Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Makan Kacang Setiap Hari?

Kacang adalah bahan pangan yang mudah ditemui dan mengandung banyak nutrisi. Namun, apa yang terjadi pada tubuh jika makan kacang tiap hari?

Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Makan Kacang Setiap Hari?

KOMPAS.com - Kacang adalah bahan pangan yang mudah ditemui dan mengandung banyak nutrisi.

Kacang ada banyak jenisnya, mulai dari kacang tanah, kacang mete, almond, pistachio, macadamia, dan kenari.

Kacang-kacangan umumnya sarat vitamin, serat, mineral, dan lemak sehat yang baik untuk kesehatan tubuh.

Namun, apa yang terjadi pada tubuh jika makan kacang setiap hari?

Baca juga: Rahasia Bumbu Sate Madura: Pilihan Kacang dan Komposisi Racikan

Dampak makan kacang tiap hari

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut sejumlah hal yang akan terjadi pada tubuh jika mengonsumsi kacang setiap hari:

1. Suasana hati jadi lebih baik

Dikutip dari EatThis, mengonsumsi kacang-kacang secara rutin berkaitan dengan suasana hati yang lebih baik.

Seseorang yang rutin mengonsumsi kacang memiliki risiko depresi lebih rendah dan terhindar dari stres berkepanjangan.

Diketahui, terdapat dua kandungan dalam kacang yang bisa memperbaiki dan meningkatkan suasana hati, yakni asam amino dan lemak omega-3.

2. Kesehatan otak terjaga

Mengonsumsi kacang-kacangan sebagai bagian rutin pola makan seseorang dapat meningkatkan kesehatan otak.

Hal tersebut kemudian dapat mengurangi risiko penurunan kemampuan kognitif, terutama pada orang lanjut usia.

Pasalnya, kacang memiliki lemak omega-3 dan vitamin E yang mencegah terjadinya stres oksidatif yang memicu terjadinya peradangan di otak.

Selain itu, kacang juga menjadi sumber berbagai mineral baik, seperti magnesium dan zinc yang berperan dalam fungsi kognitif dan memori otak.

3. Kesehatan jantung terlindungi

Kacang dapat bermanfaat untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan jantung, sehingga menurunkan risiko penyakit jantung.

Hal itu dikarenakan kacang-kacangan mengandung omega-3 yang mampu menurunkan kadar kolesterol jahat di pembuluh darah. Selain itu, kacang juga bersifat antioksidan yang mencegah peradangan.

Jika kadar kolesterol meningkat dan peradangan terjadi terus-menerus tanpa terkontrol, akan memicu munculnya plak di pembuluh darah yang menghambat peredaran darah.

Kemudian, jika peredaran darah terhambat, kerja jantung menjadi tidak optimal seperti normalnya.

Baca juga: Sejarah Selai Kacang, Dari Menu Sanatorium Menjadi Bahan Olesan Roti

4. Berat badan ideal terjaga

Dilansir dari EatingWell, mengonsumsi kacang rutin juga diketahui dapat membantu seseorang mengontrol berat badannya sehingga terhindar dari obesitas.

Sebab, kacang-kacangan membuat seseorang merasakan kenyang lebih lama yang pada akhirnya mencegah mereka mengonsumsi camilan secara berlebihan.

Rasa kenyang lebih lama itu dipicu dari kandungan luar biasa yang ada di kacang, seperti lemak, serat, dan protein.

5. Peningkatan kadar natrium

Meski memberikan sejumlah manfaat, mengonsumsi kacang secara rutin juga dapat memicu sejumlah masalah kesehatan.

Masalah kesehatan seperti di jantung dan otak disebabkan oleh kadar natrium di dalam darah yang terlalu tinggi.

Cara pengolahan kacang memengaruhi dampak yang akan terjadi pada tubuh seseorang. Biasanya, natrium tinggi terkandung di kacang yang diasinkan atau diberi rasa.

6. Risiko selenosis

Mengonsumsi terlalu banyak kacang juga dapat membuat seseorang menderita selenosis, kondisi keracunan selenium.

Keracunan selenium itu bisa menyebabkan gejala seperti kelelahan, kelemahan, serta sensasi terbakar atau ditusuk-tusuk.

Kandungan selenium yang ada di setiap kacang pun berbeda-beda. Kacang brasil memiliki konsentrasi selenium tertinggi.

Setiap gram kacang brasil mengandung 35 mikrogram selenium, itu sekitar dua pertiga dari asupan yang direkomendasikan.

Dengan kata lain, makan satu hingga dua kacang per hari, sudah memenuhi kebutuhan harian selenium.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Berhenti Konsumsi Gula?

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow