Rusia Tegas Dukung Pembalasan Iran ke Israel di Dewan Keamanan PBB,Serangan Sah Dijamin Piagam PBB

Rusia Tegas Dukung Pembalasan Iran ke Israel di Dewan Keamanan PBB- Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov dalam panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, menekankan kalau Rusia akan secara tegas mendukung respons (pembalasan) Iran terhadap Israel di Dewan Keamanan PBB. Lavrov juga menegaskan kalau pembalasan Iran dilakukan secara “bertanggung jawab dan dalam batas kendali diri,”. Dia juga...

Rusia Tegas Dukung Pembalasan Iran ke Israel di Dewan Keamanan PBB,Serangan Sah Dijamin Piagam PBB

Rusia Tegas Dukung Pembalasan Iran ke Israel di Dewan Keamanan PBB

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov dalam panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, menekankan kalau Rusia akan secara tegas mendukung respons (pembalasan) Iran terhadap Israel di Dewan Keamanan PBB.

Lavrov juga menegaskan kalau pembalasan Iran dilakukan secara “bertanggung jawab dan dalam batas kendali diri,”.

Dia juga menyebut kalau Rusia tidak pernah meragukan niat Iran untuk membalas agresi Israel terhadap konsulat dan pejabatnya di Damaskus, Suriah, awal bulan ini.

Baca juga: Sikap Rusia dan Turki Atas Serangan Iran ke Israel: Tak Ada Pernyataan Mengutuk, Zakharova: Rasain!

Lavrov juga menggambarkan keengganan negara-negara tertentu untuk mengutuk serangan Israel terhadap konsulat Iran sebagai hal yang “disayangkan”.

Sementara itu, Amir-Abdollahian memperingatkan kalau pembalasan negaranya terhadap agresi Israel terhadap wilayah dan aset-asetnya akan jauh lebih keras dan kuat.

Dia menambahkan kalau serangan pembalasan Iran bertajuk Operasi Janji Sejatiitu cuma bersifat terbatas dan berfungsi sebagai pencegahan, hukuman, dan peringatan terhadap negara pendudukan tersebut.

Pembalasan yang Sah, Dapat Jaminan Piagam PBB

Kazem Gharibabadi, Wakil Presiden Kehakiman Republik Iran untuk Urusan Internasional, menyatakan kalau respons pembalasan Iran adalah tindakan hukum yang dijamin oleh Piagam PBB dan hukum internasional.

Menurut perwakilan  Iran tersebut, organisasi internasional tidak dapat secara hukum menganggap tindakan tersebut sebagai pelanggaran terhadap bendera dan peraturan internasional.

Gharibabadi menekankan, jika hak asasi manusia harus dipertimbangkan ketika menghadapi situasi seperti itu, maka kejahatan Israel harus diprioritaskan dalam bentuk kecaman dan pertanggungjawaban.

Dia menyatakan bahwa "Iran tidak ingin berperang, tetapi jika diserang, maka tanggapannya akan sangat menentukan."

Diplomat Iran di PBB: Waktunya Telah Tiba untuk Meminta Pertanggungjawaban Israel

Sebelumnya, perwakilan Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, menegaskan bahwa operasi Iran dilakukan dalam kerangka pertahanan diri dan sebagaimana diizinkan oleh hukum internasional.

Dia juga menggarisbawahi kalau serangan pembalasan Iran ke Israel hanya menargetkan situs militer untuk menghindari sasaran sipil, berbeda dengan apa yang dilakukan Israel lakukan di Suriah.

Dia menjelaskan bahwa serangan balasan tersebut terjadi sebagai “pelaksanaan hak bawaan Iran untuk membela diri sebagaimana diuraikan dalam Pasal 51 Piagam PBB dan diakui oleh hukum internasional.”

Selama pertemuan darurat Dewan Keamanan untuk membahas serangan pembalasan Iran ke Israel tersebut, perwakilan Iran di PBB menyerang negara-negara Barat yang menentang hak Iran untuk menanggapi agresi.

Pihak Iran menekankan kalau  negara-negara ini (Barat) melindungi kejahatan genosida yang dilakukan oleh "Israel".

Ia melanjutkan, "Iran sudah lama menahan diri, namun sudah tiba waktunya untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas kejahatannya."

Iravani menekankan, Dewan Keamanan PBB harus memenuhi tugasnya berdasarkan Bab 7 Piagam sebagai tanggapan atas kecerobohan Israel.

"Sudah waktunya bagi Dewan Keamanan untuk memikul tanggung jawabnya dan mengatasi ancaman nyata terhadap perdamaian dan keamanan internasional," katanya.

Dia menambahkan, "Iran tidak berniat terlibat konflik dengan AS di kawasan. Kami menunjukkan komitmen kami terhadap perdamaian dengan menahan diri dalam melibatkan Angkatan Darat AS dalam mencegat drone dan rudal Iran yang ditujukan untuk sasaran militer di wilayah pendudukan Palestina." menegaskan kembali bahwa hal ini menggarisbawahi dedikasi Iran untuk meredakan ketegangan di kawasan dan menghindari perluasan perang.

Iran: Kesimbangan Baru, Serangan Dibalas Serangan

Adapun Iran sudah mewanti-wanti Israel dan AS, serangan apapun ke wilayah Teheran sebagai bagian balasan atas operasi bertajuk 'Janji Sejati', juga akan langsung dibalas dengan serangan lebih keras.

Pihak Iran menyatakan, strategi menunggu dan 'sabar' sudah berakhir setelah agresi yang terus mereka terima dari AS dan Israel.

Iran menyatakan, ada keseimbangan baru (aturan main), kalau setiap serangan akan langsung ditanggapi juga dengan serangan yang lebih besar.

Baca juga: Drone Iran Dilaporkan Sudah Jebol Israel, Tangis dan Kepanikan Pemukim Yahudi Beredar di Jagat Maya

Iran Klaim Misi Tercapai

Iran menyatakan 'misi tercapai' setelah serangan ratusan rudal dan drone ke Israel.

IRGC mengatakan bahwa serangan tersebut, yang menargetkan beberapa lokasi, termasuk pangkalan yang terkait langsung dengan serangan konsulat, lebih berhasil dari yang diperkirakan.

Pihak berwenang dan pejabat Iran memuji keberhasilan Operasi Janji Sejati pada tanggal 14 April, yang menyebabkan ratusan drone dan rudal menyerang Israel pada hari itu sebagai respons terhadap serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus pada awal bulan.

“Operasi gabungan tersebut membawa pesan kekuatan dan kekuasaan kepada bangsa Islam dan pesan ketakutan dan penghinaan terhadap musuh-musuh umat manusia,” kata Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, seraya menambahkan bahwa “tindakan tersebut cerdas dan penuh perhitungan dan drone serta rudal Iran [berhasil] menargetkan pangkalan militer Zionis.”

Raisi menambahkan bahwa serangan itu dilakukan dalam konteks membela kedaulatan dan kepentingan nasional Iran, menghukum musuh, dan meningkatkan keamanan regional.

Beberapa pejabat militer Iran mengkonfirmasi pada tanggal 14 April bahwa operasi tersebut mewakili sebagian kecil dari kemampuan Iran.

“Kami melakukan operasi terbatas, yang sepadan dengan agresi entitas Zionis, dan cakupannya bisa lebih luas. Laporan lapangan yang akurat dan terdokumentasi mengenai serangan sejauh ini menunjukkan bahwa operasi ini lebih berhasil dari yang diperkirakan,” kata Kepala Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Hossein Salami.

Dia menambahkan bahwa serangan drone dan rudal tersebut “inovatif” dan “berhasil menembus lapisan sistem pertahanan Zionis.”

“Setiap respons sembrono dari musuh akan ditanggapi dengan respons yang lebih kuat dan keras,” kata Salami.

Kepala Staf Angkatan Darat Iran, Mayor Jenderal Mohammad Hossein Baqeri, mengatakan pada Minggu pagi bahwa “misi tersebut telah tercapai dan memperoleh hasil yang diinginkan.”

Beberapa situs Israel menjadi sasaran serangan Iran. Tentara Israel membenarkan bahwa pangkalan udara Nevatim di selatan mereka rusak. Menurut kepala staf Iran, jet Israel yang menyerang konsulat di Suriah pada awal April lepas landas dari pangkalan Nevatim.

Baqeri menambahkan bahwa operasi tersebut “menargetkan pusat-pusat intelijen utama Israel di dataran tinggi Jabal al-Sheikh di perbatasan antara Suriah dan wilayah Palestina yang diduduki yang memberikan informasi intelijen untuk serangan udara Israel terhadap misi diplomatik Iran di Damaskus.”

Brigadir Jenderal Ram Aminach, mantan penasihat keuangan kepala staf Israel, memperkirakan sekitar $1 miliar dihabiskan untuk mencegat proyektil Iran selama serangan yang berlangsung selama berjam-jam itu.

Sebut Inggris Jerman Perancis Telah Menerapkan Standar Ganda atas Serangan Israel

Iran menyebut utusan tiga negara Eropa, Inggris, Jerman, dan Prancis karena 'standar ganda' atas serangan Israel.

Ketiga negara Eropa tersebut mengutuk serangan Iran terhadap Israel, namun tidak mengutuk serangan Israel sebelumnya terhadap konsulat Iran di Damaskus.

Kementerian Luar Negeri Iran mengumumkan pada tanggal 14 April bahwa mereka memanggil duta besar Inggris, Jerman, dan Perancis.

Menyusul apa yang mereka gambarkan sebagai "posisi tidak bertanggung jawab" dari negara-negara tersebut menyusul serangan balasan Iran terhadap Israel semalaman.

Direktur Eropa Barat di Kementerian Luar Negeri Iran secara terpisah memanggil Duta Besar Inggris Simon Shercliff, Duta Besar Jerman Hans-Udo Muzel, dan Duta Besar Prancis Nicolas Roche ke Kementerian Luar Negeri pada hari Minggu.

Tadi malam, tindakan angkatan bersenjata Republik Islam Iran terhadap pangkalan militer rezim Zionis berada di bawah Pasal 51 Piagam PBB dan sebagai tanggapan atas serangkaian kejahatan rezim Zionis, khususnya serangan baru-baru ini. di kedutaan Republik Islam Iran," kata direktur tersebut kepada utusan Eropa.

Serangan rudal dan drone Iran terhadap pangkalan militer Israel terjadi sebagai tanggapan atas pemboman Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus pada 1 April.

Serangan Israel menewaskan komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi dan enam orang lainnya di wilayah yang dianggap sebagai wilayah kedaulatan Iran berdasarkan hukum internasional.

Duta Besar Inggris, Jerman, dan Perancis semuanya mengutuk serangan Iran terhadap Israel namun menentang pernyataan Dewan Keamanan PBB yang disusun oleh Rusia awal bulan ini yang akan mengutuk serangan Israel terhadap konsulat Iran.

Mengutuk standar ganda ketiga negara Eropa tersebut, direktur tersebut mengatakan,

“Republik Islam Iran, sambil menegaskan kembali kepatuhannya terhadap prinsip dan tujuan Piagam PBB serta hukum internasional, bertekad untuk dengan tegas mempertahankan kedaulatannya, integritas wilayah, dan kepentingan nasional terhadap penggunaan kekuatan ilegal."

Menurut Kementerian Luar Negeri Iran, serangan rudal dan drone pada hari Sabtu terhadap Israel “dilakukan dalam kerangka hak membela diri, sesuai dengan Pasal 51 Piagam PBB, sebagai tanggapan atas serangan terhadap fasilitas Iran di wilayah tersebut termasuk serangan terhadap gedung departemen konsuler Kedutaan Besar Iran di Damaskus pada tanggal 1 April, yang dikutuk keras oleh negara kami.”

Selain serangan konsulat pada tanggal 1 April, Israel telah melakukan ratusan serangan udara di Suriah terhadap tentara Suriah dan kelompok bersenjata sekutu yang mendapat bantuan Iran dalam beberapa tahun terakhir.

Suriah dan Iran telah berupaya mengusir pasukan AS yang secara ilegal menduduki wilayah timur laut Suriah dengan bantuan proksi Kurdi dari Pasukan Demokratik Suriah (SDF).

(oln/khbrn/tc/*)

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow