Prabowo Bilang Demokrasi Berantakan-Melelahkan, Solusinya Jangan Ada Pembatasan

Prabowo Bilang Demokrasi Mahal dan Melelahkan, Solusinya Jangan Ada Pembatasan. #newsupdate #update #news #text

Prabowo Bilang Demokrasi Berantakan-Melelahkan, Solusinya Jangan Ada Pembatasan

Menhan sekaligus capres 02 Prabowo Subianto berbicara soal demokrasi di Indonesia melelahkan, berantakan, dan mahal. Menurut pengamat politik sekaligus founder KedaiKopi, Hendri Satrio, pernyataan Prabowo ini menarik.

"Pak Prabowo kemarin menyampaikan pidato yang menarik tentang demokrasi. Wabil khusus tentang pemilu, karena beliau bicara ikut pemilu 4 kali. Pada saat mendengar pidato itu, saya membagi pidato menjadi dua hal. Curhatan dan satu lagi harapan," kata Hendri dalam keterangannya, Kamis (7/3).

"Beliau menyampaikan dalam curhatannya bahwa demokrasi sangat melelahkan, sangat berantakan, dan sangat mahal," imbuhnya.

Sementara, menurut Hendri, dalam harapannya beliau mengatakan bahwa tetap saja kita belum puas walaupun demokrasi itu berantakan, melelahkan, dan mahal.

"Dia (Prabowo) menambahkan masih ada ruang untuk perbaikan. Dan ini hal positif harapan yang perlu diapresiasi. Nah kalau tentang curhatan tadi melelahkan jelas demokrasi di Indonesia melelahkan itu berlangsung terus tiada henti-hentinya," jelas dia.

Hendri kemudian menjelaskan, agenda politik yang berdekatan tentu membuat demokrasi jadi terasa melelahkan. Baru selesai Pemilu 2024, sebentar lagi ada Pilkada Serentak.

"Bahkan kemarin kita baru selesai Pemilu 2024, yang akan datang sudah ada ‘pemilu nasional’ lagi, pilkada serentak. Nah seperti pemilu nasional karena ini serentak di seluruh provinsi kabupaten/kota untuk memilih kepala kepala daerah," katanya.

"Jelas saja ada agenda-agenda ini pasti melelahkan. Tapi solusinya menurut saya adalah dengan membuka ruang sebesar-besarnya dalam demokrasi. Maksudnya adalah misalnya tentang kebebasan berpendapat, nah itu tidak perlu dibatasi," sambungnya.

Menurut Hendri, pembatasan justru jadi bumerang. Demokrasi sebaiknya biarkan berjalan natural.

"Kalau membatasi itu akhirnya sibuk untuk menjaga batasan batasan itu. Melakukan kebijakan kebijakan yang berkaitan dengan pembatasan.. Tapi kalau itu dibiarkan begitu saja, terbuka, tentu saja tidak melelahkan," katanya.

"Kemudian demokrasi sangat melelahkan ini menarik karena ini menurut saya menjadi instropeksi Pak Prabowo untuk misalnya pemilu diumumkan KPU pemenang pilpresnya, maka dia akan menjadi salah satu stabilizer," sambung Hendri.

Berantakan dan Mahal

Soal berantakan, Hendri menyinggung soal organizer dalam hal ini pemerintah melalui KPU maupun aparat belum maksimal dalam menjalankan tugasnya.

"Artinya berantakan mungkin karena organizer-nya belum maksimal, jadi dia ada kesempatan memperbaiki itu," kata Hendri.

Satu lagi, soal demokrasi mahal, Hendri pun sepakat. Hal itu menjadi wajar karena konsep demokrasi yakni one man one vote.

"Kalau mau murah diputuskan bukan 2ooan juta orang memutuskan tapi 1 2 saja. Tapi jangan begitu, karena kita sudah memutuskan demokrasi maka kita harus mengakui bahwa demokrasi memang mahal," ujarnya.

Terakhir, Hendri menegaskan demokrasi bisa terhindar dari tiga hal yang disebut Prabowo. Syaratnya, berjalan natural dan tidak ada pembatasan.

"Nah sebetulnya tentang demokrasi selama demokrasi ini tidak dimodifikasi dibiarkan begitu aja, dia jalan ini dengan baik, tidak melelahkan, tidak berantakan, tidak mahal," kata Hendri.

"Tapi saya berpesan juga jangan ruang perbaikan ini pembatasan pembatasan, ini tidak tepat pasti akan lebih melelahkan, berantakan, dan mahal," tutupnya.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow