Persiapan Lamar Kerjaan di 2024, Inilah 12 Profesi AI Bergaji Tinggi

Seiring meluasnya pemanfaatan AI, permintaan talenta di bidang ini pun ikut melonjak. Ada 12 profesi AI yang dikategorikan “bergaji tertinggi.”

Seiring meluasnya pemanfaatan artificial intelligence (AI) di berbagai sektor, permintaan akan talenta profesional di bidang ini pun ikut melonjak. Ada 12 profesi AI yang dikategorikan “bergaji tertinggi.” Apa saja?

Dalam setahun terakhir, terutama sejak ChatGPT dirilis oleh OpenAI, popularitas AI terus meroket. Didaulat sebagai masa depan dunia teknologi, AI dimanfaatkan di berbagai sektor, mulai dari kesehatan dan keuangan, sampai manufaktur dan hiburan.  

Tak mengherankan jika fenomena ini pun membuat kebutuhan talenta di bidang AI juga meningkat. Upwork mencatat adanya peningkatan lowongan kerja talenta AI sebesar lebih dari 200% di kuartal kedua 2023 jika dibanding tahun sebelumnya. Bahkan lowongan untuk keterampilan-keterampilan khusus, seperti AI generatif, meningkat hingga 450%, seperti dikutip dari Computerworld. 

Untuk membantu para talenta TI menjemput peluang baru di tahun 2024, inilah 12 profesi di bidang AI yang diperkirakan akan menjadi pekerjaan dengan gaji tertinggi di bidang kecerdasan buatan.  

1. Machine Learning Engineer

Machine Learning Engineers adalah para arsitek di balik kemampuan prediksi AI karena para engineer ini bertugas mendesain model-model yang scalable untuk menangani data dalam jumlah besar. 

Seorang machine learning engineer diharapkan memiliki kemampuan matematika yang kuat, kemahiran dalam machine learning, deep learning, aplikasi cloud, dan keahlian pemrograman seperti Java, Python, dan Scala. 

Perusahaan-perusahaan global seperti Apple dan Facebook tak segan merogoh kocek dalam-dalam untuk menggaji para machine learning engineer. Berdasarkan data Builtin.com, gaji pokok seorang machine learning engineer di AS mencapai hampir US$160.000. Sementara Glassdoor mengungkapkan, di Jakarta, gaji pokok untuk posisi ini sekitar Rp10.500.000.

2. Data Scientist

Data scientist bertugas mentransformasi informasi dan data menjadi insight/wawasan yang bisa ditindaklanjuti oleh bisnis. Untuk diterima di posisi ini, para pelamar harus memiliki gelar di bidang-bidang seperti statistik, matematika, atau ilmu komputer. Mereka juga harus memiliki keterampilan di bidang cloud tool, bahasa pemrograman, dan platform data processing. 

Dengan pengalaman yang memadai, seorang data scientist berpotensi menapaki tangga karier manajerial sebagai pimpinan di bidang data. 

Seperti halnya, machine learning engineer, seorang data scientist dapat meraih gaji tinggi. Misalnya, Microsoft memberikan hampir US$130.000 per bulan dan Apple sekitar US$125.000 per bulan kepada para ilmuwan datanya, menurut datasciencelearner.com. Sementara di Indonesia, menurut data Jobstreet, gaji seorang data scientist di Indonesia berkisar antara Rp8,5 juta - Rp11,5 juta per bulan. 

Namun perlu diingat bahwa ada berbagai faktor yang memengaruhi besaran gaji tersebut, seperti industri, lokasi, pengalaman, jabatan, dan jenjang pendidikan.

3. Business Intelligence Developer

Business Intelligence (BI) developer menguraikan tren data yang akan menjadi landasan bagi keputusan bisnis penting. Mereka bertanggung jawab untuk merancang dan memelihara data kompleks pada platform berbasis cloud. Latar belakang di bidang teknik/engineering, computer science, atau bidang yang berhubungan, ditambah pengalaman di bidang analisis data serta pemahaman mengenai teknologi BI akan memberikan keunggulan dalam meraih posisi ini. 

Worldsalaries.com memperkirakan gaji seorang BI developer di Indonesia bisa mencapai sekitar Rp152 juta per tahun. Sedangkan Indeed memperkirakan, setiap bulan, para developer ini diganjar sekitar Rp9 juta per bulan. 

Sedangkan di AS, rata-rata gaji pokok seorang BI developer senior di AS berdasarkan data Salary.com sampai dengan bulan November 2023 adalah sekitar US$110 ribu.

4. Research Scientist

Para ilmuwan riset adalah garda terdepan inovasi AI yang bertanggung jawab atas algoritma, model, dan teknik-teknik AI terbaru untuk memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Selain menciptakan algoritma yang dapat menganalisis data dan menemukan pola-pola yang tersembunyi, para ilmuwan ini juga harus memastikan algoritma tersebut andal dan akurat, serta dapat digunakan di lingkungan produksi. Agar menjadi ilmuwan riset yang unggul, seseorang harus terus menerus belajar dan selalu mengikuti perkembangan terbaru di bidang riset AI, dan memiliki pengalaman praktis. 

Menurut AI-Jobs.net, secara pekerjaan sebagai research scientist di bidang AI dapat menghasilkan rata-rata pendapatan sebesar US$181.000 per tahun (US$15.000/bulan). Sedangkan di Indonesia, berdasarkan data Worldsalaries.com, gaji seorang research scientist pada tahun 2024 ini diperkirakan mencapai sekitar Rp18,5 juta per bulan. 

5. Big Data Engineer

Big data engineer bertugas membangun ekosistem data untuk mendorong komunikasi yang lancar di seluruh vertikal bisnis. Gelar Ph.D. lebih disukai untuk posisi ini, tapi pengalaman langsung dalam bahasa pemrograman dan manajemen data juga sangat dinilai tinggi. Para profesional ini bekerja dengan sistem Hadoop dan Spark untuk menciptakan lingkungan data besar yang kuat, dan mendapatkan gaji tertinggi di bidang AI.

Menurut data Jobstreet, gaji bulanan rata-rata untuk pekerjaan data engineer di Indonesia berkisar dari Rp 8.880.000 hingga Rp 11.880.000.

6. AI Software Engineer

AI software engineer merupakan arsitek di balik aplikasi-aplikasi AI. Tugasnya adalah menjembatani celah antara data scientist dan data architect dengan mengembangkan dan memelihara software untuk menjalankan tugas-tugas AI. Untuk meraih posisi ini, seseorang harus memiliki gelar sarjana terkait bidang ini, dan memiliki kemampuan programming serta analisis. Memiliki sertifikat di bidang AI atau data science berpotensi meningkatkan prospek dan pendapatan. 

Berapa gaji seorang AI software engineer? Berdasarkan data Salary Explorer, pendapatan profesional di bidang ini berada pada kisarana Rp7,6 juta (terendah) sampai dengan Rp23,1 juta (tertinggi).

7. Software Architect

Tanggung jawab software architect adalah merancang dan memelihara sistem AI, dengan memilih toolkit dan memastikan kebutuhan data terpenuhi tanpa gangguan. Software architect berperan penting dalam membentuk arsitektur teknologi AI di perusahaan. Selain menyandang gelar sarjana dalam ilmu komputer, sistem informasi, atau software engineering, para pelamar untuk posisi ini juga diharapkan memiliki pengalaman praktis di bidangnya.

Dikutip dari Salary Explorer, pekerjaan sebagai software architect akan menghasilkan pendapatan antara Rp5,9 juta hingga Rp18,4 juta per bulan. Glassdoor melaporkan, di AS, rata-rata gaji pokok software architect mencapai US$152.208/tahun atau US$12.684/bulan.

8. Data Analyst

Pekerjaan seorang data Analyst adalah mempersiapkan data untuk model-model AI dan membuat laporan berdasarkan temuan-temuannya. Kemahiran dalam SQL, Python, tool analitik, dan business intelligence akan dibutuhkan untuk pekerjaan ini. 

Para raksasa teknologi global, seperti Google dan Meta, menawarkan gaji besar untuk pekerjaan data analyst. Dikutip dari Comparably, rata-rata pendapatan seorang data analyst di Google mencapai US$75.000 per tahun (gaji pokok US$65.000 + bonus US$10.000).

Sedangkan di Indonesia, seorang data analyst menerima gaji pokok sekitar Rp5 juta/bulan, menurut data Indeed. Menurut Salary Explorer, posisi ini bisa menerima gaji antara Rp5,19 juta - Rp17,4 juta per bulan.  

9. Robotics Engineer

Robotics engineer berperan penting dalam kemajuan AI dengan menciptakan dan melakukan pemeliharaan terhadap robot AI. Dengan gelar di bidang teknik/engineering, ilmu komputer, atau bidang terkait dan keahlian dalam CAD/CAM, vision system, dan Internet of Things (IoT), para profesional ini mendapat kompensasi yang cukup besar atas kontribusinya.

Menurut Salary Explorer, seorang insinyur robotika bisa meraih pendapatan antara Rp6,28 juta hingga Rp20 juta/bulan. Sementara Economic Research Institute memperkirakan, robotics engineer memperoleh kompensasi sekitar Rp36 juta per bulan.

10. NLP Engineer

Para engineer di bidang Natural Language Processing (NLP) memiliki spesialisasi di bidang bahasa manusia dan terlibat dalam pengembangan misalnya voice assistant, speech recognition, dan document processing. Gelar khusus dalam linguistik komputasi (computational linguistics) atau bidang terkait biasanya diperlukan, juga keterampilan dalam analisis statistik dan teknik komputasi. Kemahiran dalam bahasa pemrograman, seperti Python, dan pengalaman di bidang web development berpotensi meningkatkan nilai tambah di bidang ini. 

Menurut AI-Jobs.net, secara global, rata-rata pendapatan kotor seorang NLP engineer berkisar antara US$71.475 hingga US$200.000. 

Sementara berdasarkan lowongan di Glints, untuk posisi NLP engineer, sebuah perusahaan Indonesia di bidang software development menawarkan kompensasi sebesar Rp7 juta - Rp12 juta per bulan kepada pelamar berpengalaman 1-3 tahun. 

11. Computer Vision Engineer

Engineer di bidang computer vision bertugas merancang dan melatih model machine learning untuk menganalisis dan mengekstraksi wawasan dari gambar dan video digital. Mereka bekerja sama dengan profesional lain untuk mengoptimalkan model deep learning dan mengembangkan tool canggih untuk menguji algoritma.

Menurut data ZipRecruiter sampai Desember 2023, gaji seorang insinyur computer vision di AS rata-rata mencapai US$121.515 per tahun. Dan AI-Jobs.net melaporkan, pendapatan kotor profesi ini berkisar antara US$175 ribu - US$235 ribu/tahun. 

12. Prompt Engineer

Prompt Engineer memainkan peran penting dalam menyempurnakan aplikasi AI generatif. Mereka mengembangkan dan menyempurnakan teks yang dihasilkan AI, melalui pembuatan dan optimalisasi perintah, memastikan bahwa model AI memberikan respons yang akurat dan bermakna terhadap instruksi pengguna.

Berapa pendapatan profesi yang terhitung baru muncul ini? Sampai dengan Desember 2023, gaji tahunan rata-rata untuk prompt engineer di AS adalah US$62,977/tahun. Namun kisaran pendapatan mereka juga bisa mencapai US$75.000 hingga US$335.000 per tahun, tergantung pada perusahaan dan tingkat pengalaman individu.

Baca juga: Red Hat: Cara Membangkitkan Kekuatan AI dengan Teknologi Open Source

Baca juga: Rekomendasi Aplikasi AI Terbaik untuk UMKM di Indonesia, Ada ChatGPT

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow