwa “peristiwa tragis” tersebut terjadi ketika jumlah warga sipil Palestina yang semakin meningkat dan tak tertahankan menderita kelaparan dan penyakit.

Turkiye: ini kejahatan terhadap kemanusiaan

Turkiye pada Kamis menuduh Israel telah melakukan “kejahatan terhadap kemanusiaan” setelah menyebabkan kematian seratusan orang yang tengah menunggu bantuan makanan di Gaza.

“Israel telah menambahkan kejahatan lain ke dalam kejahatan terhadap kemanusiaannya,” kata Kementerian Luar Negeri Turkiye.

Kementerian itu menuampaikan, fakta bahwa Israel kali ini menargetkan warga sipil tak berdosa yang mengantre untuk mendapatkan bantuan kemanusiaan menjadi bukti negara tersebut secara sadar dan kolektif bertujuan untuk menghancurkan rakyat Palestina.

Baca juga: Kata AS soal Jumlah Korban Tewas di Gaza, Setuju Data Hamas?

Kolombia setop pembelian senjata Israel

Sementara itu, Presiden Kolombia Gustavo Petro menuduh Israel telah melakukan “genosida” di Jalur Gaza setelah menyebabkan ratusan orang yang tengah berebut bantuan makanan tewas akibat serangan.

Ia menyampaikan, Kolombia memutuskan untuk menghentikan pembelian senjata Israel setelah insiden itu.

Israel adalah salah satu penyedia utama senjata bagi pasukan keamanan negara Amerika Selatan yang terlibat dalam konflik melawan gerilyawan sayap kiri, paramiliter sayap kanan, dan kartel narkoba itu.

“Meminta makanan, lebih dari 100 warga Palestina dibunuh oleh (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu. Ini disebut genosida dan mengingatkan Holocaust,” tulis Petro di X.

“Dunia harus memblokir Netanyahu. Kolombia menangguhkan semua pembelian senjata dari Israel," tambahnya, dikutip dari AFP.

Kata Amerika

Presiden AS Joe Biden pada Kamis mengatakan insiden mematikan di titik bantuan pangan di Gaza akan mempersulit perundingan gencatan senjata, namun juga menggarisbawahi pentingnya kesepakatan antara Israel dan Hamas.

Baca juga: 1 dari 5 Wanita Hamil di Klink Gaza Alami Kurang Gizi

Biden menambahkan, gencatan senjata tidak mungkin terjadi pada Senin (4/3/2024) seperti yang dia yakini sebelumnya.

Meski begitu, dia masih berharap untuk mencapai kesepakatan yang akan memberikan jeda enam minggu dalam pertempuran dengan imbalan pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas.

“Harapan abadi muncul,” kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih ketika ditanya tentang waktu gencatan senjata.

"Saya sedang berbicara melalui telepon dengan orang-orang di wilayah tersebut... Mungkin tidak pada hari Senin, tapi saya penuh harapan," jelasnya.

Biden juga ditanya tentang insiden di Gaza, ketika pasukan Israel menembaki warga Palestina yang berebut bantuan makanan dalam kekacauan.

"Kami sedang memeriksanya sekarang. Ada dua versi yang bersaing mengenai apa yang terjadi, saya belum punya jawabannya," kata Biden sambil menuju helikopternya.

Ketika ditanya apakah dia khawatir apakah hal itu akan mempersulit negosiasi gencatan senjata yang rumit, Biden menjawab: "Saya tahu hal itu akan terjadi".

Gedung Putih kemudian mengatakan pihaknya telah meminta sekutu dekat AS, Israel, untuk menyelidiki kematian yang “sangat mengkhawatirkan” tersebut.

“Kami pikir peristiwa terbaru ini perlu diselidiki secara menyeluruh,” kata wakil sekretaris pers Olivia Dalton kepada wartawan yang melakukan perjalanan bersama Biden ke Texas dengan Air Force One.

Sementara itu, sebuah sumber di Israel mengakui bahwa tentara telah melepaskan tembakan ke arah kerumunan, dan percaya bahwa hal itu "menimbulkan ancaman".

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow