Penumpang Alaska Airlines yang Pintu Pesawatnya Copot Ditawarkan Kompensasi Rp23 Juta

Beberapa penumpang Alaska Airlines mengaku terguncang mengalami insiden pintu pesawat yang terlepas

Penumpang Alaska Airlines yang Pintu Pesawatnya Copot Ditawarkan Kompensasi Rp23 Juta

TEMPO.CO, Jakarta - Alaska Airlines menawarkan kompensasi kepada penumpang yang selamat dari penerbangan Portland ke Ontario, Amerika Serikat, pada 5 Januari 2024. Pesawat tersebut mengalami kondisi darurat karena salah satu pintu darurat terlepas saat terbang dan terpaksa kembali ke badara asal.

Pada Kamis, 11 Januari 2024, perusahaan mengeluarkan pernyataan bahwa Alaska Airlines memberikan pengembalian uang penuh kepada setiap tamu di Penerbangan 1282. "Sebagai bentuk kepedulian segera, dalam 24 jam pertama, kami juga memberikan pembayaran tunai $1.500 (sekitar Rp23 juta) untuk menutupi segala pengeluaran tak terduga untuk memastikan kebutuhan mendesak mereka terpenuhi."

Akses konseling psikologi

Maskapai ini juga menawarkan akses 24 jam setiap hari terhadap sumber daya kesehatan mental dan sesi konseling psikologi. Mereka menyatakan akan terus bekerja sama dengan penumpang untuk mengatasi kekhawatiran khusus.

Seluruh 177 penumpang pesawat Alaska Airlines Penerbangan 1282 dari Portland, Oregon ke Ontario, California, selamat dari pendaratan darurat pada 5 Januari, yang terjadi setelah pintu penutup di bagian belakang pesawat terlepas pada ketinggian 16.000 kaki. Bekas jendela itu jadi lubang menganga di bagian samping.

Tidak setuju dengan besarnya kompensasi

Banyak penumpang merasa sangat terguncang. Kini, beberapa orang yang mengalami peristiwa traumatis tersebut menyatakan ketidaksetujuannya terhadap biaya penggantian biaya maskapai.

“Saya belum sepenuhnya memproses apakah pembayaran itu cukup atau tidak,” kata penumpang Nicholas Hoch, 33, kepada Washington Post pada Rabu, mengenai besaran kompensasi. “Saya tidak tahu bagaimana hal ini akan mempengaruhi saya dalam beberapa minggu dan bulan mendatang."

Hoch mengatakan kepada media tersebut bahwa selain teror badan pesawat yang berlubang selama penerbangan, dia menghabiskan dua jam dalam antrean, menunggu agen layanan pelanggan memberinya tiket untuk pulang ke rumah.

Penumpang lain, Jessica Montoia, menyebuut penerbangannya sebagai perjalanan dari neraka.

Pelanggan lain bernama Evan Smith menceritakan rincian insiden tersebut kepada BBC. “Ada ledakan yang sangat keras di bagian kiri belakang pesawat dan suara woosh,” katanya, seraya menambahkan bahwa semua masker udara terjatuh setelahnya.

Akhir pekan lalu, media brief dari Ketua Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Jennifer Homendy mengungkapkan, hilangnya bagian pesawat yang menyebabkan kejadian tersebut telah ditemukan.

Batalkan penerbangan sampai 13 Januari

Alaska Airlines telah membatalkan semua penerbangan dengan pesawat Boeing 737 MAX 9 hingga 13 Januari saat mereka melakukan inspeksi dan bersiap untuk kembali beroperasi, menurut situs web perusahaan. Penghentian pesawat telah berdampak pada sekitar 110-150 penerbangan per hari.

“Saya secara pribadi berkomitmen untuk melakukan segala yang kami bisa untuk melakukan peninjauan ini secara tepat waktu dan transparan,” kata CEO Alaska Airlines Ben Minicucci dalam sebuah pernyataan.

PEOPLE | WAHSINGTON POST | BBC

Pilihan Editor: Cerita Dua Pensiunan yang Mau Liburan ke Mallorca Spanyol, tapi Diterbangkan ke Pulau Lain

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow