Penyebab dan Cara Mencegah Dysphonia atau Suara Serak

Untuk mengatasi dan mencegah suara serak, penting untuk memahami penyebab yang mendasarinya serta tindakan pencegahan yang efektif.

Penyebab dan Cara Mencegah Dysphonia atau Suara Serak

TEMPO.CO, Jakarta - Dysphonia atau suara serak, bisa menjadi masalah yang mengganggu dan mengganggu aktivitas sehari-hari seseorang. Untuk mengatasi dan mencegahnya, penting untuk memahami penyebab yang mendasarinya serta tindakan pencegahan yang efektif.

Dikutip dari Cleveland Clinic, suara serak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:

1. Radang Tenggorokan: Alergi, infeksi saluran pernapasan atas, atau infeksi sinus dapat menyebabkan pembengkakan pada pita suara.

2. Penggunaan Suara Berlebihan: Aktivitas seperti berbicara terlalu banyak, bersorak, atau berteriak dapat mempengaruhi suara Anda.

3. Umur: Seiring bertambahnya usia, pita suara dapat menjadi tipis dan lemas, memengaruhi kualitas suara.

4. Refluks Asam Kronis (GERD): Naiknya asam lambung ke tenggorokan dapat merusak pita suara.

5. Nodul, Kista, dan Polip pada Pita Suara: Pertumbuhan abnormal ini dapat mempengaruhi kemampuan pita suara untuk berfungsi dengan baik.

6. Kelumpuhan Pita Suara: Ketidakmampuan pita suara untuk bergerak secara normal dapat menyebabkan suara serak.

7. Kondisi Neurologis: Stroke, penyakit Parkinson, atau gangguan neurologis lainnya dapat memengaruhi kontrol otot-otot di laring.

8. Kanker: Kanker pada area laring, paru-paru, atau tenggorokan dapat mengganggu suara.

Dilansir dari Very Well Health, beberapa langkah sederhana dapat membantu mencegah atau mengurangi risiko dysphonia, yaitu:

1. Istirahat Suara: Berbicara hanya ketika perlu dan memberi waktu istirahat untuk memulihkan suara yang lelah.

2. Konsumsi Cairan: Minum banyak cairan untuk menjaga saluran udara tetap lembab.

3. Hindari Tindakan yang Mengekang: Berusaha untuk menghindari berbisik, berteriak, menangis, atau bernyanyi secara berlebihan.

4. Pengobatan GERD: Jika dysphonia disebabkan oleh GERD, pengobatan untuk mengurangi asam lambung dapat membantu.

5. Berhenti Merokok: Merokok dapat merusak pita suara, sehingga berhenti merokok dapat membantu mencegah dysphonia.

6. Konsultasi Medis: Jika dysphonia berlangsung lebih dari beberapa minggu, konsultasikan dengan ahli THT untuk evaluasi lebih lanjut dan pengobatan yang sesuai.

Jika dysphonia membutuhkan penanganan medis lebih lanjut, beberapa langkah yang dapat diambil termasuk terapi suara, suntikan toksin Botulinum untuk disfonia spasmodik, pembedahan untuk mengangkat polip, nodul, atau kista pada pita suara, dan pengobatan anti-refluks untuk pasien dengan tanda-tanda GERD.

Dengan pemahaman yang baik tentang penyebab dysphonia dan tindakan pencegahan yang sesuai, seseorang dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk menjaga kesehatan suara mereka dan menghindari masalah suara serak yang mengganggu.

Pilihan editor: Mengenal Gejala dan Jenis Dysphonia atau Suara Serak

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow