Pilot dan Kopilot Batik Air Tidur saat Terbangkan Pesawat, Temuan Investigasi KNKT

Investigasi KNKT menemukan bahwa pilot dan kopilot pesawat Batik Air tertidur saat penerbangan dari Kendari ke Jakarta pada 25 Januari 2024.

Pilot dan Kopilot Batik Air Tidur saat Terbangkan Pesawat, Temuan Investigasi KNKT

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT mengungkapkan insiden yang melibatkan dua awak pesawat Batik Air saat penerbangan dari Kendari ke Jakarta. Insiden terjadi pada 25 Januari lalu, keduanya diduga tertidur sekitar 30 menit saat mengoperasikan pesawat Airbus 1320 beregistrasi PK-LUV.

Kedua awak pesawat ini adalah seorang pilot berusia 32 tahun dan kopilot berusia 28 tahun. KNKT mengatakan kejadian itu menyebabkan serangkaian kesalahan navigasi. "Pada 28 menit setelah transmisi terakhir yang direkam dari kopilot, pilot terbangun dan sadar bahwa pesawat tidak berada pada jalur penerbangan yang benar," tulis KNKT dalam laporan investigasinya, dikutip pada Jumat, 8 Maret 2024.

Menurut laporan KNKT, saat persiapan penerbangan, kopilot bercerita kepada pilot bahwa dirinya tidak mendapatkan istirahat yang cukup. Karena itu, pilot menawarkan kepada kopilot untuk istirahat selama terbang.

Berdasarkan catatan KNKT, waktu istirahat kopilot sebelum menjalankan tugas penerbangan pada 25 Januari 2024 adalah 53 jam. Kopilot ini memiliki bayi kembar berumur satu bulan. Selama di rumah, kopilot mendampingi istrinya merawat bayi kembar mereka.

Adapun kopilot memutuskan tidur setelah ditawari istirahat oleh sang pilot. Saat itu, pesawat terbang di ketinggian 36.000 kaki sekitar pukul 08.37 waktu setempat. Kopilot tidur di kokpit sekitar 30 menit. Pilot lalu mengambil alih tugas kopilot.

Sekitar pukul 08.43, pilot masih menerbangkan pesawat dan melakukan kontak awal dengan pengatur lalu lintas udara Jakarta. Kala itu, pesawat terbang dengan arah 250 derajat dan berada di sebelah timur titik jalan.

Setelah berkontak dengan petugas lalu lintas udara Jakarta sekitar satu menit, pilot pun tertidur. Pusat kendali udara wilayah Jakarta kemudian bertanya kepada kru pesawat, berapa lama A320 itu perlu terbang pada jalurnya.

Namun, pengatur lalu lintas udara di Jakarta tidak mendapat balasan dari pilot. Akhirnya petugas mencoba menghubungi pesawat dengan berbagai upaya, termasuk meminta pilot lain memanggil awak pesawat.

Setelah pilot tertidur sekitar 28 menit, ia terbangun dan menyadari bahwa pesawat tidak berada di jalur yang benar. Kemudian pilot membangunkan kopilot dan menanggapi panggilan dari pusat kendali wilayah Jakarta. Pilot mengatakan ia dan rekannya mengalami masalah komunikasi radio sehingga tidak merespons panggilan dari Jakarta.

Penerbangan pesawat Batik Air itu kemudian dilanjutkan dan mendarat di Jakarta dengan lancar. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut dan tidak ada kerusakan pada pesawat. KNKT mendesak Batik Air untuk mengembangkan prosedur penerbangan dengan rinci dan melakukan pemeriksaan kokpit untuk memastikan layanan dilaksanakan dengan benar.

Pilihan Editor: Jokowi Ternyata Berikan Akses Luas ke Bahlil untuk Kelola Perizinan Tambang

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow