Pengamat AS: Biden Harus Segera Selamati Prabowo, Akan Ada Kerugian Strategis jika Tak Dilakukan

Pengamat Amerika Serikat (AS) menegaskan Presiden AS Joe Biden harus segera selamati Prabowo Subianto yang kini unggul perolehan suara pemilu 2024.

Pengamat AS: Biden Harus Segera Selamati Prabowo, Akan Ada Kerugian Strategis jika Tak Dilakukan

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Pengamat Amerika Serikat (AS) menegaskan Presiden AS Joe Biden harus segera menyelamati Prabowo Subianto yang kini unggul dalam perolehan suara pemilihan presiden 2024.

Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tengah unggul dalam perolehan suara pemilu 2024 baik lewat quick count dan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

AS sendiri telah memberikan selamat atas penyelenggaraan Pemilu 2024 di Indonesia.

Baca Juga: Media Asing Soroti Reaksi Gibran soal Peringatan Bank Dunia Terkait Makan Siang Gratis

Namun, Washington memilih menunggu hasil resmi yang dirilis sebelum kemudian memberikan selamat.

Sejumlah pemimpin negara, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan perwakilan China telah memberikan selamat kepada Prabowo, meski hasil resmi belum keluar.

Ernest Z. Bower, pengamat asal AS dan CEO BowerGroupAsia, perusahaan penasihat strategis di Indo-Pasfik, lewat tulisannya di The Diplomat, Jumat (1/3/2024) menegaskan Biden harus segera menyelamati Biden.

Ia menilai keputusan Washington untuk tak segera menyelamati Prabowo akan menimbulkan kerugian strategis.

“Menunggu hasil resmi pemilu untuk ucapan selamat kepada presiden adalah hal yang masuk akal ketika hasil itu keluar dalam beberapa hari, namun tidak ketika hal itu memakan waktu enam pekan, dan mitra regional serta pesaing AS telah melakukannya,” tulis Bower.

Bower berpatokan pada hasil penghitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 27 Februari, yang menyatakan Prabowo hanya sedikit di bawah 59 persen suara dari tiga perempat surat suara yang telah dihitung.

Ia menilai margin ini membuat putaran pemilu kedua amat mungkin tak diperlukan, karena salah satu kandidat sudah ada yang memperoleh lebih dari 50 persen suara.

“Ini sudah selesai, dan keputusan Washington menunggu (memberi selamat ke Prabowo) adalah bunuh diri secara strategis,” tulisnya.

Ia mengatakan bahwa Prabowo telah memiliki banyak rencana pro-bisnis untuk Indonesia, dan China telah merebut kesempatan AS untuk berbicara dengan calon kuat presiden selanjutnya itu sebelum hasil resmi keluar.

“Dalam konteks persaingan ekonomi dan geopolitik yang tajam dan kita hadapi di Asia, AS berkepentingan untuk menjangkau dan melakukan hal tersebut sekarang. Kita sudah terlambat,” ujarnya.

Baca Juga: AS Veto Lagi Resolusi DK PBB Salahkan Israel atas Pembantaian Warga Palestina yang Tunggu Bantuan

Menurutnya, keragu-raguan yang ada di Washington dapat merugikan hubungan AS-Indonesia dalam waktu dekat dan bisa merugikan perusahaan-perusahaan AS.

Pasalnya, mereka berupaya menyelaraskan diri dengan pemerintahan mendatang, serta untuk mendukung kerja sama dengan mitra-mitra AS.

Bower juga menegaskan, Indonesia sangat penting bagi AS karena ukurannya dan juga lokasi geopolitik yang dekat dengan jalur pelayaran penting seperti Laut China Selatan dan Selat Malaka.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow