Populer Internasional: AS Tolak Operasi Militer Israel di Rafah - Jerman Kirim Kapal ke Laut Merah

- Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini. Perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza masih terus berlangsung. Terbaru, Israel ingin menyerang wilayah Rafah, tapi tak mendapat dukungan dari AS. Sementara itu, mengenai ketegangan di Laut Merah, Kapal HMS Diamond Inggris terkena serangan Houthi, sementara Jerman mengirim kapal Fregat Hessen-nya. Selengkapnya, berikut berita populer...

Populer Internasional: AS Tolak Operasi Militer Israel di Rafah - Jerman Kirim Kapal ke Laut Merah

TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.

Perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza masih terus berlangsung.

Terbaru, Israel ingin menyerang wilayah Rafah, tapi tak mendapat dukungan dari AS.

Sementara itu, mengenai ketegangan di Laut Merah, Kapal HMS Diamond Inggris terkena serangan Houthi, sementara Jerman mengirim kapal Fregat Hessen-nya.

Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.

1. Zionis Gigit Jari, AS Tegaskan Tolak Operasi Militer Israel di 'Benteng Terakhir' Hamas

Amerika Serikat (AS) mengatakan tidak akan mendukung operasi militer Israel di Kota Rafah, Jalur Gaza bagian selatan.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony juga Blinken telah berujar bahwa negaranya mengkhawatirkan rencana Israel itu.

Adapun Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, dalam konferensi pers mengatakan tidak ada indikasi bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan segera mengerahkan pasukannya ke Rafah.

“Kami belum melihat rencana apa pun yang meyakinkan kami bahwa mereka (Israel) akan atau asegera menggelar operasi besar apa pun di Rafah,” ujar Kirby dikutip dari NBC News.

Sementara itu, Israel dilaporkan terus melancarkan serangan ke Rafah.

Pada hari Kamis, (8/2/2024), Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengebom wilayah di perbatasan selatan Rafah.

Baca juga: Joe Biden Tuduh El-Sisi Blokir Jalur Bantuan di Rafah, Mesir: Semua Salah Israel

Rafah sendiri kini menjadi tempat mengungsi warga Gaza. Kota itu menjadi salah satu dari sejumlah wilayah yang belum dijamah pasukan Israel.

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. Mesir Ancam Putus Hubungan dengan Israel Jika Warga Palestina Terus Dipaksa Pindah ke Sinai

Mesir mengancam akan memutuskan hubungan dengan Israel, jika warga Palestina terus dipaksa pindah ke Sinai.

Kairo mengaku akan menangguhkan bahkan membatalkan perjanjian normalisasi dengan Israel, jika pemerintahan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu secara paksa terus-terusan memaksa warga Palestina pindah ke Sinai, kata sumber Mesir, yang tidak disebutkan namanya kepada surat kabar Israel, Israel Hayom.

Menurut surat kabar Israel, seruan ancaman dari Mesir tersebut disampaikan dalam serangkaian kontak antara pejabat senior Mesir dan Israel, yang kemudian dikomunikasikan kepada "seluruh elit politik-keamanan di Israel".

Dikutip dari Al Arabiya, pejabat pertama yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Israel Hayom bahwa "jika satu pengungsi Palestina lolos (ke wilayah Mesir), perjanjian perdamaian (antara kedua pemerintah) akan dibatalkan."

Sumber lain tidak menyebutkan pembatalan perjanjian tersebut, mengatakan bahwa Kairo akan "menangguhkan" perjanjian tersebut dalam keadaan yang sama.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Kapal HMS Diamond Inggris Balik Kanan Kena Serangan di Laut Merah, Houthi Tak Mundur Dukung Gaza

Juru bicara Gerakan Ansarullah (Houti) Yaman menyatakan, agresi berkelanjutan Amerika Serikat (AS) dan Inggris di Yaman tidak akan menghentikan bantuan rakyat negara tersebut ke Gaza.

Agresi AS dan Inggris ke Yaman itu dia jelaskan juga tidak akan melemahkan blokade Laut Merah terhadap kapal-kapal berentitas Israel, dari dan ke pelabuhan negara pendudukan tersebut.

Mohammed Abdul Salam, Juru Bicara gerakan Ansarullah Yaman di akun jejaring sosial X hari Kamis (8/2/2024) memandang serangan AS dan Inggris di provinsi Hudaydah di wilayah barat Yaman sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan negaranya dan melanggar hukum internasional.

"Agresi Amerika dan Inggris ke Yaman (justru) akan (kian) mengancam pelayaran internasional di Laut Merah, Laut Arab, dan Teluk Aden," kata Abdul Salam.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Jerman Kirim Kapal Fregat Hessen ke Laut Merah, Diklaim Sanggup Halau 1.000 Rudal Houthi

Militer Jerman kini ikut terjun membantu militer Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa untuk melumpuhkan Houthi Yaman agar mundur dari Laut Merah.

Serangan rudal Houthi ke kapal-kapal niaga negara Barat di Laut Merah merisaukan aktivitas perekonomian mereka.

Jerman mengirim kapal Fregat F-124 Hessen yang dilengkap rudal pertahanan serta sistem pengintai radar canggih. Kapal fregat ini diklaim bisa menghalau 1.000 rudal Houthi.

“Jerman telah mengirim fregat pertahanan udara yang kuat untuk bergabung dengan misi angkatan laut Uni Eropa di Laut Merah yang akan diluncurkan pada pertengahan Februari untuk melindungi kapal dagang dari serangan milisi Houthi,” ujar Panglima Angkatan Laut Jerman, Laksamana Madya Jan Christian Kaack.

'Sejumlah negara Eropa saat ini dihantui ancaman inflasi lantaran terganggunya rantai pasok logistik. Sejumlah perusahaan pelayaraan mengubah rute dari Laut Merah ke Semenajung Harapan demi menghindari serangan Houthi.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow