Pengakuan 2 Anak Amy WNI Korea Viral,Grace Tahir,Sebut 3 Kejanggalan: Tak Bisa Diterima Mentah

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini pengakuan dua anak Amy seorang WNI Korea yang viral di media sosial.

Pengusaha Tionghoa-Indonesia, Grace Tahir yang juga podcaster ini merespon hal tersebut.

Ia mengungkapkan jika pernyataan dua anak Amy WNI Korea inipun tak bisa diterima mentah-mentah.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan menurutnya, untuk bisa menelaan pengakuan dari anak-anak Amy WNI Korea.

Seperti diketahui, kasus Amy WNI Korea ini pun viral di media sosial.

Amy berjuang untuk bisa mendapat anak-anaknya kembali.

Sedangkan Aden Wong saat ini yang diduga berselingkuh dengan Tisya Erni pun membawa anak-anak Amy ke luar negeri.

Baca juga: Viral Foto Aden Wong Mesra Sentuh Pinggul Tisya Erni, Amy WNA Korea Minta Suami Jujur, Bongkar Fakta

Terbaru, dua anak Amy mendadak tampil ke publik.

Anak pertama Amy, tampil di podcast dr Richard Lee yang tayang di YouTube.

Di mana, anak perempuan tersebut mengungkapkan hal-hal yang dilakukan ibunya.

Amy bahkan tak dipanggil ibu oleh anaknya, karena dianggap buruk.

Sedangkan, anak kedua Amy tampil melalui sebuah rekaman video viral di Instagram.

Video tersebut pun mengungkapkan tentang kelakuan Amy terhadap anak-anaknya.

Anak Amy dan Aden tampak lebih berpihak kepada sang ayah dan menyebut dirinya kerap mendapatkan perlakuan kasar dari ibunya.

Menanggapi itu, Grace Tahir, yang sebelumnya sempat mengundang Amy BMJ untuk podcast dengannya memberikan tanggapannya menurut kacamata psikologi dan hukum.

Menurut Grace, pernyataan anak-anak tidak bisa diterima secara mentah-mentah.

"Kita tahu bahwa anak Amy BMJ warga negara Korea sudah mulai berbicara bahkan di-interview oleh sebuah podcast."

"Nah ini menurut psikologi dan juga hukum, kenapa kesaksikan daripada anak-anak itu harus lebih quote unquote, hati-hati, ada tiga hal ini," ujar Grace, dikutip dari TikTok @gracetahir, Rabu (13/3/2024).

Poin pertama, dikatakan Grace, anak-anak itu lebih mudah terpengaruh.

Oleh karena itu, lawan bicaranya harus bisa bersikap netral ketika bertanya.

"Pertama-tama bahwa anak-anak itu lebih sugesti kepada pertanyaannya, cara menanyanya juga sangat penting."

"Karena bisa menyimpang daripada fakta sebenarnya," ungkap Grace.

Kemudian, kata Grace, anak-anak itu sebenarnya adalah sosok yang jujur.

Namun, terkadang karena ada suatu hal yang membuat takut maka mereka memilih berbohong.

Baca juga: Nasib Amy Warga Korea Selatan Viral Dipelakori Tisya Erni, Kini Diusir Suami, Dipisahkan dari 4 Anak

"Kedua anak-anak itu sebetulnya tidak mau bohong. Tetapi kadang-kadang karena mereka takut kepada seseorang jika mengatakan kebenarannya atau diancam dia akan bisa berbohong," paparnya.

Terakhir, Grace menyinggung soal memori anak yang belum sempurna sehingga mereka bisa saja salah dan mudah keliru.

"Dan ketiga karena memori anak belum sempurna dan belum fully developed maka bisa rentan kepada salah atau keliru," pungkasnya.

Denny Sumargo Sayangkan Podcast Richard Lee Libatkan Anak Amy BMJ

Sebelumnya, Denny Sumargo telah menanggapi soal kasus rumah tangga WNA asal korea Selatan, Amy BMJ.

Saat hadir di podcast, Amy BMJ disebut yang meminta bantuan ke Denny Sumargo karena tak bisa bertemu anak-anaknya.

Sebagai seorang podcaster, Denny Sumargo pun bersedia memberikan ruang untuk Amy berbicara ke publik terkait masalahnya.

Namun kini masalah Amy dan Aden Wong, sang suami sudah merembet kemana-mana.

Terbaru dalam podcast YouTuber Richard Lee juga sempat menayangkan klarifikasi dari anak pertama Amy dan Aden.

Denny Sumargo pun menyayangka terkait dilibatkannya anak dalam masalah rumah tangga Amy dan Aden.

Menurut pria yang dijuluki Pebasket Sombong itu, masalah rumah tangga harusnya selesai di pengadilan, bukan malah dibawa ke publik apalagi melibatkan anak.

"Tapi yang paling pasti masalah rumah tangga mereka harus selesai di pengadilan Singapura, tapi sekarang masalah sudah dibawa ke publik, saya menyayangkan sekali anak yang tidak perlu hadir, ngapain gitu loh," jelas Denny Sumargo, dikutip dari YouTube Intens Investigasi.

Menurutnya, sang anak masih dibawa umur sehingga tidak perlu terlibat dalam masalah rumah tangga orang tuanya.

"Anak di bawah umur jangan ada di sana."

"Gua menyayangkan anak itu harus muncul dalam podcast, usianya masih kecil sekali, mau benar atau tidak, bukan di situ tempatnya." terangnya lagi.

(*)

(Tribunnews.com/Yurika/Ayu)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)